Marc Marquez Yang Mengaku Kombek Hure-Hure Cuma Gegara Insting: Dari Mana Pun Saya Start Finishnya Akan Tetap Posisi Sama
Gegara crash dua kali selama Q2 #IndonesianGP (satu crash pembuka g tau kenapa dan yang di akhir sesi ketika dia coba curi kintil Martin), jadinya dia g cetak lap sama sekali akhirnya harus start dari P12. Di Sprint Race hari Sabtu dia kombek hure-hure hanya dalam 1 lap dan dengan crash-nya #CalonIkanNiuResmiGagal Jorge Martin ketika memimpin balapan, dia akhirnya fiinish podium tiga setelah harus pasrah disalip oleh adipati Ducati Enea Bastianini. Just a good result for him. Meski dengan ngekek dia bilang itu kombek karena insting bukan karena skill mengingat segala sesuatunya memungkinkan untuk dia menyalip bgitu banyak rider di lap pertama Sprint Race.
"Kemarin saya mengalami beberapa kesulitan, hari ini kami sudah membuat langkah maju di FP2. Sayangnya di kualifikasi saya membuat kesalahan besar, saya tidak boleh melakukannya lagi di masa depan. Start ke-12 sangat merugikan balapan saya tetapi kecepatannya ada. Di lap terakhir ketika saya menyadari saya berada di area podium saya pikir saya akan mengambil sedikit lebih banyak risiko, kami berjuang untuk podium dan saya tidak tahu bagaimana caranya tetapi kami menyelamatkannya (kualifikasi buruk menjadi hasil bagus), jadi secara keseluruhan saya sangat puas" katanya puas dengan hasil Sprint Race. Tetapi dia sendiri juga merasa dari mana pun dia start hasil finish Sprint Race akan tetap sama bahkan dengan kombek menyalip 7 rider dalam 1 tikungan yang baginya itu adalah faktor naluridan keberuntungan.
"Kualifikasi menjadi penalti bagi saya, namun saya rasa jika saya start lebih jauh di depan, saya akan finish di posisi yang sama. Saya memberikan segalanya seolah-olah saya memulai dari barisan depan, namun apa yang berhasil saya lakukan pada lap pertama tidak (menyalip 7 rider dalam 1 tikungan di lap pertama). Itu tidak selalu terjadi. Besok akan lebih sulit, hari ini saya melakukan lap pertama dengan sangat baik, tapi besok akan berbeda dan banyak hal akan bergantung pada start. Perasaan yang luar biasa, hasil dari naluri, di lap pertama Anda tidak bisa merencanakan apa pun. Saat Anda tiba dengan cepat terkadang Anda berhasil menemukan posisi optimal, tapi itu tidak normal. Saya berpikir bahwa besok kami akan membutuhkan waktu lebih lama untuk naik posisi. Itu semua akan tergantung pada start, apakah saya akan jauh atau dekat dengan grup terdepan" katanya mengakui kesulitan dengan ban di kualifiksi karena meski track Mandalika kurang grip, dia g bisa memaksa motornya yang memang menurut Pecco punya keunggulan lebih banyak grip dibanding Desmo GP24. Dia mengakui grip ban belakang lebih besar sehingga dia cenderung kehilangan ban depan. Tetapi di tikungan diplopia aka Tikungan 10 tempat dia crash kedua kali di Q2 ada sesuatu yang berbeda di sana.
"Ya, tapi dengan cara yang berbeda. Pada detik saya memiliki ban depan Hard yang saya tidak suka untuk fast lap karena gripnya lebih sedikit di bagian tepi, tetapi untuk bisa cepat hari ini saya menggunakannya. Saya mencoba untuk mengendalikannya tetapi saya tidak bisa. Pada tikungan pertama, terjadi kesalahannya serupa, ban belakang saya terkunci sejenak sehingga saya kehilangan ban depan. Saya selalu mengalami masalah di tikungan itu (tikungan diplopianya), dan di sirkuit yang sering menggunakan grip belakang, saya kehilangan waktu lebih banyak" tambahnya yang menanggapi pendapat raja Ducati, Pecco Bagnaia bahwa kejuaraan tahun ini adalah kejuaran erro aka siapa yang error lebih sedikit dia yang menang gelar, dan itu memungkinkan adipati dan calon adipatinya mengejar ketertinggalan poin.
"Anda membuat kesalahan saat berada di limit, Pecco dan Martin sangat cepat dan selalu berada di limit. Saya juga berada di limit tetapi mereka bahkan lebih kompetitif. Saat Anda balapan di limit, di setiap lap sejak lap pertama hingga terakhir, Anda mudah membuat kesalahan. Saya ingat di masa lalu, sekitar lima tahun yang lalu, balapannya sangat berbeda. Anda mempush (hanya) di beberapa lap, sekarang Anda mempush di setiap lap track ini di mana kita telah melihat beberapa crash dan penyelamatan crash juga" tambahnya yang mengakui lebih ingin bersenang-senang menikmati kesembuhannya dari lengan patah daripada fokus mengejar gelar seperti yang diinginkan oleh teamnya, Gresini dan #ABR beserta media pemujanya.
"Tentu saja saya bersenang-senang, tapi bukan karena saya lambat dan sekarang saya kembali. Tapi karena saya cedera dan sekarang saya ada di sini. Saya mengubah gaya berkendara saya selangkah demi selangkah, saya membalap dengan gaya yang berbeda. Bukan hanya karena motornya tetapi juga untuk diri saya sendiri. Saya memahami bahwa ini adalah cara untuk mendapatkan manfaat maksimal dari setiap situasi, meskipun untuk saat ini hal tersebut belum cukup untuk balapan, kecepatannya tetap ada, meski tidak setingkat pembalap di atas" katanya yang belum memikirkan akan pakai ban depan apa untuk balapan Minggu tetapi targetnya cuma P5 karena start dari P12.
"Ban belakang medium sepertinya pilihan terbaik, sedangkan ban depan saya masih ragu. Sya akan putuskan besok di pemanasan. Secara realistis, jika kami bisa finish antara posisi kelima dan ketujuh, itu akan menjadi hasil yang bagus" tutupnya.
Kita lihat apakah KW1 dia dicabut dan balik pakai ori untuk dijtah ke Martin yang bakal head to head dengan KW2 Pecco (atau mungkin KW1). Ingat ada 4 rider akamsi #IndonesianGP yaitu rider team Gresini dan team VR46. Jadi ada kemungkinan ori dikembalikan ke dia atau jadi undian di antara para rider akamsi dan dia pake KW1 atau KW2. Tapi pirtinyiin terbesar adalah langit yang sekarang lagi pake sempoa bakal itung-itungan santan instan sama siapa kali ini....??? Semoga aja g ada briking nius lagi ... Entah soal siapa tapi semoga gw salah...
Kalo sampe briking nius apa bakal berkibar bendera merah
BalasHapus