Pecco Bagnaia Yang Sempat Duel Dengan Anak VR46 Di #IndonesianGP: Berasa Lagi Di Ranch, Tapi Perlu Treatment Berbeda Untuk Menyalip Masing-Masing Mereka. Martin Sekarang Bisa Lebih Tenang
Finish posisi ketiga setelah kembali menungu beberapa lap sebelum bannya mulai bekerja. Berbeda dengannya yang kena si apes di Misano 2, kali ini giliran Enea yang kena si apes. Mungkin karena Enea berhasil lolos penalti di Misano 2...?? But anyway, raja Ducati Pecco Bagnaia puas dengan hasil balapannya setelah hari Jumat sempat kesulitan bahkan di kualifikasi dia beberapa kali kena lap cancelled, plus hari Minggu malah start dia ngaco lagi-lagi. Jad finish ketiga adalah kepuasan baginya. Dia kurang hure-hure di podium karena ngerti Acosta lagi stress sama tekanan ban dan dia adalah rider sensitif jadi mengurangi hure-hurenya karena tau Acosta lagi stress. Pulang dengan gap 21 poin, 3 poin lebih sedikit dari Misano 2 bukan hal buruk.
"Kalau kita mempertimbangkan bagaimana akhir pekan ini dimulai, saya puas. Saya memulihkan 3 poin, dan saya tidak berpikir saya bisa melakukannya. Saya coba start seperti kemarin, tapi koplingnya bereaksi berbeda, jadi ban depan motor terangkat lalu ban belakang tergelincir. Ketika saya yakin bisa start dengan baik, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Kami perlu memahami alasannya karena sering terjadi akhir-akhir ini. Namun, saya tidak kehilangan terlalu banyak posisi meski pada beberapa lap pertama saya terlalu berhati-hati dan butuh waktu untuk mengejar yang ada di depan saya. Kecepatan saya sangat bagus, tapi tidak cukup untuk menyalip dengan cepat. Secara keseluruhan, posisi ke-3 hari ini adalah positif" kata Pecco tenang. Dia sempat duel bertiga dengan Bez dan Morbi, sesama anak VR46 Riders Academy.
" Itu seperti di ranch dimana kami bergerak bersama. Saya kesulitan untuk menyalip Marco karena GP23 memiliki traksi lebih banyak, itu bukan perbedaan besar, tapi di sirkuit dengan grip kecil seperti ini hal itu sedikit membantu. Sebaliknya dengan Franco, yang memiliki motor yang sama dengan saya, itu jadi lebih mudah. Ya, saya juga menggunakan holeshot ketika menyalipnya (makanya cepet banget keliatan sampe Morbi kaget). Saya hanya menggunakannya ketika saya kurang dari satu detik dari pengemudi di depan saya (kaanya sambil ngekek mengumpamakan motornya adalah mobil F1). Saya bercanda, itu sangat tergantung pada bagaimana saya keluar dari tikungan 8, jika Anda mengaktifkannya saat Anda rebah, itu tidak membantu, tetapi dalam hal ini itu membantu saya" kata Pcco yang memang mengaktifkan holeshtnya dalam kondisi setengah tegak di tikungan dan memotong lurus Morbi di tikungan lalu ngerem mati untuk nyangkutin holeshot lagi. Secara keseluruhan di tengah akhir pekan dengan kegagalan Q1 tahun lalu membayangi, dia puas.
"Pada hari Jumat saya benar-benar kehilangan sesi latihan bebas karena alasan yang... Tidak bisa dikatakan (gw suka pinisirin klo dia bilang ini). Pagi ini saat pemanasan saya merasa baik dengan ban Medium dan di balapan juga sama, tapi itu awalnya gila, saya mudah disalip dan di lap pertama saya kesulitan saat pengereman. GP24 sangat kompetitif, tetapi perlu beberapa lap lagi untuk menaikkan suhu ban. Jika Anda di depan, Anda bisa mengimbanginya dengan mengerem dan saat memasuki tikungan, tapi saat Anda berada di belakang seseorang, Anda harus menjaga margin lebih banyak" tambahnya yang mengakui keunggulan Martin di #IndonesianGP. Somehow dia juga bisa merasakan ketegangan Martin terutama pasca crash di Sprint Race bikin dia justru sarkas bahkan ketika dipuji terlalu cepat untuk Pecco. Baahkan di parc ferme, Pecco menunggu cukup lama sebelum Martin sadar dia ada di sebelah untuk memberi selamat.
"Saya pikir kami berdua melakukan yang terbaik. Bagi Jorge, penting untuk kembali meraih kemenangan yang telah hilang sejak Le Mans. Dan juga penting bagi saya agar saya bisa mendapatkan poin. Kami berdua berhasil dan bagi saya ini adalah titik awal. Minggu depan kami akan bertarung lagi. Setiap hari Senin ramalan cuaca mengatakan akan turun hujan dan kemudian tidak ada setetes pun yang turun (dia g tau mungkin pawangnya Mandalika kali ini harus di belakang layar buat nyingkirin awan ekekekek). Di Jepang sepertinya akan datang badai, tapi kita tunggu saja. Tahun lalu kami balapan di kondisi basah dan Jorge serta saya finish di posisi ke-2 dan ke-1. Dengan keunggulan yang dimilikinya, Martin bisa sedikit bersantai (soalnya dia emang tegang baget wkwkwkwkwk), namun kejuaraan akan terus berlanjut dengan ketegangan yang sama hingga usai" kata Pecco yang sekarang lebih santai setelah di Misnao 2 terlalu tegang ujungya malah dia crash.
Kita lihat siapa lagi yang bakal kena ban apes di Motegi. Karena para rider akamsi bakl kena undian ori termasuk GRemy Gardner yang bakal wildcard Yamaha di #JapaneseGP gegara kaisar nolak wildcard. Yang pasti langit tetap denan sempoanya. Siapa lagi yang bakal kena itung-itungan, layak dikunyahinkuaci. Buat yang nanya Papa Pip kenapa g kena penalti. Itu insiden balap karena track kurang grip, dan selama tahun ini RD emang g kasih penalti untuk hal ini terutama untuk track dengan grip kurang. Beda cerita tahun lalu ketika Enea kena LLP gegara sapu jagad sekali 4 rider di #CatalanGP.
Yg dapat apes lagi mungkin antara siculas, enea dan martin
BalasHapus