Pihak Sirkuit Mandalika Membantah Tudingan Marc Marquez Bahwa APAR Sirkuit Tidak Sesuai: Itu Sudah Sesuai Standar Homologasi FIM



Aheeeem keknya sirkuit Mandalika pengumuman perang sama #ABR Pemuja Marc Marquez ini mah. Pasca sang sesembahan mengutarakan kekecewaan betapa besar kerugian yang harus ditanggung karena motor rusak semesin-mesinnya sampai gosipnya yang bisa diselamatkan dari tu motor cuma rangkanya (buat dikilo lumayan keknya). Marshall dan sirkuit Mandalika #IndonesianGP dituding tidak menyediakan APAR yang benar dan sulit dijangkau sehingga membuat motornya keburu hangus baru apinya padam.

Di podcast terbaru hari ini gw bilang jelas itu bukan salah marshall. Karena marshall melakukan semua sesuai training. Bukan mereka g ngurus motor si culas tapi APARnya masih dicari tambahan mengingat APAR yang ada g bisa memadamkan api. Tetapi you know lah klo #MalinKundangPerebutHakOrang ini sudah bersabda, itu selalu jadi "perintah" untuk media buzzernya "menyelesaikan" misi.

Ditengah kritik track yang dituding ada yang salah karena sesembahannya sering crash dan jumlah penonton yang sedikit ganjil dengan laporan, sabda si culas plus komporan para kaum FOMO politik bikin sirkut Mandalika terpaksa memberi keterangan yang anehnya g dilakukan secara transparan lewat pengumuman Dorna atau apa pun itu. Pengelola sirkuit hanya memberi keterangan ke media yang menurut gw justru makin mengobarkan api mesin mledug eeeh api perang dengan fans dan media buzzer Marc Marquez.


Boss sirkuit Mandalika (gw lupa siapa namanya karena tadi cuma baca sekilas) membantah bahwa APAR yang digunakan oleh marshall untuk memadamkan api kutukan eh api kebakaran motor Marc Marquez di Mandalika SUDAH SESUAI STANDAR FIM. Karena itu sudah termasuk dalam pengecekan homologasi tahunan yang biasanya dilakukan sebelum sirkuit menggelar balapan. Dia mengkonfirmasi bahwa Dorna dan FIM sudah membicarakan hal ini dengan team Gresini dan mempertanyakan apanya yang dikomplain karena APAR bubuk dan foam itu sudah dalam standar FIM. Dan hal hangusnya mesin itu adalah hal yang tidak bisa dihindari.


Dari yang gw baca sebenarnya dia cukup ngomong sampai di situ tapi dia menambahkan hal yang menurut gw g perlu dia bahas karena itu tugasnya fan page dan kang gosip kek gw. Yaitu bahwa kemugkinan sabda komplain si culas lebih karena team Gresini sebagai team satelit (terkismin tahun ini) kurang senang dengan kerugian finansial yang timbul gegara motor si culas hangus karena bahkan untuk bikin tu rongsokan kembali jadi motor butuh biaya super gede mengingat yang selamat dari seluruh part yang dipakai balapan oleh si culas di #IndonesianGP mungkin cuma framenya doank dan itu juga karena waktu mepet baru bisa dilakukan di Motegi #JapaneseGP.

Nah looooh. Jadi bijimana...?? Itu komentar terakhir sebenarnya g perlu klo mereka butuh #ABR hadir di sirkuit tahun depan. Karena ngomentarin kerugian si pay rider gegara duitnya mleduk itu sama dengan genderang perang. Ekekekekk. Menurut gw sih yang bikin tu barang hangus karena APAR kurang rame aka kurang banyak jadi agak telat madamin apinya karena sudah merembet kemana-mana. Mari kita tunggu apa reaksi si culas soal ini di Motegi nanti.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Ini sangat menarik fans nya siculas yg ada di indo malah war dgn sesama Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya gw bilang itu sebenarnya tambahan g perlu klo Mandalika mau #ABR nongol di sirkuit. Lhaaa malah ngegosipin team orang. Tapi mungkin journonya yang mancing entahlah. Mungkin mereka g tau journo motobini rada-rada klo mancing keributan. Terutama journoyang nanya adalah journo yang nyinyir banget ke Mandalika. Hahahahah.

      Hapus
  2. Mbak, hosting fee itu, idealnya dibayar dari duit tiket MotoGP?

    Kalo duit penjualan tiket ga balik modal, trus pemerintah pusat kementrian nomboinnya pake dana dari mana mana, mbak? Dana pembangunan negara kah?

    Klo tiket terjual sedikit yg diuntungkan cula pemerintah daerah, dari penjualan hotel, sewa motor mobil, sewa parkir, penjualan UMKM kan setor pajak ke pemerintah daerah Lombok. Berarti culas banget itu pemerintah ga lau bayar patungan.

    2025 apakah pemerintah pusat udah bikin peraturan yg bayar hosting fee bagi 2 dengan pemerintah daerah Lombok, mbak? Klo ga mau juga ganti aja circuitnya jangan di Lombok. Mau enaknya aja mental miskin kata mbakyu, kata gw mental kriminal. Mau enaknya doang. Wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaah ini kita bahas di podcast suka-suka setelah podcast Motegi nanti. Gw aka bahas printilan Mandalika yyag gw g sempat bahas di podcast kemarin (saking gw males banget recording 2 part hahahahah).

      Idealnya hosting fee it adalah "modal" jadi harus dibayar duluan, dengan ekspektasi akan ditutupi dari penjuaan tiket penonton. Tapi karena fee ini gede banget, sebagia besar sirkuit akan meminta bantuan pemerintah baik lokal (biasanya Eropa) maupun pusat (luar eropa kecuali COTA) untuk talangi dulu. Misilihnyi, g semua pemerintah mau talangi apalagi pemerinta pusat. Karena klo sudah ditalangi ujungnya g dibayar kembali sama pemerintah lokal dan sirkuit. Ini yang terjadi di Argentina waktu ganti presiden dan akhirnya harus tetiba batal tahun ini. Presidennya tau pemerintah lokal dan sirkuit sebenarnya untung dari penjualan tiket tapi minta talngan terus ke pemerintah pusat Lha presiden Argentina yang baru memilih tu duit buat anggaran sepakbola daripada buat motobini. Makanya tahun ini tetiba batal sebulan sebelum gelar. Ini yang gw kuatirin tahun depan.

      Hapus
  3. Kalo Marc jatuh terus dan petinggi ngejelekin team dan melawan omongan Marc, ini bakal bikin fans Marc ga bakal mau nonton ke circuit. Lah di TV maren aja yg pada bawa spanduk yah dukung Marc. Tambah sepi aja tuh. Udah sepi karna bebeb Vale pensiun. Udahlah Mandalika tahun depan lebih sepi. Gw ga bakal ke Mandalika. Mahal, panad, sayang udah mahal-mahal perawatan ehhh malah item kan katanya jarak jalan ke grandstand jauh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo ke grandstand katanya memang jauh. Gw kemarin Mandalika 1 ada paddock pass soalnya. Jadi agak g ngerti klo ke tribun depan lewat mana. Hahahah.

      Hapus
    2. Justru menurut gw sudah BENAR Mandalika memberi klarifikasi soal tudingan salah APAR. Karena sabda si culas itu membawa dampak buruk banget buat image homlogasi sirkuit Mandalika. Cuma gw sesalkan KENAPA G DALAm BENTUK PERNYATAAN RESMI LANGSUNG DARI MANDALIKA ATAU DARI DORNA. Karena itu bikin Mandalika diserang habis-habisan ma media buzzer #ABR pemuja Marc Marquez. Untung Mandalika punya negara jadi males ngurusin ukum. Klo itu punya pribadi dan gw ownernya, gw somasi tu si culas Marc Marquez karena pencemaran nama baik. Serius....!!!!

      Tapi memang omongan soal financial team bukan ranahnya Mandalika, mestinya itu g usah diomongin karena itu kek pernyataan personal ukan profesional.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...