Soooo, setelah kacau balau kalender 2024, akhirnya kalender 2025 nongol. #ThaiGP Buriram jadi pembuka musim, dan #PortugueseGP Portimao menggeser Sepang sebagai laga kedua sebelum penutupan akhir musim di #ValenciaGP. Indonesia masih ada dalam kalender artinya perpanjangan kontrak tahun depan bisa dipastikan meski belum diumumkan. Jangan tanya siapa yang bayar, pemerintah pusat udah korban banyak buat NTB,jadi tahun depan tau-tau diri jow leh nda usah aji mumpung klo mau tu sirkuit rame. Ngoni mau andalkan orang kaya sama bule, tetap ngoni butuh fans garus keras meski pas-pasan MotoGP. Utek itu dipake buat mikir jangka panjang bukan buat aji mumpung ngadalin kadal sesama bangsa sendiri. Sekali lagi, tau-tau diri jow leh klo mau baperas sesama orang Indonesia. Baku tanya nasionalisme... Nasionalisme nda guna klo ada premanisme...
Anyway, Argentina kembali masuk kalender meski tetap diragukan apakah bisa elar karena juga belum bayar royalti host yang toh belum jatuh tempo. Kitinyi kasusnya sama kek India dan Indonesia cuma sedikit beda. Pemerintah pusat Argentiina tau bahwa sirkuit dna pemerintah lokal untung banyak dari penonton yang hadir, jadi ogah bayarin nalangin royalti host karena tau sirkuit dan pemerintah lokal g bakal balikin tu talangan meski untung banyak. Jadi untuk tahun depan katanya sponsor yang talangin royalti host dan bukan lagi pemerintah pusat. Nah tuh Mandalika, contoh tuh...!!! Eh tapi jangan bilang mau minta Pertamina buat nalangin royalti host pulak, wkwkwkwkwk.
Oh iya mbakyu bisa g sih sirkuit mandalika di akusisi oleh negara lain ?
BalasHapusMaksudnya akuisisi bijimana...?? Klo beli sebagian kecil saham, boleh. Klo beli sebagian besar saham keknya sulit karena ITDC adalah BUMN. Dan setau gw belum go public. Yang punya sirkuit dan promotor sirkuit beda loh yak. Kadang sama tapi biasanya beda. Promotor adalah yang bayarin royalti host. ITDC urusan perawatan dan pengelolaan. MGPA adalah EOnya kurang lebih.
Hapus