Tanpa Perlu Menganalisa Cukup Dengan Melihat Balapan Anehnya, Semua Orang Bisa Tau Raja Ducati Dapat Ban Apes Di GP Ke-100nya. Pecco Bagnaia: Ban Tidak Berfungsi





Sepanjang catatan, raja Ducati #IkanNiuDiLuarrencana Pecco Bagnaian g pernah finish di #EmiliaRomagnaGP aka setia kali Misano mengadakan balapan kedua. Yang paling menyakitkan adalah seri kali ini merupakan balapan ke-100nya bersama Ducati sekaligur kemenangan ke-100 untuk Ducati bila dia berhasil menang. Sebuah angka krusial yang lagi-lagi memberi fakta bahwa dia g pernah finish di Misano 2 selama sirkuit itu mengadakan balapan kedua aka balapan tambahan. Performa luar biasa head to head dengan Martin di Sprint Race, keanehan jelas terlihat ketika dia denga ban yang smaa persis dengan rider lain justru mencatat waktu lap paling lambat dari 5 rider Ducati lainnya selama beberapa lap di race #EmiliaRomagnaGP. Tampak memang di akhirnya berusaha memaksa motornya dan berhasil mencatat rekor lap race, sayangnya itu berbuah fatal, dia crash. Ban apes akhirnya nongl setelah sekian lama dia g kena ban apes. Apakah dijatah...?? Bisa jadi untuk mencegah dia hure-hure balapan dan kemenangan 100 tetapi intinya memang sudah waktunya memberi KW1 pada #CalonIkanNiuResmiGagal setelah selama ini dia kena jatah apes gegara si culas harus dihure-hurein. Mungkin hal yang diluar skenario adalah adipati Ducati maju menyelamatkan muka team dan menjalankan tugasnya sebagai adipati dengan merangsek di lap terakhir dan mempersembahkan kemenangan ke 100 bagi Ducati. Tentu saja itu jadi kontroversi karena media buzzer Spanyool dan fans Spanyol berisik minta dia dipenati terutama karena Martin yang sejak Misano 1 nampak mulai manja sampai DPRD memaksa ada radio halo-halo demi menyelamatkan dia dari blunder lagi, memberi gestur g suka dengan manuver Enea. Back to Ducati King, dia mengaku ban dia memang g bekerja. Dan begitu ban mulai bekerja dia mempush untuk mengejar ketertinggalan ujungnya fatal.



"Ada yang tidak berfungsi hari ini, itu terlihat cukup jelas. Kami menjadi yang tercepat pada hari Jumat dengan penggunaan ban Medium, tercepat pada hari Sabtu dan menjadi tercepat hari ini lagi setelah 15 lap. Masalahnya adalah 15 lap pertama. Sesuatu yang tidak pernah terjadi, saya rasa hal itu belum pernah terjadi pada siapa pun. Ban belakang tidak berfungsi, butuh 15 lap untuk bekerja. Setelah itu ban berjalan normal, tapi agar tidak kehilangan terlalu banyak di 15 pertama saya berusaha untuk mengejar dengan melakukan pengereman keras dan lalu ban aus. Namun, saya berhasil melakukan lap tercepat. Pada plap dimana saya terjatuh, saya mengerem sebelum 20 meter di titik pengereman tikungan 8, tetapi saya tetap rebah, padahal saya sudah menegakkan motor. Saya ada di kemiringan 32 derajat (keliatan dia buka telemetri sebelum ngomong). Hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi dan tidak seharusnya terjadi. Buktinya, kami menemukan lebih banyak (keanehan ban) lagi . Saya sudah merasakan getaran hebat di track lurus. Tidak ada lubang di tempat saya berbaring, namun sepertinya ada lubang di sana. Ada sesuatu yang jelas perlu kami analisis dengan lebih baik" kata Pecco yang jelas semua yang nontn pasti tau dia dapat ban apes.

Konsekuensinya dia tertinggal jauh di klasemen, akan semakin jauh bila kemarin Enea gagal menang. Meski papi Tardozzi mengatakan itulah "keseimbangan" kejuaraan untuk membesarkan hati Enea dan Pecco di saat bersamaan, tapi Pecco jelas kecewa dengan hasil GP ke-100 dia. Karena dia dikenal dengan perencana ulung, tetapi untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan ban, jelas itu bukan hal yang bisa dia kendalikan karena itu tergantung pada undian, jatah dan skenario.

"Aneh, terkadang terjadi hal-hal di luar kendali kita. Sayang sekali, ini adalah peluang besar yang terlewatkan. Saya berangkat (ke Mandalika) dengan -24 poin dan saya bisa saja berangkat dengan (membuat) balapan hebat lainnya, juga karena kecepatan yang saya miliki cukup untuk menang hari ini. Tapi tidak ada jalan keluarnya  (bila itu soal ban). Dengan sedikit gas, banyak hal bisa terjadi dengan bagian belakag saya... Ini sudah terjadi pada saya di Barcelona tahun lalu ketika saya kemudian jatuh di tikungan 2. Hari ini dimulai di tikungan terakhir sebelum balapan dimulai dan akhirnya di tikungan 13. Ban tidak berfungsi di 15 lap pertama, setelah itu berfungsi normal. Sungguh luar biasa bahwa dibutuhkan 15 lap (lebh dari setengah balapan dan sudah tertinggal jauh) untuk membuatnya bekerja" kata sang raja Ducati cukup kuatir bila dia akan terus kena apes selma balapan ttersisa musim ini. Karena ban memang bukan hal yang bisa dia kendalikan. Dan ban adalah sesuatu yang absolut untuk bisa mengendalikan skenario.

Mari kita lihat di Mandalika nanti apakah dia akan sama-sama kena KW1 atau KW2 untuk menyeimbangkan dan mengawetkan klasemen, atau dapat apes untuk mempermudah para #KtpS merangsek naik di klasemen. Pirtinyiinnya, underdog adipati Enea bakal dapat apa karena dia berhasil nangkring kembali di P3 klasemen. Bua yang nanya kenapa dia g kena penalti, kembali ke kata si culas Marc Marquez yang sering melakukan hal yang sama "itu adalah last lap di mana kamu melakukan semuanya untuk bisa finish sebaik mungkin". Ditambah lagi klo Enea smapai kena penalti maka Alex Marquez di Aragon wajib kena penalti atas manuvernya melebar ngelindas Pecco. Karena itu berdua melebar. Bedanya Enea ngerem jadi cuma Martin yang keluar track sementara Alex g ngerem jadinya malah ngelindes. Tapi inti manuvernya sama, keduanya melebar.


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Entahla mau menjawab apa, cuma bisa blg moga beneran anak baik rezekinya baik dan melawan mereka yg jahat hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaah seoga ketolong santan instan baiknya. Padahal dia pakai helm khusus untuk promosi organisasi amal loh itu. Sayang banget.

      Hapus
    2. bangettt mbak, dia juga nyelipin nomor 23 di helmnya sbg tribut untuk luca savadori, jahatt banget yg bikin tu skenario

      Hapus
  2. dia ngga berani gambling pake soft kayak bezzechi yg terbukti bertahan di 6 besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dia g akan pernah pakai soft untuk balapan panjang di Misano. Karena pengereman dia beda dengan pengereman Bez.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...