Pecco Bagnaia Membela Marc Marquez: Dia Menang Karena Ingin Menang, Bukan Untuk Bantu Saya (Ketika Vibe 2015 Kembali Terasa)




Meski itu hanya sekedar becandaan, tapi fakta bahwa kemenangan si culas Marc Marquez berhasil mempertipis resiko selisih gap 5 poin bagi ketertinggalan Pecco di klasemen. Sejak Motegi #JapaneseGP memang sudah ada celetukan bahwa di antara Pecco dan Matin akan ada Marc yang menentukan siapa yang jurdun. Persis seperti 2015 di mana dia merecoki salah satu kandidat jurdun untuk menguntungkan kandidat lain. Fans Spanyol yang adalah pendukung Martin harus terbagi antara membela si culas yang lagi hure-hure kemenangan hasil battle (selama ini klo battle untuk kemenangan dia kalah) dan membela Martin denganbilang Pecco diuntungkan dengan kemenangan Marc. Meski caranya kali ini yang seperti tahun 2015 dimulai dari Philip Island, dilakukan dengan lebih halus karena memang dia kuat di Philip Island plus Martin memang sedang dalam posisi menang, jadi g terlalu keliatan negrecokinnya. Pecco yang di konferensi pers dipancing journo soal itu membela Marc dengan mengatakan dia sendiri memang sudah sadar sulit menang di sirkuit berangin itu dan kemenangan Marc adalah murni karena dia ingin menang. 

"Apakah Marc membantu saya? Sekarang saya akan bertanya padanya. Saya pikir hari ini dia hanya ingin menang, dia punya peluang dan dia berhasil. Saya rasa dia tidak memikirkan tahun 2015" kata Pecco membela sambil sempat bertanya di depan journo pada Marc apakah dia mau membantu dan Marc menjawab "kan hari ini gw sudah bantu lu ngasih 5 poin" sambil ngekek. Kena ban apes sama seperti Enea yang keteteran sama ban depan yang bikin mereka selalu melebar di tikungan membuatnya harus menyerah dan berpikir yang penting finish pasca kekacauan kualifikasi dan salah setup di Sprnt Race.

"Sayangnya kemarin kami sedikit tersesat. Saat pemanasan saya mencoba pengaturan berbeda yang bekerja lebih baik, tapi kami menemukannya sedikit terlambat. Dibandingkan Sprint ini lebih baik, tapi saya masih kesulitan membuat motor berbelok, kami membuat langkah maju tapi tidak cukup besar. Jadi, untuk mencoba mengimbangi kecepatan Martin dan Marquez, saya mempush ban depan dan setelah 15 lap saya tamat. Jadi saya mulai menggunakan ban belakang dan menghabiskannya juga. Di lap-lap terakhir saya benar-benar mendapat masalah ” kata Pecco yang keteteran nyaris 10 detik dari Marc. Sejak hari Kamis dan Jumat dia sudah bilang sulit baginya untuk menang apalagi mendominasi di sirkuit yang kurang bersahabat untuknya. 

"Saya melakukan yang terbaik, jadi itu bagus, saya berhasil mengimbangi keduanya di awal sampai saya mendapat masalah. Mereka memiliki kecepatan yang luar biasa, Jorge sangat cepat dan Marc bahkan lebih cepat. Saya tidak bisa dibilang tidak frustrasi, ini adalah kesempatan di mana kami seharusnya bisa meraih lebih banyak namun kemarin kami melakukan kesalahan. Itu bisa terjadi dan saya yakin tidak akan terjadi lagi. Ketika ada yang salah, finis di posisi ke-3 adalah hasil yang bagus . Penting untuk bisa menutup jarak sedikit di track yang tidak ideal bagi saya, track berikutnya akan lebih baik" kata Pecco yang tetap tenang dengan kondisi gap poin klasemen makin lebar. Dia lebiih optimis di Sepang dan Buriram.


