Luca Salvadori Di Antar Ke Peristirahatan Terakhir Dengan Tangis, Nyanyian dan Deru Motor: Nomor #23 Dipensiunkan Dari Kejuraan National Trophy





Hidup memang g semua sempurna. Pasti ada orang yang g suka sama lu apa pun sebabnya. Tapi yang jadi pirtinyiin penting adalah berapa banyak orang yang menyukai dan mencintai lu dibanding dengan yang benci lu. Mendiang Luca Salvadori bukan tanpa hater atau pesaing tetapi yang menyukainya dan mencintainya jauh lebih banyak. Prosesi pemakamannya di Basilica Milan berjalan dengan haru dan tangis. Dihadiri oleh berbagai kalangan dari penyanyi, influencer hingga petinggi dan sesama rider, helmnya diletakkan diatas peti mati selama ibadah pelepasan (gw suka sedih klo pake ini istilah). Diiringi lagu perpisahaan dan tangis (ngape gw juga ikut sedih yak) jenazahnya dibawa ke luar basilica untuk dibawa ke pemakaman di mana ribuan penggemar motor menunggunya di luar gedung.





Para pemotor mengacungkan helm mereka ke langit untuk mendiang sebelum akhirnya mengantarnya dalam parade terakhir menuju peristirahatan terakhir. Promotor 1000 National Trophy resmi memensiunkan nomor #23 dari kejuaraan tersebut sebagai penghormatan kepada mendiang.





Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar