Kemenangan di #PortugueseGP bisa dibilang adalah hadiah ulang tahun yang ke 23 umtuknya. G percuma dikasih masker kue ultah di hari Kamis karena di hari Minggu dia melesat touring sendirian dengan KW1. Masalah top speed tetiba hilang sampai dia sendiri terkesan bisa secepat itu padahal di akhir pekan dia agak kesulitan karena susah cepat kecuali di kualifikasi. Pas balapan eeeh dia cepat, padahal dia g punya resep apapun untuk bisa secepat itu
"Ini adalah salah satu akhir pekan terbaik saya sejak saya membalap di MotoGP. Dalam hujan di FP1 saya berada di urutan ke - 20, di FP3 sepersepuluh dari yang terbaik. Di kualifikasi, di kondisi track basah, yang terburuk bagi saya, saya cepat . Hari ini saya tahu saya memiliki kecepatan yang bagus, tapi saya terkejut bisa begitu cepat dalam balapan. Saya senang dengan cara saya mengelola balapan. Di Qatar itu sulit, di Austin juga, tapi saya selalu membalap dengan sangat baik. Tidak ada yang berubah di sini di Portiamo, kecuali itu adalah track yang saya suka dan ditambah ada banyak grip, lihat saja. Ketika saya keluar dari tikungan terakhir, saya sangat cepat. Tapi saya berkendara seperti biasa, saya tidak melakukan sesuatu yang baru atau aneh, tapi saya sendiri masih terkesan dengan kecepatan saya" katanya yang takjub sendiri dengan kecepatannya. Padahal sejak awal musim dia mengeluhkan power karena kurangnya top speed.
"Saya tidak pernah mengatakan M1 tidak berfungsi, hanya saja kami kekurangan top speed. Di track ini, bagaimanapun, sayatidak terlalu kesulitan dengan keterbatasan ini karena tikungan terakhir, titik kuat saya adalah sektor terakhir. Terlepas dari masalah ini, Yamaha adalah motor yang fantastis, saya tidak dapat menemukan cacat lainnya (selain top speed). Di Austin saya mulai mengetahui bahwa saya tidak dapat mengincar kemenangan, tetapi saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan tetap memberikan 100 % di posisi mana pun saya berada. Pada tahun 2020 ketika saya mengalami beberapa penurunan, itu penurunan sangat besar, sementara sekarang saya memperjuangkan tempat ketujuh seolah - olah itu adalah untuk podium. Ini adalah perubahan terbesar bagi saya, sejak tahun lalu, di Jerez ketika saya memiliki masalah sindrom kompartemen, saya tetap menyelesaikan balapan, karena 3 poin bisa menjadi penting. Bahkan hasil mengecewakan terbayar di akhir tahun" jawabnya menolak mengatakan hasil ini berpengaruh pada perpanjangan kontraknya.
"Apakah hasil ini mempermudah saya dalam memutuskan masa depan? Tidak" katanya tertawa yang setelah membantah #KaisarUndaUnited mengenai M1 kurang grip, kali ini membantah si cool Morbidelli yang mengatakan pengalaman #JurdunBelagu lebih banyak di atas paket motor pabrikan dibanding dia sebagai sumber kesulitannya.
"Dia memiliki banyak pengalaman dengan Yamaha ini. Dia tahu persis bagaimana menangani paket ini, kami tidak tahu. Ini bukan perbedaan besar, tetapi perbedaan kecil membuat perbedaan besar" kata Morbido yang finish 13 di race. Snack Taro membantah.
"Saya naik Yamaha di tahun yang sama dengannya, saya tidak tahu mengapa saya harus memiliki lebih banyak pengalaman daripada dia. Rider lain selalu berbicara tentang kurangnya grip sebagai masalah kami. Itu jelas bahwa semua orang menginginkan lebih banyak traksi, tetapi bukan itu masalahnya, jika ada, itu adalah konsekuensi dari kurangnya top speed" kata snack Taro berlogika.
Sebenarnya gw agak kurang setuju dengan logika ini. Karena paket M1 2022 dikembangkan berdasarkan masukan dia sebagai rider pabrikan tahun sebelumnya. Dia sudah menguji jeroan M1 2022 sejak test Misano tahun lalu. Sedang si cool Morbidelli sama sekali baru dan g punya andil dalam pengembangan motor jadi memang harus adaptasi dari nol. Tapi ya itu bukan berarti pembenaran Morbi kelamaan adaptasi juga sih. 5 race udah kelamaan menurut gw.
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...