"Itu adalah dua sirkuit di mana saya (selama ini) menjadi yang tercepat. Di Phillip Island saya pernah meraih hasil bagus di masa lalu, tapi saya belum pernah secepat di Motegi, misalnya. Buriram dan Sepang lebih cocok dengan gaya berkendara saya dan saya pikir saya akan menjadi lebih kuat. Saat tiba di sini, saya tahu ada kemungkinan besar kehilangan poin dan saya tidak berbuat cukup untuk menghindarinya, sementara Jorge tampil sempurna selama akhir pekan. Kesalahan saya membebani saya, balapan di mana saya terjatuh, semuanya membebani saya. Sayangnya, kontak dengan Alex Marquez di mana saya terjatuh adalah yang paling membebani. Tidak ada gunanya memikirkannya, kami pasti cepat dan kuat, ini pertarungan yang setara. Ketika semuanya baik-baik saja, saya berada di depan, potensi saya adalah memperebutkan podium di semua balapan" tutupnya memang sadar akan kehilangan poin alih-alih menutup gap poin di Philip Island dengan tetap yakin dengan 3 balapan tersisa, pertarungan jurdun tetap akan digelar di Valencia. Somehow gw ngeliat dia kek orang main catur hahahah. Bedanya Martin sekarang sudah g koar-koar terlalu banyak jadi secara strategi level mental Martin lebihbaik dari tahun lalu jadi pertarungan jurdun untuk Pecco jadi lebih alot.


Well fakta bahwa Marc entah ada maksud atau g ada maksud membantu Pecco hari ini tetap g menutupi poin yang hilang di #PortimaoClash dan #AragonClash yang secara telak menjadi keunggulan Martin. Tetapi cukup surprise gw bahwa Marc mau ngerecokin Martin setelah sempat bilang dia mengunggulkan Martin untuk jurdun. Dengan fakta bahwa dia sendiri juga sudah unggul dari Enea di klasemen meski finish P2. Tapi ya perebutan P3 klasemen juga bakal sama awetnya hingga Valencia.



Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. pecco bawa bawa 2015, culas nimpalin "udah dibantu 5 poin".

    secara tersirat si culas akhirnya ngaku 2015 itu emang ngebantu jolor 🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo lu liat video aslinya itu bukan Pecco yang bahas, tapi journo tanya dia soal apakah dia merasa dibantu si culas untuk meminimalisir gap dengan Martin seperti kasus 2015 si culas bantuin ngerecokin rider yang lagi saingan jurdun. Pecco bilang klo bisa gw mau tanya dia bisa bantu g. Marc jawab gw udah bantu lu loh hari ini selamatkan 5 poin. Dia g mengakui dan Pecco juga g nuduh.

      Hapus
  2. Giliran gak juara bilang dikasi ban apes, giliran menang bilang ban ori kekekeke, klo udah kalah ya kalah aja ngaku geblek

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ada ABR menyusup nih mbak wkwkwk

      Hapus
    2. Lha iya emang dia sama Enea dan barisan rider di belakang mereka h is ban depan. Ya kali yang keteteran dan battle di depan g habis ban...?? Fan page dan media penjilat Gresini g pernah bahas bahwa ban apes memang ada...?? Di kalangan journo MotoGP itu sudah rahasia umum karena journo di sana ngerti Michelin g pernah mau ngaku. Wkwkwkwk.

      Hapus
    3. Sesembahan lu pernah kena undian apes juga ye kan...?? Gw lupa di mana waku dia ngeluh ban dia g ada grip. Jadi ban apes itu ada. Sisa siapa yang kena undi dan siapa kena jatah tapi performa beda jauh dengan ban sama persis. Di kalamgan journo itu adalah rahasia umum yang g boleh dibahas kecuali rider yang ngeluh.

      Hapus
    4. kalo di modelan aspal abrasif gitu sih cukup anomali ya ada 2 rider yg race pace nya bisa rata di 1.27.xxx - 1.28 kecil. bahkan bisa lebih kenceng dari waktu quali, padahal kondisi race lebih panas 🤔🤔🤔

      Hapus
    5. Klo mereka bisa cepatnkarena pakai mode henat ban di awal gw ngerti itu bisa. Tapi klo harus fight dan ngejar dan battle lalu punya waktu lap seperti itu dengan ban sama persis semua, itu jelas anomali. Yang ngeluhin ban g ada grip sejak awal adalah Papa Joan, sisanya ngeluh perlu 10 lap untuk berfungsi, yang lain setelah 10 lap langsung aus g bersisa meski pakai mode hemat ban karena sempat battle sedikit demi pertahankan posisi. Yang sisanya, ngegas, ngejar, battle teteup anteng ekekekek.

      Hapus
  3. Mungkin memilih martin jurdun karena itu sesama #ktpS dan di lintasan beda cerita jika punya kecepatan lebih baik dari martin pasti akan mendahuluinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi. Karena ini baru pola pertama dia secara nyata ngerecokin Martin. Klo ngerecokin Pecco mah sering ekekekek dan klo head to head sama Pecco untuk menang biasanya Pecco menang. Kecuali Misano 1.

      Hapus
  4. Marq kuat di banyak tikungan kiri, di cota udh mimpin malah crash, di aragon menang, di Philip island menang lagi, di misano dia beruntung karena cuaca dan berani ambil resiko

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...