MotoGP Merilis Video #PortimaoClash Si Cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez dan #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia: Mari Lihat Siapa Yang Tidak Bersalah (No Offense #ABR 🤣)





MotoGP di website resminya merilis #PortimaoClash dari berbagai angle saking si cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez koar-koar dan berapi-api bahwa itu salah #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia. Para pengamat dan para rider merasa itu hanya insiden balapan karena pasti g ada yang sengaja dan klo mauengikuta kata CEO Ducati Claudio Domenicali bahwa crash itu mestinya bisa dihindari, maka yang bisa menghindari hanya si cemen karena dia yang melebar di bagian luar.

Sisi bagusnya adalah MotoGP merilis video tepat saat si cemen menyalip Pecco sebelum masuk T5. Nampak jelas dia sebenarnya ada di bagian dalam yang seharusnya klo dia bisa pertahankan line bagian dalam maka dia tidak bersalah. Masih ingat kata dia di #ValenciaGP musim lalu ketika clash dengan si kriwil MarcoBez...?? Dia bilang 'saya yang di dalam jadi saya tidak bersalah'. Hal yamg sama digunakan oleh Martin ketika dia bikin Marc membayar santan instan tepat beberapa lap setelahnya, Martin bilang 'saya di bagian dalam' sebagai tanda dia merasa punya hak line, tapi klo dari angel lain keliatan dia belakang Marc jelas Marc g liat dia ketika nikung.

Karena rider di depan lah yang lebih punya hak line karena dia g bisa nengok ke belakang untuk tau siapa di belakang dia aka dia duluan masuk tikungan, baru rider yang di bagian dalam yang punya hak klo masuk tikungan sama-sama, karena sudah kadung rebah jadi klo senggolan dia g bisa ke mana-mana. Sementara rider yang di belakang punya waktu untuk ngerem (kalau ada waktu) dan rider di bagian luar entah apakah karena line dia emang selebar itu atau karena kesalahan melebar punya waktu untuk menghindar dengan mengerem (klo ada waktu), konsekuensinya dia makin melebar karena sisa track di tikungan kan lebar banget dan klo g sempat ngerem ya crash. 

Bagusnya, dari video yang di rilis di situs MotoGP, mereka menampilkan dari detik ketika Marc menyalip Pecco sebelum masuk tikungan, nampak jelas dia di line bagian dalam, ya klo masuk tikungan dengan line tetap di dalam maka dia g bersalah.





 Sayangnya begitu sampai di T5 dia melebar ke line luar entah mau memblok line Pecco atau dia memang gagal ngerem. Sayang Pecco ahli dalam hal ngerem Neng Desmo, dia ngerem tepat sebelum masuk tikungan mengambil line dalam yang ditinggalkan Marc. Ini membuat dia tidak bersalah karena dia di line dalam ketika masuk tikungan. 


Mau bilang dia agresif aka memaksa menyalip masuk tikungan, Pecco waktunitu bilang g ada resiko itu karena space yang ada lebar banget. Jadi emang antara dia dan Marc pun masih ada space saking lebarnya Marc melebar. Sekali lagi entah dia gagal ngerem jadi kehilangan line, atau dia mau ngeblok line Pecco atau memang line dia mesti selebar itu, hanya dia dan langit yang tau. 



Dan klo mau ngomongin siapa yang lebih berhak pada line meski ada di luar... Rider yang lebih di depan karena dia jelas g bisa liat siapa yang bakal nongol dari belakang. Dan dari berbagai angle, Pecco lebih di depan karena memang dia masuk tikungan lebih duluan dengan line dalam. Kepala Marc sudah di tengah motor dia ketika Marc mulai menutup line dan nyenggol motor Pecco pertama kali. 





Jadi semua pengamat dan rider tau Pecco g salah dan klo pun mau dipaksa salah, ya g ada salah memang. Karena dia di dalam dan dia lebih di depan ketika motornya sudah rebah, itulah kenapa dia bilang dia g liat Marc. Lalu apakah Marc yang salah, well jujur gw bilang dia g terlalu bersalah meskipun semisalnya melebar itu adalah kesalahan pengereman. Namanya juga niubi, baru belajar ngerem ketika battle di sirkuit tricky yang bikin dia crash sampe 3 kali di akhir pekan. 


