Ketika Papi Tardozzi Menyebut Marc Adalah Raja Ducati dan Dia Hanyalah Pangeran, Pecco: Ya Masuk Akal Dilihat Dari Segi Umur
Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana datang ke #SpanishGP Jerez bisa dibilang dengan menyalahkan dirinya sendiri. Meski Ducati memutuskan untuk merekrut si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez sebagai adipati barunya sudah terjadi di pertengahan musim tahun lalu ketika pemenang gelar juara duania belum diputuskan karena masih pertengahan musim, Pecco justru menyalahkan dirinya sendiri menganggap baha Ducati melakukan itu untuk "menghukumnya" karena gagal mempetahankan gelar juara dunia meski mendominasi musim 2024. Siapa pun yang pakai utek tau bahwa Pecco g seharusnya menyalahkan dirinya karena klo mau pakai prisip ssebab akibat, Ducati memutuskan membuang Martin dan Pramac jauh sebelum dia dipastikan gagal mempertahankan gelar juara dunia, jadi jelas keputusan "idiot" Ducati bukan karena dia. Entah apakah Papi Tardozzi atau ada orang Ducati yang memberi dia "pencerahan" baha itu semua salah dia, tapi menurut gw itu jelas adalah manipulasi mental untuk membuat Pecco merasa bersalah untuk hal yang bukan kesalahannya.
"Selalu menyenangkan untuk kembali ke Eropa, Anda merasa lebih betah dan saya sangat menyukainya. Untungnya, sirkuit ini juga sangat bagus untuk motor kami, jadi saya tidak sabar untuk memulai akhir pekan. Kami harus memahami seperti apa kondisi track setelah bencana yang terjadi dua bulan lalu (banjir di track), tetapi saya sangat senang bisa balapan di sini. Tiga edisi terakhir balapan di sini semuanya berbeda, tetapi kemenangan tahun lalu sangat intens karena Marc kuat dan pertarungan di lap terakhir sangat hebat. Saya pikir kali ini akan berbeda karena daya saingnya meningkat, saya harus menjadi orang yang harus melangkah maju. Sebenarnya saya selalu menginginkan lebih dalam hal sensasi, saya ingin memiliki kemungkinan untuk bersaing demi kemenangan. Di awal musim ini saya lebih konsisten, bahkan saya memiliki lebih banyak poin, tetapi saya berusaha untuk memiliki sensasi yang lebih baik. Bagi saya, saya tidak merasa sedang diuji, saya berusaha melakukan yang terbaik dengan mengetahui bahwa potensinya adalah untuk bisa menang. Saya mungkin lebih diuji oleh peristiwa eksternal" kata Pecco menampik bahwa dia merasa sedang "diuji" oleh Ducati karena memang tampak segala sesuatu yang dia butuhkan tampak diabaikan. Cukup menarik dengan kalimat terakhirnya soal "diuji" oleh peristiwa eksternal di mana dia nampaknya jadi bulan-bulanan media buzzer #ABR penyembahn Marc Marquez yang memutar balikkan kata-kata untuk memperlihatkan betapa sesembahan mereka, Marc Marquez berkuasa di Ducati dan Pecco diberitakan sebagai sang raja yang g bisa ngapa-ngapain dan hancur secara mental dengan pendatang baru di sebelah paddocknya.
“Jika kata-kata saya tidak terdistorsi, saya akan menjalaninya seperti biasa: Tidak peduli. Namun, saya lebih terganggu ketika pernyataan saya diubah. Bagaimanapun, itu semua sangat dibesar-besarkan. Kita hidup di era di mana media sosial tampaknya didahulukan dan semuanya dipertanyakan. Itu sudah terjadi, dengan Marc, dengan Valentino, dan sungguh memalukan bahwa seperti ini karena nilai yang ditunjukkan di lapangan adalah satu-satunya hal yang penting dan kita harus berpegang pada itu saja. Saya rasa saya bisa berjuang untuk menang, saya rasa saya punya cukup potensi untuk melakukannya. Alasan mengapa saya belum melakukannya sejauh ini adalah karena saya kesulitan untuk merasa nyaman, sementara Marc dalam kondisi yang fantastis dan melakukan semuanya dengan sempurna. Kita semua tahu potensinya dan untuk mengalahkannya Anda harus selangkah lebih maju, saya berusaha untuk melakukan itu. Saya tidak tahu, saya pikir Marc berada dalam situasi di mana dia tahu dia bisa finish di posisi kedua tanpa mengambil terlalu banyak risiko, tetapi dia juga seorang pembalap yang tidak ingin finish di posisi kedua. Saya di sini untuk mencoba dan berusaha, yang pasti jika saya memenangkan GP ini itu karena langkah-langkah yang dilakukan sejak awal musim berhasil. Saya hanya harus fokus pada akhir pekan dan, jika saya memiliki kesempatan, saya akan mencoba mengalahkannya" kata Pecco menegur media yang terutama journonya sering sangat menghina siapa pun dan menjilat si culas Marc Marquez. Semoga gw salah baha gw rasa media yang dia maksud adalah Crash dengan Neil Hodgson yang sering menghina dan memfitnah rider selain Marc dan menjilat menyembah Marc, media lain setau gw adalah DAZN yang memang adalah media #KtpS dengan #NationalityOrder menyembah Marc Marquez yang sampai orang Spanyol pun mengkritik dukungan media ini untuk banyak "kecurangan" Marc Marquez. Tapi semoga gw salah.
