Raja Ducati Pecco Bagnaia Mengakui Kalau Dia Bisa Jurdun Tahun Ini Maka Itu Akan Fantastis Mengingat Lawannya Adalah Marc Marquez: Ducati Yang Mencoba Menciptakan Situasi Ini
Teka-teki yang tidak perlu dipertanyakan karena sebenarnya sudah ada jawaban dari belakang pintu CEO Clauido Domenicali ketika akhirnya Ducati memutuskan menjadikan si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez sebagai kandidat pilihan setelah sempat memberi PHP pada kandidat adipati terkuat yang akhirnya menjadi #JurdunMangkage Jorge Martin. Raja Ducati punya pandangannya sendiri. Meski #ABR selalu menuding dia adalah golden boy yang selalu dituruti Ducati, faktanya Ducati g pernah memberinya hak veto untuk menentukan team mate. Meski dia tau Martin layak untuk jadi adipati dan tau benar betapa keras usaha rider itu demi bisa mendapat seat adipati bertahun-tahun, dia g bisa memveto keputusan "pemegang saham" untuk memberi seat team mate kepada si culas Marc Marquez gegara kisruh "Pramac Bukanlah Opsi".
Tahun ini Pecco bukan hanya harus pusing karena Ducati menuruti sang adipati untuk tetap memakai Desmo GP24 ketika dia sudah sibuk mengembangkan Desmo GP25, tetapi arah pengembangan GP24.7 yang berlawanan dengan riding style dia menyebabkan dia kesulitan mengejar waktu untuk menemukan setup yang pas dengan GP24 versi terbaru itu. Pikiran untuk kembali ke Desmo GP24.0 harus dibuang karena gosip beredar Ducati menolak keras rider pabrikan mundur total ke motor tahun lalu. Papi Tardozzi di podcast Suka-Suka terbaru juga seolah meminta Pecco ganti riding style karena kesulitan mengerem dengan ban belakang. Nampaknya skenario rencana si culas baru yang kemarin gw cuma iseng sebut di media sosial seorang journo luar beneran berjalan...??? Dari "Pramac bukanlah opsi" menuju "Pecco bukanlah opsi".
"Saya pikir Ducati yang mencoba menciptakan situasi ini. Kami benar-benar kehilangan gelar tahun lalu karena saya melakukan kesalahan. Ketika Anda lebih kuat dan memenangkan 18 balapan dalam satu musim termasuk dengan sprint, dan kemudian Anda kehilangan gelar, itu adalah hal yang aneh untuk dijelaskan. Dan saya satu-satunya yang kalah karena saya selalu ada di sana, selalu berjuang untuk menang. Sering kali saya jatuh atau kami mengalami masalah saat saya memimpin atau berjuang untuk posisi teratas. Jadi, butuh waktu bagi saya untuk menerimanya karena saya tahu itu 100% salah saya dan saya berusaha untuk memperbaikinya. Sekarang penting untuk bereaksi dan mencoba memenangkan kejuaraan lagi. Saya tahu musim ini akan sulit. Akan sulit karena pertarungan yang harus kami hadapi dengan Marc. Tetapi jika saya menang (gelar), itu akan fantastis. Jadi, saya harus terus bekerja seperti ini" kata Pecco dengan ketenangan.
Kemarin ada yang nanya di X gw, Pecco mending hengkang cari team yang mendukung dia. Well, dari tahun lalu klo kalian dengar podcast gw kalian pasti tau, briking nius yang kalian harapkan nongol itu kecil kemungkinan datang di musim ini, paling g sampai musim selesai. Karena adipati Tuman meski faktanya terlihat seperti hambatan bagi Pecco, semoga gw salah bahwa itu adalah cara langit memberi Pecco kebaikan yang lebih besar. He is in next level test. Naik kelas itu ujiannya lebih sulit. Seberapa cepat dia belajar dan seberapa benar dia menjawab setiap pertanyaan dan apakah jawaban benar itu cukup layak untuk membuatnya lulus, itu langit yang menilai. Gw ngomong ini juga untuk diri gw sendiri sih sebenarnya, wkwkwkwkwkwk. Kadang utek gw klo ngetik suka ngagetin logika gw ekekekek. Kuaci...???
kerja keras terus Pecco, semoga berhasil lulus ujian,.semoga jurdun tahun ini
BalasHapusbaru selesai baca artikel ini, dan liat story pecco yg ternyata dia kena fitnah media GPone mbak wkwk
BalasHapusada aja ujiannya pecco pecco
Saya juga pengen tanya ttg fitnah journo ke pecco
HapusSemua mah. Awalnya dari Crash karena dia pakai bahasa Inggris ketika wawancara. Trus sama GPOne disadur dari English ke Italia, makin jadilah di Italia itu barang salah interpretasi. Klo GPOne asli yang wawancara pasti pakai bahasa Italia dan g mungkin salah sadur. Yang jadi perkara adalah itu wawancara bahasa Inggris yang interpretasinya berbeda ketika berubah ke bahasa Italia atau Spanyol. Contoh ketika Luca bilang Bulega bakal mengalahkan telak Toprak. Itu dia pakai kata "Crush" dan ujungnya interpretasi berubah menjadi membantai dalam bahasa Spanyol atau Italia.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus