Marc Marquez Harus Ikhlas Menyaksikan Para Pemimpin Klasemen Lagi War Di Sprint Race: Pecco dan Martin Unggul Bukan Karena Motor Tapi Karena Mereka Membuat Perbedaan. Saya Crash Lagi..?? Penting Untuk Mencoba







Setelah kemarn sempat bilang menantang Pecco dan Martin di sesi pra kualifikasi sama dengan bunuh diri, kali ini dia hanya bisa menyaksikan Raja Ducati dan Calon adipati gagal Ducati war sendirian di barisan depan Sprint Race. Finish P4 denga gap sekian detik, biasanya dia akan komplain bahwa itu perkara motor. Tetapi fakta bahwa Enea yang adalah adipati Ducati saat ini sudah dengan seluruh jiwa raga mencoba mengejar toh masih ketinggalan juga membuatnya mengubah pandangan bahwa kedua petarung Ducati di bagian depan memang punya levelnya dan dunianya sendiri. Kali ini dia ngeluhin apa...?? Ban...!!! Ban baru terutama ban depan yang sudah punya carcass baru pasca menuai protes di #AragonGP ternyata memberi grip ekstra yang bikin dia g bisa ngapa-ngapain karena ketika grip sama rata bagi semua rider, Pecco dan Martin sulit ditantang mengingat keunggulannya hanya ada bila semua orang kesulitan grip seperti di Aragon...??? Pantesan ban baru 2025 yang dipuja-puji punya grip bagus banget malah ditunda ke 2026 karena pasti kurang menguntungkan buat dia...???


"Saya mengatakannya setiap balapan dan saya mengulanginya, ini adalah hasil maksimal. Karena saya melihat kenyataan, data mereka: Bagnaia dan Martin memiliki sesuatu yang lebih. Kadang-kadang, dalam kondisi tertentu atau ketika sesuatu terjadi, saya bisa menyelamatkan situasi. Tetapi hari ini, meskipun saya memulai dari barisan depan, saya akan tetap menyelesaikan Sprint di posisi ke-4 dan saya senang . Itu adalah kecepatan saya dan tujuan saya besok juga adalah mendapatkan posisi ke-4, dan itu bukan posisi yang buruk. Pecco dan Jorge. Mereka bagus, mereka melaju dengan cepat, mereka tahu motornya, mereka menguasainya, dan yang paling penting adalah bahwa track memiliki grip yang kua. Hari ini, dalam balapan, mereka melaju lebih cepat dari saya di kualifikasi, ini berarti mereka memanfaatkan potensi mereka semaksimal mungkin . Mereka melaju lebih cepat" katanya mengakui bahwa war Ducati kali ini lebih karena keduanya dalam mode full weapons untuk memanfaatkan semua yang mereka miliki untuk setiap poin berharga di klasemen.


"Saya tampak kurang kompetitif di kualifikasi bukan karena ini GP kedua, tapi ada kondisi yang berbeda. Ada lebih banyak grip, Anda dapat menggunakan lebih banyak torsi dan lebih bisa rebah ketika menikung, ini adalah kondisi yang paling saya kesulitan. Di Aragon sangat licin dan itulah kelebihan saya. Saya memiliki motor yang kompetitif, yang dengannya saya menang, jadi tujuan saya bukanlah menjadi pembalap pertama yang menggunakan GP23, tetapi adalah tetap menjadi yang terdepan. Ketika Anda mulai berpikir bahwa Anda memiliki motor dari tahun sebelumnya, Anda mulai merasa ragu, saya tidak ragu dan saya tidak ingin seperti itu. Saya baru saja meraih dua kemenangan dan ini memberi Anda kepercayaan diri untuk berusaha lebih keras dan karena itu juga membuat kesalahan, karena terkadang hal itu tidak berhasil. Ketika Anda berada dalam situasi yang buruk, Anda berhenti setelah beberapa saat, tetapi ketika hasilnya datang, Anda terus berusaha melanjutkannya. Di kualifikasi saya menetapkan waktu yang saya lihat akan sulit untuk ditingkatkan, saya sudah mencoba dan saya terjatuh, tetapi penting untuk mencoba. Saya sudah mengatakan pada hari Kamis bahwa tujuan saya adalah tetap berada di 4 besar" katanya yang mengakui kualifikasi menjadi titik lemahnya selama di Ducati tahun ini. Alih-aaih itu perkara motor, lagi-lagi ban jdi tersangka karena terlalu banyak grip.


“ Sejak awal tahun saya belum merasa nyaman dengan ban baru, terkadang di tikungan tertentu saya lebih cepat saat ban sudah 6 atau 7 lap. Saya harus mengerti kenapa, di GP ini kami mulai mencoba beberapa perubahan elektronik kecil dan gaya berkendara saya, tapi saya kesulitan ketika ada begitu banyak grip di bagian belakang, saya tidak terbiasa. Sepanjang karir saya, saya biasa melakukan time attack dengan cara yang sangat berbeda dan ini adalah hal yang paling sulit untuk diubah" tambahnya. Well raja Ducati Pecco Bagnaia memang bilang neng Desmo GP23 punya grip dan stabilitas lebih baik dari GP24. Keunggulan yang Pecco ingin ditambahkan ke Desmo GP25 tahun depan. Nah, klo begitu memang perlu ban yang g terlalu ngeripp, klo ban depan baru 2025 nongol bisa-bisa makin kesulitan si culas karena grip berlimpah-limpah g akan menguntungkan dia.


Pada akhirnya pesan dashboard menjadi sorotan karena kitinyi bikin Martin hlang konsentrasi dan gegara itu dia dsalip Pecco. Lhaaaa dashboard aja bikin hilang konsentrasi apalagi halo-halo klo dipaksakan tahun depan. Adanya kaget-kaget tu rider...


“Ini mungkin sedikit mengalihkan perhatian Anda, tetapi pada saat itu mudah untuk membuat kesalahan. Itu terjadi pada saya dan juga Acosta, karena di sana kami mencapai limit dan di GP kedua bahkan lebih" kata si culas Marc Marquez memaklumi kenapa Martin ngomel soal pesan dashboard biikin dia kalah. Ibarat kata dia lagi ngewar g bisa ditinggal lha nongol kurir COD yang harus dibayar.

Komentar

  1. Ini tahun depan siculas mungkin yg bakal gantiin martin war

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jelas... Tapi apakah war dia akan seketat Martin...?? Let's see... Gw tau akan ada alasan baru klo dia gagal...

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...