Scene Bikin Adem Di Tengah Panas Mandalika, Pecco Nebeng Ke Marc Marquez Buat Ke Paddock (Bukan Ke Amrik): Untungnya Dia Menolong Saya





Pemandangan yang gw langsung komentari di X sebagai pemandangan bagus di tengah cuaca panas Mandalika yang bahkan Papi Peri Gigi yang jarang senyum pun bisa ngekek luar biasa liatnya. Raja Ducati Pecco Bagnaia nebeng untuk ke paddock dan bukan ke Amrik, sama calon adipatinya tahun depan, si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez. Team memberinya bensin ngepas biar dia ringan bawa motor untuk cetak fast lap berujung dia habis bensin pas latihan start. Di antara sekian banyak rider di track yang latihan start bersamanya, lewatlah calon adipatinya tahun depan, Marc Marquez yang menawarkan tebengan untuk bareng ke paddock. Marc tampak menawarkan lengannya (yang habis patah itu) sebagai sandara. Pecco sempat ragu tapi Marc minta dia kembali bersandar di lengannya. Dia masih bisa membuat motornya nyala meski g bisa di gas terlalu banyak. Tapi toh ujungnya motornya mati dan Marc stut juga tu motornya Pecco meski rada berat karena itu motor prototipe plus pijakan buat ngestut rada susah dicari.

"Saya tahu saya mungkin kehabisan bensin karena saya melakukan satu lap lebih banyak dari yang diharapkan. Untung saja Marc lewat! Saya harap tahun depan saya tidak perlu taksi (nebeng) di sepanjang track, hari ini saya bahkan tidak bisa mencoba start karena saya kehabisan bensin. Marc sangat membantu, jika tidak, di bawah terik matahari, itu tidak akan menjadi yang terbaik. Dia melihat saya hampir berhenti dan segera membantu saya. Kami saling menghormati di antara para pembalap, sulit membayangkan seseorang tidak berhenti dalam situasi seperti itu itu. Dia ada di sana dan untungnya dia membantu saya" kata Pecco mengucapkan terimakasih.


"Pada akhirnya saya senang dengan bagaimana hari itu berjalan, pagi ini saya masuk ke track dengan strategi elektronik yang tidak berhasil. Sore ini kami memasang kembali setup standar tetapi saya tetap tidak bisa cepat. Saya punya banyak masalah di tikungan kanan, saya tidak mengerem dengan baik. Saya seperti kembali menjalani kesulitan tahun lalu di mana saya harus melewati Q1. Kami mencoba banyak hal dan tidak ada satupun yang berhasil, tapi begitu saya memasang ban Soft baru di belakang semuanya kembali normal, jadi untungnya itu adalah akhir mimpi buruk" kata Pecco lega meeski dia tetap mempertanyakan kenapa dia g cocok sama ban Medium ketika saingannya bisa cepat dengan ban Medium. Sebuah kebalikan seri Misano.

“Ya, Martìn dan Enea dengan ban Medium yang sama dengan saya melakukan lap pada 30'6, saya melakukan lap satu detik lebih lambat. Itu adalah sesuatu yang sulit untuk dipahami, jadi saya membayangkan ada yang aneh. Begitu saya memakai ban belakang yang Soft baru semuanya kembali normal. Saya merasa baik untuk besok, menurut saya di Sprint kita semua akan menggunakan ban belakang Soft. Saya melihat Enea dan Jorge bekerja dengan ban Medium, melakukan beberapa lap fantastis untuk persiapan balapan, jadi saya rasa saya bisa membuat beberapa langkah maju, tapi saya tidak ingin terlalu memikirkannya" katanya yang g mau lagi terlalu terbeban dengan klasemen seperti yang dia alami di Misano. Dia bahkan enggan terlalu agresif meski di hari Kamis sempat bilang dia harus agresif. dia juga menggunakan aero beda dengan Martin (Martin pakai yang di Misano kemarin pasti liat di podcast Part 2)

“Ini adalah paket yang tidak cocok untuk saya, dirancang untuk tikungan cepat tetapi saya tidak menyukainya karena saya lebih suka merasakan pergerakan motor. Saya merasa lebih baik, saya merasakan motornya lebih baik. Dengan paket itu gerakannya lebih sedikit jadi saya tidak memakainya. Apakah saya tetap harus agresif? Saya tidak bisa terlalu konservatif, ini adalah momen favorit saya musim ini, ada banyak balapan di luar Eropa. Semuanya sangat tidak pasti dan saya selalu bersenang-senang. Saya tahu bahwa 24 poin tidak sedikit, tapi dengan jumlah itu Martìn juga bisa memulihkannya tahun lalu jadi saya bisa melakukannya juga" katanya lebih tenang. Dia lalu ditanya apakah akan ikut Suzuka 8Hours tahun depan karena kalender MotoGP 2025 g bentrok sama event itu di jeda musim dan g ada WDW. Dia bilang tetap ingin ikut, tapi tampaknya pabrikannya yang g kasih mengingat padatnya jadwal balapan tahun depa (full 22 race, sementara tahun ini ada race yang batal) meski Papi Ciabatti pengen dia ikut.


"Saya sudah melihat kalendernya dan menurut saya ini sulit. Dua puluh dua balapan itu banyak, tapi Suzuka tetap menjadi salah satu impian besar saya. Selalu menjadi ide saya untuk balapan 8Hours. Tapi saya rasa saya akan melakukannya dengan menunggu sampai saya pensiun dari MotoGP sebelum saya bisa melakukannya dan saya minta maaf karena saya ingin ikut balapan di sana selagi saya masih dalam kondisi terbaik. Kita lihat saja, saya akan meminta untuk ikut balapan tetapi tahun depan itu akan sangat sulit, saya melihatnya sulit" katanya sadar Papi Peri Gigi g akan mudah kasih dia izin kecuaali ada seri yang batal di sekitar Suzuka 8Hours jadi klo kenapa-napa masih ada waktu untuk pemulihan. Ingat dia itu rider Ducati dimana Papi Peri Gigi adalah penentu utama. Meski Papi Ciabatti pengen dia ikut, klo Papi Peri Gigi g kasih ya g bakal. Heheheheheh,


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar