Rider Cool Franco Morbidelli Mengakui Kurangnya Pengalaman Plus Kebanyakan Pikiran Di #PortugueseGP: Saya Masih Kurang Pengetahuan Dan Kebebasan Dalam Mengendarai Motor
Sejak awal #JurdunTakDianggap Papa Joan mencak-mencak gegara finish dengan leather penuh baret ban dan motor 'telanjang' gegara aeronya pada lepas, gw tau Morbidelli pasti melakukan kesalahan. Karena sejak sesi PR Morbi crash dan bilang dia mencoba berkendara normal tetapi pada akhirnya kekurangan pengalaman membuat dia belum mengetahui cara ngerem Desmo yang pas.
Pada akhirnya dia mengakui kekurangannya itu yang jadi penyebb insiden dengan Papa Joan yang dengan sarkas bilang Morbi memutuskan menikung dengan caranya sendiri ketika berada bagian dalam track. Nampaknya trauma crashnya kembali dan dia jadi terlalu mikir dan ujungnya nyaris di tikungan sama dia malah insiden.
“Kehilangan paling besar saya adalah pengetahuan dan kebebasan melakukan sesuatu secara refleks di atas motor. Saya harus berpikir terlalu banyak mengenai penggunaan perangkat holeshot pada tuas persneling, yang berbeda dari yang biasa saya lakukan. Saya sedang memikirkan banyak hal saat ini dan tidak fokus pada berkendara dan memaksimalkan berkendara. Namun itulah yang terjadi jika Anda tidak memiliki kilometer (pengalaman adaptasi). Kami kekurangan itu" kata Morbi mengakui dia malah sibuk nyari dimana tombol holeshot yang berujung dia gagal mengendalikan motor.
Desmo di Portimao kemarin memang punya "rahasia" baru plus memang Ducati sudah merubah tuas holeshot jadi tombol yang mana di Yamaha dia pake tuas. Di sisi lain dia enggan membandingkan M1 dengan Desmo. Masih menghormati pabrikan yang bikin dia cinta buta itu membuatnya sedikit beda dengan #JurdunMalinKundang yang jelas-jelas bilang meninggalkan kontraknya di Honda adalah keputusan tanpa penyesalan.
"Saya tidak mau membandingkan karena tidak adil. Saya ingin tetap bersikap sopan dalam hal ini. Yang bisa saya katakan adalah saya merasa nyaman dengan motor ini, sangat bagus kalau dilihat juga ritme balapannya. Saya berkendara tanpa kebebasan dan jadi memikirkan banyak hal, jadi saya berkendara dengan margin (semestinya bisa lebih baik). Ritmenya semdiri masih cukup bagus untuk finish keenam, ketujuh. Itu yang paling mengesankan, saya terkesan dengan itu" tambah Morbidelli yang memuji paket motornya namun menyesali butuh waktu untuk adaptasi.
"Saya merasa sangat baik dengan paket tersebut dan saya merasakan banyak potensi dengan paket tersebut. Ini soal membiasakan diri mengendarai motor sebanyak mungkin dan mengeluarkan potensi maksimal dari motor dalam waktu sesingkat mungkin, yang masih belum saya lakukan" tutupnya yang sebenarnya sudah berusaha lebih cepat beradaptasi tapi berujung crash. Sooo dia nampaknya harus kembali ke mode belajar dari nol dengan cara dan ritme normal yang dia lewatkan sepanjang winter test.
Menurut mbakyu si cool apa tetep bertahan dgn ducati ?
BalasHapusDia bakal 2 tahun di Ducati Pramac. Memang kontraknya 1 plus 1.
HapusOwalah berarti yg +1 nya di rahasiakan mbakyu ekekekekek
Hapus