#CalonIkanNiuResmiGagal Jorge Martin Kesal Dengan RD Yang Gagal Penalti Sapu Jaga Enea: Besok-Besok Kalau Saya Melakukan Hal Yang Sama Jangan Penalti Saya








Kena sapu jadag Enea di last lap jelas bukan hal yang menyenangkan. Gw sudah duga g bakal ada penalti karena sapu jagad suudah biasa dilakukan oleh si culas Marc Marquez dan g pernah kena penalti karena Marc pernah bilang "Itu adalah lap terakhir di mana kamu melakukan semuanya untk bisa finish sebaik mungkin". Itu adalah stnadar di mana RD g akan pernah bisa penalti manuver spau jagad meski itu adala cara yang g bisa dibilang fair untuk Martin. Gw akui itu g fair memang. Tapi karena RD bakan untuk spau jagad plus ngelindes Alx Marquez aja lolos penalti, apalagi cuma sentilan model begitu, mana mungkin dapat penalti. 



"Di lap pertama saya bertarung dengan Pecco dan saya berhasil menjadi lebih kuat. Saya sangat cepat dan memiliki kecepatan yang bagus. Saya tahu Bastianini akan datang dan saya berusaha cerdas, juga karena saya melihat Bagnaia terjatuh. Sebelum membaca di papan pit bahwa Pecco 'out', saya melihat di layar bahwa dia berada di gravel. Saya mengenalinya dari helmnya helm spesial Pecco). Saya tahu Enea sudah berada di belakang saya selama tiga atau empat lap. Saya yakin, saya keluar dari Tikungan 3 dengan baik dan menutup line, sehingga dia tidak bisa mempertahankan line itu. Dia masuk, saya menegakkan motor dan kami bahkan bersentuhan. Banyak hal yang terlintas dalam pikiran saya saat itu. Saya tahu saya harus menyelesaikan balapan. Saya pikir jika saya tidak berjuang untuk kejuaraan dunia, akan ada akhir yang berbeda. Saya akan menyelesaikannya dan jika kami tidak berakhir di posisi terbawah, saya pikir saya akan menang. Namun dalam situasi ini saya merasakan kontak dan melebar untuk menyelesaikan balapan" kata Martin yang pada akhirnya memilih menyelesaikan balapn meski ngedumel. Tetapi yang menjadi kontroversi selanjutnya adalah ternyata Enea meanggar track limit pasca melakukan sapu jagadnya.




"Menurut saya manuvernya agak berlebihan karena dia keluar track (melebar setelah sapu jagad), tapi terus membicarakannya tidak mengubah apa pun. Sekarang kami memiliki gambaran yang lebih jelas tentang ide-ide Race Direction, yang tidak selalu jelas dan konstan. Dan jika di masa depan saya melakukan hal yang sama jelas tidak akan ada konsekuensinya. Atau setidaknya saya berharap demikian. Saya bukan pembalap yang (suka) menyalip seperti ini, tapi saya menghormati keputusan itu dan terus move on. Pada akhirnya, itulah yang terjadi. Jika itu adalah momen lain atau pembalap lain, saya tidak akan menjabat tangannya selama beberapa hari. Tetapi saya banyak melatih ego saya, saya mengucapkan selamat atas kemenangannya dan saya menantikannya (di klasemen). Saya beruntung saya tidak terjatuh. Yang paling penting adalah mencetak 20 poin. Jika saja saya mengalahkan Pecco (tanpa Pecco crash), kami sekarang akan membicarakan keunggulan 9 poin, jadi pada akhirnya lebih baik begini" katanya melihat gambaran lebih besar karena toh Pecco crash. Ini kurang lebih pandangan yang sama dengan Pecco 2 minggu lalu. Dia mengakui alasan RD g kasih penlti adalah karena ini adalah manuver khas ala si culas Marc Marquez yang selalu lolos penalti. Tetapi yang jadi masalah adalah Enea melanggar track limit setelah manuvernya, yang menurut Marc sendiri itu layak penalti karena track limit, bukan karena manuvernya.


