"Saya Bukan Valentino Rossi"... Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga, Papa Kembar Yang Apes Rusak Race Sejak Start Gegara Kru Lupa Atur Peta Elektronik
Bila pesaing jurdun lain, si kinyis Pecco Bagnaia racenya hancur di lap terakhir, beda cerita dengan Papa Kembar. Racenya sudah hancur bahkan ketika dia belum start. Semua hanya karena satu masalah: kru elektronik lupa menginput peta lap ke motor utama dan baru diketahui saat motor sudah warm up. Dia memang langsung kembali ke pit. Membiarkan motornya tergeletak demi mengejar waktu put lane start. Masalah baru muncul: itu adalah motor cadangan dengan mesin lama dan sialnya kuota ban habis sehingga harus pakai ban soft. Finish P16 tanpa poin membuat usahanya bertahan di race menjadi sia-sia.
"Saat lap pemanasam mereka melewatkan peta ECO Lap, yang digunakan untuk menghemat bahan bakar, dan ketika saya keluar saya melihat motornya tidak bekerja. Saya mencoba segalanya dan menekan semua tombol, saya mematikan sepeda dan menyalakannya lagi, saya melakukan segalanya, tetapi itu adalah peta yang mereka muat sebelumnya. Motor kedua sangat buruk, mesin tidak berputar sama sekali, sudah sangat tua, saya memiliki ban belakang soft yang tidak pernah bekerja untuk saya Saya adalah salah satu dari sedikit yang pergi ke pemanasan langsung dengan medium, karena jelas bahwa soft tidak akan bekerja dan itu berhasil. Saya melakukan balapan sial dan hanya menunggu bendera merah” kata Papa Kembar tanpa bisa menutupi kekecewaannya.
Tapi dia g menganggap Aprilia kurang solid seperti Ducati atau Honda. Meskipun itu dihargai sangat mahal dnegan gap klasemen yang makin besar untuk 4 race tersisa. Juga dia sadar dia g bisa bikin kombek spektakuler dari barisan belakang seperti yang pernah dilakukan ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi atau #JurdunDrakor Marc Marquez. Tapi dia tetap bersyukur bahwa Aprilia sudah berjalan sejauh ini meski terpaksa harus berdiam karena finish tanpa poin di #JapaneseGP Motegi.
"Ini adalah nasib sial. Kami telah mengambil langkah mundur untuk kejuaraan. Sebanyak yang dikatakan bahwa Aprilia adalah bom, Aprilia adalah Aprilia. Ini bukan Ducati atau Yamaha dan saya bukan Marc Marquez atau Valentino Rossi. Sulit bagi saya untuk berada di sini dan memiliki 200 poin. Sangat disayangkan bahwa untuk kesalahan bodoh seperti itu kami kehilangan begitu banyak poin” tutup Papa Kembar.
Hal bagusnya adalah semua orang sadar bahwa itu sama sekali bukan salah Papa Kembar. Ibarat kata Papa Kembar mau bilang: lu klo mau gw jurdun kerja yang bener karena gw juga pasti berusaha yang bener. Klo lu sejak awal gagal ngurus motor gw yaaaa gw sudah berusaha sebisa gw di atas Aprilia, karena ini bukan Ducati (power luar biasa) atau Yamaha (yang klo tau pake kombeknya bisa spektakuler). Gosip berhembus sepoi-sepoi, kru elektronik kena SP.
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...