“Tahun lalu balapan ini merupakan titik balik yang penting karena setelah itu saya memenangkan 4 balapan berturut-turut, merasa semakin baik. Saya berharap hal yang sama terjadi, tetapi selama musim ini, perubahan teknislah yang membuat saya menjadi lebih baik. Namun, sekarang motor berada pada level yang sangat tinggi dan apa yang dilakukan Marc adalah membawanya ke level yang lebih tinggi. Kami mencoba untuk mengisi celah itu, terutama di tikungan kiri. Ketika Tardozzi mengatakan bahwa Marc adalah rajanya di Ducati, mengingat usianya, wajar saja kalau Marc adalah rajanya! katanya sambil ngekek. Dia juga menanggapi soal Marquez company yang saling membantu meski lebih banyak adiknya yang "harus membantu" kakaknya. Tetapi seperti yang gw bahas di podcast, semoga gw salah bahwa tujuan utama Marquez company tahun ini adalah jurdun dan membuat Pecco finish di bawah emak Alex agar si culas bisa berkata "Pecco bukanlah opsi" dan memasukkan adiknya sebagai syarat adipati untuk negosiasi perpanjangan kontraknya.
“Mereka bersaudara dan mereka bersaing untuk tujuan yang luar biasa, yaitu memenangkan gelar. Saat ini Alex melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk mempertahankan kecepatan yang sama di semua balapan dan Marc adalah orang yang merasa lebih baik dalam balapan terakhir, memenangkannya. Dalam hal poin, mereka dekat, tetapi saya tidak berpikir mereka akan mulai bertengkar satu sama lain karena mereka bersaudara. Mungkin mereka akan membicarakannya di rumah, tetap menjadi profesional di lintasan. Saya pikir tidak satu pun dari mereka akan melakukan hal bodoh (mengalah) jika yang lain memiliki kesempatan untuk menang. Sedangkan di VR46 Academy, tanpa menjadi saudara, kami telah bekerja sama selama sepuluh tahun sekarang, setiap hari, dalam latihan, dan kami juga saling membantu di akhir pekan balapan jika memungkinkan. Itulah sesuatu yang telah membuat kami tumbuh, untuk berkembang lebih cepat" kata Pecco yang agak sulit mengatakan "memungkinkan mengingat rider cool Morbidelli punya misi mempertahankan seatnya jadi jelas akan sulit membantu Pecco dalam hal mengalah.
“Akhir pekan ini bila menang, Ducati akan mengalahkan rekor Honda menang 22 balapan berturut-turut...?? Motornya melaju dengan sempurna dan begitu pula para pembalapnya, jadi saya rasa Ducati memiliki paket terbaik dan dapat terus seperti ini hingga regulasi berubah, atau setidaknya itulah harapannya. Semuanya berubah pada tahun 2020, ketika motor yang sama yang tidak pernah bekerja dengan baik di track ini mulai bekerja dengan baik. Saya berada di tahun kedua MotoGP dan saya mulai mengerjakan detailnya, saya telah mengambil arah (pengembangan) yang sama sekali berbeda mengenai engine brake dibandingkan dengan Dovizioso. Dari sana, saya mulai kompetitif, saya berada di posisi ke-2 dalam balapan sebelum mesin rusak. Terkadang, pembalap atau kemampuan beradaptasi membuat perbedaan lebih besar daripada mengubah motor. Di Ducati, semua orang boleh menggunakan komponen yang mereka sukai, tetapi ini adalah detail, part-part kecil yang Marc atau saya sukai" tambahnya yang bersiap untuk #JerezTest menguji part baru. Tapi tampaknya dia juga g mau mengubah motornya secara drastis karena g mau makin bingung sama arah pengembangan motornya.
Pada hari Senin, untuk test remi, kami akan menguji beberapa hal penting dan kemudian kami akan melihat mana yang akan kami gunakan di Le Mans. Namun, saya berada dalam situasi di mana saya tidak ingin mengubah motor terlalu banyak karena pertama-tama saya ingin kembali bertarung di puncak, tanpa mengambil risiko tidak merasa nyaman. Mengingat saya masih kesulitan di Sprint. Kami memiliki gambaran yang cukup jelas tentang situasi di Sprint dan kami berusaha menyelesaikannya. Ducati telah membawa sesuatu yang bisa membantu saya dan saya akan mencoba menggunakannya besok pagi" tutup Pecco yang nampaknya belum pernah memakai mini mass damper yang dipakai si culas Marc Marquez di #QatarGP. Gw suka cara dia menegur media dan cara dia menanggapi pernyataan Papi Tardozzi yang "mengecilkan" dan mengkritik dia dengan kelakar.
Keep calm trus #gaspol n goodluck Pecco, biar langit yang ngurus adipati brengs*k itu.
BalasHapus