"Sudut pandang saya mirip dengan Marc: kontak adalah bagian dari olahraga kami, tetapi jika seorang pembalap melampaui track limit, dia harus melepaskan posisinya. Saya tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang insiden itu karena tidak akan mengubah apa pun. Enea berusaha sekuat tenaga karena dia masih memiliki peluang untuk memperebutkan gelar juara, tapi dia tidak berada dalam situasi yang sama dengan saya. Apakah dia melakukannya untuk membantu Pecco? Dia masih memiliki peluang untuk menang (merebut gelar jurdun), jadi menurut saya itu tidak masuk akal. Tapi itu adalah (teman) satu team dia dan keputusa dia" tambah Martin menolak asumsi bahwa Enea memaksa manuver untuk membantu Pecco mempertipis gap poin.


"Saya tidak sabar untuk pergi ke Indonesia . Saya menyukai track itu dan saya ingin mengambil aspek positif dari Misano, yaitu fakta bahwa saya sangat percaya diri dan meningkat di kualifikasi. Saya kembali ke performa saya yang biasa dan saya adalah salah satu yang terbaik dalam hal kecepatan . Saya tidak mengatakan saya tidak senang. Saya. Saya rasa saya mengalami akhir pekan yang menyenangkan. Saya senang dengan penampilan saya dan tujuan saya, seperti yang saya katakan di awal musim, adalah terus bekerja dan belajar. Saya hanya melihat hasil akhirnya hari ini, pastinya bisa lebih baik, tapi mari kita lanjutkan" kata Martin yang enggan percaya bahwa Pecco punya ban aes. Katanya klo itu ban apes mestinya seperti dia di Qatar tahun lalu: g berfungsi sama sekali selama balapan. Bukan perlu 15 lap baru berfungsi.


"Belum pernah terjadi pada saya bahwa ban saya gagal dan kemudian mulai berfungsi. Mungkin tidak buruk jika tahun lalu di Qatar ban saya mulai bekerja setelah 15 lap, tapi itu tidak pernah terjadi. Ini lah balapan" kata Martin menepis kemungkinan Pecco kena ban apes. Well, dia lupa bahwa tahunn ini mereka dapat ban belakang baru dan sejak Misano 1 mereka dapat ban depa baru. Masih ingat apa kata si bakso soal ban belakang ttahun ini...??Permukaan carcass berbeda, ada beberapa kasus di mana ketika carcass luar ban sudah habis maka ban makin cepat aus. Tapi pirtinyiinya, apa yang aneh dengan carcass luar Pecco sampai perlu 15 lap baru berhasil bekerja dan setelahnya langsung aus...???




Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Apakah Martin beneran jurdun tahun ini sebagai santan instannya Ducati, seperti yg pernah Mbakyu bilang? Huhu ga rela

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jurdun sangat bergantung pada santan instan masing-msing pihak yang terlibat. Klo Martin santan instannya bagus dan dia terus bagus, kenapa kagak..?? Dan Pecco klo dia emang dasarnya baik meski di gencet-gencet Ducati dan skenario, dia akan belajar cara mengelola ban apes dari seri ini. Karena ini ban apes paling parah dia. Biasanya dapatnya di Sprint tapi kali ini di balapan panjang lagi dan di saat-saat penting.

      Hapus
  2. Ntar martin rasain seperti pecco juga g percaya ekekekekekekek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gw lebih suka cara Pecco ngomong soal ban apes: Semua dapat sesuai giliran. Tapi dari cara ngomong Martin dia g pernah dapat apes yang beneran apes (berasa banget mempengaruhi klasemen) setelah Qatar kemarin. Kita lihat apakah dia bakal dapt itu di akhir musim ini atau dia dijatah untuk untuk skenario tertentu.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...