Ketika Ori Lagi-Lagi Kena Sempoa di Depan Fans Sendiri, Marc Marquez: Saya Tidak Mengerti Kenapa Saya Crash (Ketika Pecco Sudah Tau Jawabannya)
Sejak awal proyek #SpanishGP adalah ngumpulin semua #ABR penyembahnya untuk memecahkan rekor penonton yang tahun lalu gagal gegara salah hitung (itu paling ngakak gw sebenarnya). Jadi dia menunjukkan bahwa dia adalah 'tuhan' bagi umatnya ketika di Sprint Race meminta para petinggi Ducati dan seluruh team pabrikan termasuk Pecco untuk berfoto bersamanya dengan latar belakang umatnya. Lalu menggunakan itu untuk 'menyindir' fans #SanMarinoGP Misano tahun lalu yang menyiuli dia yang tentu saja menyeret VR46 dan Pecco. Sebuah cara halus untuk membuat umatnya menghina Pecco pasca 'tuhan' mereka kena sempoa dari Tuhan beneran dan ori tetiba berubah jadi apes di tikungan kiri andalan dia.
Hal yang miris dan membuktikan bahwa 'agama' ini begitu toksiknya, sampai ada yang bilang kemenangan emak Alex adalah 'menang hibah' meski hanya segelintir sih karena klo terang-terangan bakal bikin fans emak Alex keluar dari #ABR bikin sekte sendiri wkwkwkwk. Sudah gw bilang g ada namanya 'menang hibah'. Karena yang menang berhasil finish dengan cara pengendalian motor yang bagus sedangkan yang g bisa mengendalikan motor, apa pun penyebabnya, ya harus crash sebagai konsekuensi. Dan klo mau pakai cara berpikir toksik seperti ini Pecco layak bilang bahwa Martin dapat 'gelar jurdun hibah' tahun lalu karena dia menang jauh lebih banyak dari Martin dan yang bikin Martin menang jurdun hanya karena Pecco banyak crash. Bedanya, para non #ABR g ada yang toksik sampe bilang itu gelar hibah, meski Martin nyatanya juga dibantu oleh para #KtpS. Pecco bahkan bilang Martin layak untuk jadi adipati tapi dia menghargai keputusan Ducati karena pasti itu yang terbaik. Kalian bisa melihat tingkat kecerdasan #ABR sebenarnya bijimana dari cara berpikir seperti ini.
Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja
#MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP
“Satu-satunya kabar baik hari ini adalah kemenangan saudara saya Alex. Salah satu tujuannya adalah memenangkan balapan MotoGP dan sekarang dia akan dapat memberi tahu semua orang tentang hal itu. Pada saat yang sama, kita tidak boleh lupa bahwa dia adalah yang pertama di klasemen Kejuaraan Dunia dan dalam kondisi yang sangat baik. Saya sebenarnya ingin berada di podium bersamanya. Dia adalah bakat yang hebat, dia telah memenangkan dua gelar dan kita tidak boleh melupakan itu, karena dia mampu melakukan hal-hal hebat" kata tuhan' para #ABR, si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez yang agak bagong dengan perilaku motornya yang berubah ketika ada di belakang rider lain. Menuding aero sebagai pelaku dia kehilangan kendali baan depan (padahal selama beberapa balapan dia slealu ngintil orang kitinyi buat naikin tekanan atau menghemat ban).
