Jackass Miller Yang Sumringah Persembahkan Kemenangan Jelang Perpisahan Dengan Ducati



Motegi #JapaneseGP pada dasarnya adalah sirkuit yang cocok untuk mesin V4. Yamaha dan mesin inline lain perlu rider mumpuni untuk bisa kompetitif di sini meski ada harapan untuk Snack Taro, sayangnya toh dia sebenarnya mending dapat KW2 atau KW1 daripada dapat si ori yang kalau dipasang di M1 dia jadinya malah sedikit di atas apes klo g mau dibilang apes. Sementara Jackass yang akhirnya dapat KW1 mirip dengan para Ducati biasanya bila dapat KW1: Maju banyak dan mendominasi tanpa bisa dikejar. 


"Sudah sejak sesi pertama hari Jumat saya merasa sangat nyaman dengan Desmosedici GP di track ini dan hari ini saya bisa menemukan perasaan yang sama lagi. Kemarin saya cukup kecewa karena saya tidak bisa melampaui posisi ketujuh dalam kualifikasi hujan, kondisi di mana saya biasanya kompetitif, tetapi hari ini dalam balapan itu berbeda. Saya bisa mendapatkan start yang baik dan setelah saya mendapatkan posisi pertama saya cukup membalap dengan kecepatan saya sendiri. Saya pikir saya belum pernah membalap dengan sebaik ini dalam hidup saya dan ini jelas merupakan balapan terbaik saya. Saya juga sangat senang bisa meraih kemenangan lagi bersama Ducati Lenovo Team, pertama karena orang-orang di team saya selalu memberikan segalanya untuk saya dan senang bisa merayakan kemenangan ketiga bersama-sama" kata si Jakcass Miller yang tahun depan akan pergi dan membalap bersama KTM. Dia juga cukup Ducati bisa jurdun asal...

"Kalau mau menang empat balapan berturut-turut harus berani, ini soal Pecco Bagnaia. Anda bisa yakin bahwa kami akan membawa Piala Dunia ke Bologna" kata Jackass soal kacaunya race Pecco di #JapaneseGP

Jujurnya semua podium kemarin kena undi KW1. Bestia kena ban apes akhirnya tetap puas bisa ngerepotin calon jurdun dari pabrikannya, Pecco dan tersenyum puas ketika Pecco akhirnya tersingkir sendiri setelah berhasil menyalipnya dengan alasan ambisius: "saya di sini untuk gelar" yang artinya dia akan menyingkirkan calon team mate dia itu bila dia rasa mungkin untuk "menenggelamkan" Pecco dan dia finish sebagai Ducati terbaik di klasemen. Hal yang gw rasa ni anak akan bernasib seperti Kaisar dan Papa Nina di masa depan bila dia sulit diatur karema Gigi bukan orang seganan ke opa Pernat, Ian langsung dilepeh dan batal tanda tangan perpanjangan tepat ketika dia menjegal Dovi di track Austin. Gw harap opa Pernat belajar dari kejadian Iannone untuk bisa mengatur Bestia. Karena di Ducati, prestasi memang akan diperhitungkan tetapi loyalitas adalah nomor satu di sana: lu g bisa diatur sudah pasti dilepeh tanpa diingat seperti rider oplas dan kaisar, lu baik dan bisa diatur liat aja si Petrux yang teteup disayang meski sempat meleng ke KTM.


#Mbak_Yu #JackMiller #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP Live post blog at mbakyujalah.blogspot.com YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu

Komentar

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...