Penyakit Adaptasi Para 'Newbie' Ducati, Selain Marc Marquez Yang Justru Menuding Pecco Salah Ada Morbidelli Yang Bikin Motor Papa Joan 'Telanjang' Tanpa Aero: Morbidelli Memutuskan Menikung Dengan Caranya Sendiri




Nampaknya para 'Newbie' Ducati pada bermasalah di track #PortugueseGP kemarin. Keduanya berakhir crash semua gegara perkara nikung. Setelah si cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez yang semua pengamat bahkan even gw tau dia g sengaja melebar tapi malah dia menuding itu salah Pecco yang g mau nunggu dia selesai say hi ke pinggir track dan duluan masuk tikungan karena space lebar banget, adalah rider cool Morbidelli yang bikin Papa Joan mencak-mencak. 

Karena g ada replay gw perkirakan itu masalah cara nikung di atas Neng Desmo yang emang sejak akhir pekan selain FP1, Morbi menuai hasil kurang memuaskan bahkan sempat crash meski g sebanyak Marc Marquez yang crash 3 kali. Morbidelli emang sejak awal ngaku belum terbiasa ngerem pake Desmo di sana, klo Marc mah ngeles dari holeshot sampe masalah kaki kepleset bikin crash. Hal wajar mengingat mereka newbie Ducati yang nampak kesulitan mengontrol motor di sirkuit Algarve jadi klo mereka bikin kesalahan maka itu g sengaja sebagai bagian pembelajaran adaptasi mereka. Sisa masing-masing mau ngaku g sengaja asal jangan nuding orang lain yang salah aja. 

"Saya memulai dengan baik, sampai Morbidelli memutuskan balapan selesai di Tikungan 8 dan masuk tikungan dengan caranya sendiri. Hampir semua sayap motornya patah, hanya sedikit yang selamat. Saya sangat tidak stabil dan saya kesulitan menghentikan motor. Meski begitu, saya memberikan segalanya. Tempat ke-12 didapat karena beberapa pebalap terjatuh. Saya berhasil menyalip semua pebalap di depan saya, dari segi kecepatan kami tidak jauh dari posisi 7-8, tapi kami harus realistis" kata Papa Joan yang memberikan yang terbaik dan akhirnya finish sebagai Honda terbaik (padahal pake ban undian KW1 tanpa ori).

Dia juga salut pada rookie sensation #CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta yang berhasil naik podium pertama kali di balapan keduanya sebagai rookie.


"Salut padanya. Bagian tersulit adalah mencapai akhir dan tetap melaju kencang, karena semua orang memikirkan manajemen ban. Dia melakukannya dan terus berkembang dalam balapan. Jelas dia akan selalu berada di depan, selain fakta bahwa dia bertarung di KTM" kata Papa Joan yang memuji pada Acosta. Dia juga ditanya soal crash Pecco VS Marc. Sama seperti semua analis dan journo juga gw berpendapat itu insiden balapan. Fakta bahwa memang Marc g sengaja karena menutup line ketika terlanjur melebar. Tapi di saat yang sama Papa Joan menyayangkan si cemen itu dengan cemennya menyalahkam Pecco yang jelas-jelas g salah. 

"Ini kecelakaan balapan, hal seperti ini terjadi. Ini tipikal: Anda menyalip, yang lain bereaksi, membuka throttle dan Anda saling bersentuhan. Saya pikir Marc sedikit lebih berprasangka buruk. Anda harus membayangkan ketika ada yang menyalip Anda, Anda kembali dan tancap gas, Anda bisa mengejarnya. Tentu saja saya akan marah, tapi kemudian Anda memikirkannya dan berkata pada diri sendiri bahwa ini adalah balapan. Namun hal-hal tersebut bukanlah hal yang perlu disensor: itulah yang kita inginkan, inilah hidup kita, dan apa yang paling kita sukai darinya" tutup Papa Joan.

Opa Pernat dalam ulasannya mengatakan tidak ada satu pun yang bersalah karena itu insiden balapan. Tapi Opa Pernat juga g yakin apakah insiden ini akan menjadi awal masalah yang di bawa Marc ke Ducati (artinya bakal ada insiden lain). Mari kita lihat bila insiden ini terus berlanjut antara para Ducati dengan Marquez tua, apakah Ducati akan mengambil tindakan ala ke Marquez muda tahun lalu. Perlu 3 rider Ducati di senggol sana sini dan digosipin di belakang podoum live, baru nongol penalti 3 grid...?? Toh teteup pirtinyiinnyi apakah RD berani....?? Kuaci... Wkwkwkwkwk... 

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Harusnya petinggi ducati bersikap tegas dan berani seperti petinggi yamaha yaitu lin jarvis dgn mengatakan tidak ada tempat bagi marques bersaudara ekekekekekek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa, duit Yamaha lebih banyak dari Ducati meski g seberlimpah Honda. Mereka sanggup gaji satu kali jurdun dengan 15 jeti Euro selama 2 tahun. Lha Ducati 7 jeti Euro untuk dua kali jurdun aja ngeluh, sampe perlu 'jual seat' ke Aldeguer .

      Hapus
    2. Em kalo begitu bijimana jika repsol ke ducati apa bawal di terima kuaci berlimpah dan ktpS numpuk ducati semua ekekekekekek

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...