“Sayangnya saya mengalami crash dan hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi jika Anda ingin berjuang untuk gelar Kejuaraan Dunia. Mungkin kecelakaan itu terjadi karena saya selama ini selalu berkendara sendiri selama akhir pekan, sementara hari ini saya memiliki dua motor di depan saya. Pada akhirnya, dengan aerodinamika motor, perilaku motor berubah. Tetapi kita harus memahami dan menganalisisnya dengan baik. Ini memalukan karena saya cepat sepanjang akhir pekan. Sayangnya itu kesalahan serius. Musim ini saya berusaha untuk tetap tenang, saya tidak pernah sampai seperti ini. Tetapi saya sudah membuat dua kesalahan dalam balapan . Faktanya adalah jika saya ingin memperjuangkan gelar, saya tidak boleh membuat kesalahan serupa. Tetapi intinya adalah saya memahami kesalahan Austin dengan baik, sedangkan yang ini tidak. Yang dapat saya katakan adalah tahun lalu Bagnaia jatuh beberapa kali dengan cara ini, yaitu saat Anda melepaskan rem. Saat itu saya tenang, di depan saya ada Pecco, sebenarnya saya mengendalikan situasi, tetapi sayangnya saya jatuh” katanya bagong sendiri. Di artikel sebelumnya Pecco sudah bilang seperti itulah Desmo GP24.7 yang dikenal sejauh ini sebenarnya, karena dia sering mengalami itu ketika ada di belakang rider lain dan ujungnya dia memilih mengelola resiko untuk tetap finish daripada berakhir crash.
“Tepat sekali. Sungguh aneh, tahun ini saya paling jarang mengalami crash dan kami harus mencoba memahami apa yang terjadi, terutama karakter motor ini. Meski begitu, Ducati tampil baik. Tetapi jika kami ingin mengincar gelar, kami harus belajar dan belajar dari kesalahan kami. Pada akhirnya, Alex unggul satu poin dari saya, mengapa tidak mempertimbangkannya untuk bertarung di kejuaraan dunia?” katanya yang mengakui kembali memakai mass damper (yang Pecco g pakai) dan itu bikin start dia malah kacau.
"Sayangnya start tidak sesempurna yang saya harapkan. Saya memasang mass damper, tetapi saat start saya disalip. Senggolan dengan Bagnaia? Di tikungani 10 saya melebar dan mencoba menutup celah di tikungan 11. Kami sempat bersenggolan karena motornya wheelie, tetapi itu tidak serius. Saya hanya mencoba menutup gas dan tetap tenang. Mengenai klasemen saya tenang, saya berusaha melakukan yang terbaik. Saya jelas tidak berakhir di tanah karena saya sudah mengerahkan segenap kemampuan saya. Apakah itu karena tekanan ban (Pecco bilang g bisa nyalip Snack Taro karena ban bengkak di belakang rider lain). Saya akan bilang itu terlalu dini, karena kami baru memasuki lap ketiga" faktanya itu memang bukan soal tekanan ban karena dia justru berhasil menyalip banyak rider setelah rejoin dri belakang.
“Saya kembali balapan, di depan saya ada sekelompok pembalap yang seharusnya bisa saya kejar, tetapi saya tidak ingin berlebihan, saya ingat apa yang terjadi pada tahun 2020 dalam situasi yang sama. Namun, saya berhasil memulihkan beberapa poin dan itulah yang terpenting. Setelah terjatuh, itu tidak mudah, karena saya harus menunggu tujuh atau delapan lap hingga fairingnya habis, karena terjatuh di tikungan kiri” tutupnya. Perkara fairing habis ini ternyata gw baru ngeh setelah ada journo yang biasanya #ABR fanatik sekarang seperti mendapat pencerahan dan mengkritik kenapa si culas tetap diizinkan balapan. Gw pikir fairing dia sompal itu karena memang crash, makanya gw bilang wajar RD tutup mata, lha pijakan kaki dia ilang di COTA aja dibiarin apalagi cuma perkara fairing sompal. Ternyata fairing dia cuma rusak ketika crash trus sompal lepas sepatah demi sepatah ketika dia balapan kembali. Memang klo begini kasusnya emang harus dapat bendera kembali ke pit, karena bagian fairing yang berceceran di track akan membahayakan keselamatan rider lain terutama rider yang ada di belakang dia. Tapi kembali lagi, RD kita adalah #ABR tingkat dewa. Jelas yang kek gituan mah g bakal jadi bahan. Terutama ini adalah 'tanah'nya Marc Marquez dengan nyaris semua fana yang memenuhi sirkuit adalah fans dia. Lu mau dikepung g bisa keluar sirkuit klo sampai berani ngibarin bendera suruh si culas balik ke pit. Ekekekekek.

Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...