Marc Marquez Soal Highsidenya: Saya Tidak Apa-Apa, Berbeda Dengan Di Mandalika di Sini Saya Bisa Menjawab Semua Pertanyaan Dokter. Bila Setup dan Ban Tepat, Saya Bisa 100% Mempush
Highside dengan kepala terbentur di FP3 adalah ketakutan bagi team dan para #ABR. #JurdunDrakor menegaskan dia baik-baik saja. Crash kali ini keras tapi bukan yang terburuk dibandingkan dengan crash di #IndonesianGP Mandalika. Di Mandalika dia bahkan sempat linglung dan sulit menjawab pertanyaan dokter klinik, tetapi di Portimao kemarin dia bisa menjawab semua pertanyaan yang menunjukkan g ada cidera otak yang mengarah pada potensi diplopia. Marc Marquez menegaskan tanpa perlu jatuh diplopianya akan muncul bila memang waktunya kambuh.
"Tidak perlu jatuh. Jelas, sebelum kembali ke balapan di Austin, itu adalah hal pertama yang saya tanyakan kepada dokter saya: Apa yang bisa terjadi pada saya jika saya masih terjatuh dengan mendarat di kepala saya? Seperti yang saya katakan , jawabannya adalah bahwa saya dapat memiliki masalah yang sama di crash mana pun, bahkan setahun dari sekarang . Pokoknya yang di Indonesia itu crash yang brutal, kali ini crash yang biasa saja Sekarang cuma ada sedikit rasa sakit di leher. Saya merasa agak kaku, tidak ada yang perlu perhatian khusus" kata #JurdunDrakor Marc Marquez yang menjelaskan dokter klinik langsung memeriksa keadaannya setelah crash.
"Ya , Dr. Chartre segera mendatangi saya dan menanyakan tiga pertanyaan singkat: di mana Anda jatuh, di tikungan apa, di gigi berapa? Saya menjawab semuanya dengan cepat. Di Indonesia, sebaliknya, saya bingung, saya tidak menjawabnya. Tapi Anda juga bisa melihatnya dari crash kali ini: di Mandalika saya tinggal di sana sebentar, di sini saya langsung berdiri , saya mengambil motor dan melanjutkan. Sekarang ada lebih banyak perhatian medis. Mereka lebih berhati - hati, tapi beginilah seharusnya" katanya yang memang membenarkan Dokter klinik sangat hati-hati dengan keputusan fit to race bila itu menyangkut cidera #JurdunDrakor.
Pada akhirnya dia puas dengan kecepatannya di Portimao, nyaris pole position tanpa perlu ngintil tetapi dibatalkan karena Yellow Flag sang team mate si tersengak Pol Espargaro crash di sektor terakhir. Bendera yang bikin #ABR sebel karena idolanya gagal pole.
"Yang pasti saya senang dengan kecepatan yang kami tunjukkan di sini di Portimao, tetapi kami tidak beruntung. Semua orang di awal Q2 menunggu untuk masuk track di akhir karena track mengering dan membaik. Saya tahu bahwa dalam kondisi ini saya cepat dan itulah mengapa saya melakukan lap yang cepat dan solid, tetapi tidak ada yang istimewa. Sayangnya di tikungan terakhir saya melihat bendera kuning, saya sedikit melambat. Saya menyelesaikannya karena saya ingin tahu di mana saya berada, tetapi lap itu dibatalkan. Pada akhirnya saya start P9. Pada titik ini penting untuk melakukan WUP, menemukan setup yang baik dan start dengan ban yang tepat. Jika kami melakukan dua hal ini dengan baik, saya akan mencoba memberikan seratus persen dalam balapan" tutup sang #JurdunDrakor.
Secara dia emang OK di sirkuit ini karena dia sering turun track di Portimao di atas RCV-S untuk mendapat persetujuan pasca cidera. Dia tau celahnya karena awal tahun ini dia sudah menjajal Portimao. Hanya perkara apakah setup motor dan sasis baru cocok dengan si #BanGhoib ori saat balapan. Ini minimal podium sih klo semua cucok meong. Bahkan kemungkinan hure-hure menang. Ya iyalah dari P9 ke P1 itu rating hure-hurenya tinggi. Tapi gw agak senyum dengan pernyataan "ini crash biasa saja kok". Let's see sambil menikmati kuaci. Kuaci kakaaaaak. Btw, gw juga tertarik si Enea bakal kena ban jatah atau tetap masuk undian. Klo masuk undian mana tau dapat KW1 ye kan. Si Pecco...?? Perlu ori klo dia mau kombek dari grid paling belakang, sukur klo g crash pas battle di belakang.
Pecco kalo pake kw 1 emang gamungkin ya mbak finish 5 besar gitu?
BalasHapusDari P25 loh itu. pake ori pun maksimal Top10. Pake KW1 paling banyak 10 posisi maju itu klo beruntung. Masalahnya dia masih belum cocok sama Desmo GP22 Hybrid. Di atas kertas Jackass lebih bagus adaptasinya daripada Pecco dengan motor Hybrid ini.
Hapus