Carlos Ezpeleta Dan Proyek Engine Freeze-nya Yang Ternyata Masih Belum Disetujui Oleh Para Pabrikan "Korban": Targetnya Engine Freeze 2025 Dan 2026



Perkara engine freeze tahun depan yang gosipnya diusulkan oleh Yamaha dan diajukan oleh DPRD Tngkat Pusat kepada para pabrikan  ini sudah ada sejak seri Misano. Di podcast suka-suka atau podcast mana bulan lalu gw lupa, gw sempat bilang KTM dan Aprlia adalah pabrikan paling dirugikan karena Ducati yang superior g akan keesulitan. Toh dengan menkanisma aturan konsesi kancing sana sini tahun ini, mereka tetap mendominasi sebagai pabrikan kelas A. Sedangkan Aprilia dan KTM harus jatuh bangun kejepit-jepit karena meski menikmati keunggulan dari diberangusnya Ducati, mereka tetap g berdayamelawan Ducati Cup. Hanya Acosta sejauh ini yang suka nyempil di podium. Aprilai melalu Papi Peri rivola mengajukan keberatan atas beberapa poin di proposal yang diajukan oleh DPRD Tingkat Pusat. 


Ducati lebih tenang bahkan raja Ducat Pecco Bagnaia bilang mereka g akan masalah. Tetapi karena pabrikan kelas C adalah korban paling menderita dari engine freeze ini, belum ada kesepakatan tetapi akan harus ada keputusan besok di pertemuan sebelum #JapaneseGP di Motegi. Wakil ketua DPRD Tingkat Pusat Carlos Ezpeleta mengakui dia punya target untuk itu. Lebih kepad di ingin para pabrikan fokus membangun mesin 2027 yang berubah ke 850cc. Tetapi memang  para pabrikan "korban" aka pabrikan diluar kelas D yang masuk dalam konsesi masih ingin ada yang berubah dari usulan ini.


"Ini adalah proposal yang kami ajukan, namun belum disetujui oleh pabrikan. Ini akan menyangkut produsen yang tidak termasuk dalam konsesi kelas D. Kami yakin ini adalah strategi yang sangat baik, cara untuk memberikan kesempatan kepada produsen untuk fokus pada mesin baru dan sepeda motor baru yang akan dikembangkan pada tahun 2027. Kami sangat senang dengan arah yang diambil oleh peraturan tersebut, baik dari segi hasil akhir maupun bagaimana hal itu tertulis dalam hasilnya. Inovasi ini bisa dikatakan sebagai persiapan menyambut aturan baru, sehingga diharapkan izin (dari para korban) segera diberikan. Itu harusnya positif untuk olahraga. Seperti diketahui, spesifikasi yang digunakan pada event musiman pertama akan dibekukan dan harus dipertahankan hingga akhir, kecuali Anda adalah bagian dari pabrikan yang menikmati kelonggaran (kelas D). Prinsipnya ini harus berlaku untuk dua kejuaraan, yaitu 2025 dan 2026" kata Carlos Ezpeleta.


Keberatan Aprilia adalah karena lamanya jangka waktu engine freeze ini aka 2 tahun dengan Yamaha terang-terangan bilang akan menguji mesin V4 mereka untuk balaan selama masa itu agar bisa mengetahui kesiapan mereka untk tahun 2027. Memang Yamaha saatiini adalah pabrikan kelas D misilihnya karena perkataan Ezpeleta bahwa hanya pabrkan kelas D yang bebas dari aturan ini di awal penerapannya, Aprilia mau begitu Yamha layak pindah kelas ke kelas C misal di tahun 2026 atau tengah tahun 2026 meski awal 2025 bebas dari engine freeze, mereka tetap harus ikut kena engine freeze. Ini yang masih belum ketemu antara Carlos Ezpeleta yang punya proyek dan para pabrikan korban aka parbikan kelas C.




Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Seruwet begini bijimana pabrikan lain mau bergabung

    BalasHapus
    Balasan
    1. G ada hubungan sama pabrikan baru sih, tapi kl pun ada maka itu menguntungkan mereka karena pabrikan kelas A sampai C g bisa menguji data untuk mesin baru mereka. Yang bisa cuma pabrikan gelas D, Yamha dan Honda.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...