Raja Ducati Pecco Bagnaia Pakai Data Untuk Menuding Ban Apesnya, Michelin Cuci Tangan Pakai Alkohol Tetapi Dengan Sedikit Keraguan: Bicara Pecco Tidak Sesuai Fakta Karena Ban Bekerja Di 4 Lap Pertama (Catatan Lap Standar)
Yang dengar #EmiliaRomagnaGP Part 2 nnti (lagi dikirim file ke admin akun) pasti tau apa kata Ducati soal crash raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia. Tapi jelas Pecco bukanlah rider yang g bisa baca telemetri. Dia tau dengan jelas bila dia salah maka dia salah, bila dia g salah maka dia pakai data untuk itu. Soal apakahcrash itu adalah kesalahan Pecco atau bukan, gw punya pandangan tersendiri yang lu bisa denger di podcast tetapi fakta bahwa ban baru bekerja setelah 15 lap dan langsung aus adalah pirtinyiin 1 milar dollar bagi Pecco karena datanya memang berkata seperti itu. Michelin sampai gagal untuk cuc tangan pakkai alkohol 99% seperti biasanya kali ini. Satu-satunya manuver yang bisa dia lakukan adalah bahwa ban Pecco bekerja normal (lap normal) di 4 lap pertama yaitu lap ketika Pecco mencatat waktu rata-rata seperti para rider di belakangnya mski dia sudah mulai melorot sebelum dia menatatkan waktu super lambat di lap 5 dan seterusnya bahkan lebih lambat dari 5 rider lain yang bersamanya.
"Pecco berada di depan (catata wakt lap tercepat) untuk beberapa saat, lalu dia terjatuh yang tidak dapat kami jelaskan. Selama empat atau lima lap dia kehilangan tiga persepuluh detik (setiap lap). Kami harus memahami alasannya, apakah itu terkait dengan track, motor, atau ban dan kami hanya dapat melakukan ini jika kami memiliki data Ducati. Waktu lap tidak sesuai dengan komentar rider. Dia mengatakan bahwa ban tidak langsung berfungsi dan baru berfungsi sejak putaran ke-12 dan seterusnya. Kenyataannya, di empat lap pertama berjalan dengan baik (waktu lap standar untuk para rider biasa). Tidak bisa disalahkan (kepada ban) bahkan kepada permukaan carcass khusus padahal sebenarnya kendala suhu ditemui pada ban medium belakang sebelah kiri. Gripnya tidak terlalu bagus, tapi perlahan membaik. Waktunya (catatan lap) terbukti bagus sejak hari Jumat dan sehubungan dengan bagian depan, kompon medium (ban depan baru carcass baru sejak kekacauan Aragon) mengukuhkan dirinya sebagai pilihan terbaik untuk grip dan konsistensi performa. Pada kondisi tertentu terbukti sedikit lembut pada sisi kiri, begitu juga pada ban belakang medum. Namun dalam hal ini, ini berjalan dengan baik dan diadopsi oleh semua orang kecuali Bezzecchi yang lebih menyukai ban Soft. Karena secara keseluruhan Sprint berjalan sangat cepat dan berlangsung enam detik lebih cepat dari hari Sabtu yang lalu (Misano 1). Balapan yang panjang juga sangat cepat, bahkan 19 detik lebih cepat dari yang terjadi pada tahun 2023, dengan kecepatan yang benar-benar hebat sejak awal" kata si bakso Taramasso membela diri.
Jadi standar 4 lap pertama ban berfungsi menurut si bakso adalah karena catatan waktunya mirip dengan para rider lain di belakan Pecco, padahal menurut Pecco catatan lap dia mestinya sebaik di hari Jumat karena itu standar dia untuk data ban medium baru, sedangkan mulai lap 5 dia sudah clear makin lambat dan makin melorot. Setelahnya dia tiba-tba bagus dan berhasil cetak rekor lap race, habis itu crash karena ban langsung aus dan dia g bisa ngerem.
jahat banget lo ban mumiðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
BalasHapusOrang orang kek gini kok masih bisa leluasa padahal kualitas ban nya buruk.
BalasHapusBan goib. Wkwkwkwk.
BalasHapusKarna ini di negara sendiri jadi Trans 7 nyiarin secara langsung kualifikasi MotoGP dan sprint race, semua secara langsung.
Ini udah pantau youtobe mau liat kedatangan rider. Biasanya dari tahun lalu org lokal Lombok pada videoin kedatangan rider di bandara. Dan juga mau mantau tiket yg terjual berapa. Kalo tahun lalu dan tahun awal pergelaran sekitar 100 ribu tiket terjual. Mungkin juga karma sepi penonotn, org Lombok pada mikir kok sepi ya yg datang ke Lombok... hehehe..