Yang gw sayangkan adalah reaksi si cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez pada teguran CEO Ducati Claudio Domenicali soal mestinya clash itu bisa dihindari. Dia dengan berapi-api menuding itu salah Pecco karena Pecco bannya habis dan lebih lambat jadi g seharusnya dia balas menyalip dengan terlalu optimis (mengambil resiko). 


Di sisi lain yang bikin gw kaget adalah kedewasaan #IkanNiuDiLuarRencana Pecco Bagnaia yang meski usianya lebih muda dari si cemen, tetapi dia bilang dia sempat marah dengan nada tenang dan tanpa emosi. Dia marah karena pulang dengan nol poin bukan menyalahkan siapa pun, tapi toh dia sudah g mikirin karena tahun  lalu juga dia pulang dengan nol poin di seri kedua dan kali ini dia nol poin bukan karena kesalahan dia. Dia bahkan g menyalahkan Marc Marquez sama sekali ketika dia tau Marc menuding itu salahnya dan mestinya dia yang harus menghindari crash soal pernyataan Domenicali yang bilang harusnya crash bisa dihindari. Dia bilang dia dan Marc  adalah rider betbeda dengan pandangan berbeda dan bahwa itu situasi rumit soal apakah crash bisa dihindari karena itu tikungan hairpin. Dia bilang melihat Marc melebar, dia masuk di bagian dalam karena tidak melihat ada resiko dan dia tidak melihat Marc (sudah terlanjur rebah dan sudah duluan masuk tikungan). Dengan tenang dia bahkan membela Marc dengan bilang 'dia juga tidak sempat menghentikan motor'  dan bilang itu insiden balapan dan begitulah balapan. 

Dari sini gw sadar kedua jurdun ini memanf berbeda jauh dulu dengan sekarang. Dulu Pecco sedikit temperamen dan  klo moodnya hancur suka pedes ngomong di paddock makanya kakaknya selalu temani dia untuk menenangkan. Saking ngomong kebanyakan media resmi MotoGP sampai pernah 'memfitnah' dia dengan memotong-motong wawancara. Sekarang dia lebih tenang bahkan ketika para lawannya koar-koar soal dia, mungkin itu yang bikin klo ada yang 'menyalahi' dia, orang itu bakal bayar santan instan. Gw sudah liat dua rider bayar santan instan mereka ke Pecco dengan pedis. 

Di sisi lain, si cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez yang usianya sudah 31 tahun itu sempat gw pikir sudah berubah setelah dihantam hal buruk bertubi-tubi karena bayar santan instan dia dan fans dia ke seseorang karena sama dia menuding orang itu bersalah dan dia g bersalah, ternyata sama sekali g berubah karena toh masih juga nyalahin orang dan bilang dia g salah.  Sebenarnya publik g memaksa dia mengaku salah karena tau dia g sengaja dan itu biasa terutama karena ini tahun pertama dia di Ducati jadi adaptasi bisa jadi masalah, tapi dia menyalahkan Pecco lah yang gw rasa sampe bikin situs MotoGP merilis video dari berbagai angle itu. Keknya mau ngingetin Marc doank tanpa perlu berkata-kata ekekekekek. 


Cek sendiri lah tu video di Video #PortimaoClash Dari Berbagai Angel

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Kenapa gaya balap si cemen masih sama seperti dulu padahal udah pindah pabrikan berbeda juga usia yg semakin bertambah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya g masalah grasak-grusuk asal g pake Sapu Jagad. Martin loh sering grasak-grusuk tahun lalu tapi jarang bikin orang crash. Sementara si cemen grasak-grusuk sangat jarang orang selamat dari crash. Sekarang ketika tau Marc melebar terlalu jauh, mereka menuding bahwa Pecco juga melebar lha Pecco loh di dalam dan lebih duluan masuk tikungan dan space dia sebelum Marc menutup line masih besar. Tapi namanya juga #ABR dan buzzernya.

      Padahal semua orang Ducati tau Marc yang melebar dan mencoba kembali ke line sedangkan Pecco sudah bener line dia di sanabdan lebih duluan masuk tikungan.

      Hapus
  2. Tumben Dorna, biasanya mati"an ngebelain si cemen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena tau Pecco punya space lebar, tapi di saat yang sama journo #KtpSenuding Pecco juga melebar ketika Marc melebar. Lha Pecco di dalam line loh sorrynyak masih innocent Pecco 😅

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...