Pujian Papi Tardozzi Untuk Calon Adipati Marc Marquez Karena "Menyelamatkan" Selisih Poin Sang Raja Pecco: Dia Adalah Seorang Caiman Sejati





Warning, tolong jngan zoom apa tulisan di belaang spanuk yak terutama klo lu #ABR karena itu mengundang esmoni di hari Senin yang sudah pasti ribet ini. Ekekekekek. Terlepas keheranan soal perbedaan performa ban antara dua rider di depan dengan semua rider di belakangnya meski kompon persis sama, motor sama, riding style kurang agresif tapi buat belk aja susah malah hampir crash, tetap ada pujian untuk si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez yang merebut peluang kemenangan dari sang korban Jorge Martin yang secara langsung menyelamatkan resiko selisih gap tambahan 5 poin bagi raja Ducati, Pecco Bagnaia. Perkara ban beda performa menjadi gosip yang diredam karena yang ngeluhin terang-terangan bukanlah rider yang patut didengar oleh publik (kecuali yang ngomong terang-terangan adalah Pecco, Martin atau Marc itu baru jadi bahan). Papi Tardozzi enggan membahas itu karena dan g mau merusak kesenangan bahwa calon adipati Ducati itu sudah menyelamatkan gap poin bagi Pecco.


"Dua pembalap pertama melakukannya dengan baik, karena mereka mencatatkan waktu yang sangat cepat. Marquez telah menunjukkan dirinya sebagai caiman, dia ingin menang. Dia bermain dengan situasi bersama Martin, dia tahu dia tidak boleh mengambil risiko kontak (dia sudah kena SP gegara sapu jagad Pecco di Portimao kemarin kan yak?). Marc bermain sesuai aturan tetapi sedikit agresif karena dia benar-benar ingin menang. Tidak ada team order. Kami hanya mengatakan bahwa kami tidak boleh terlalu agresif, kami mengatakan hal yang sama kepada semua orang. Balapan hari ini membungkam mereka yang mengatakan bahwa Pecco dibantu oleh VR (anak akademi). Karena kami membiarkan mereka bebas balapan karena kami ingin pertunjukan, mereka semua adalah Ducati... Saat ini ada enam Ducati di posisi enam besar, ini sebuah kebanggaan. Pujian untuk Ducati karena membiarkan para pembalapnya bebas membalap" kata Papi Tardozzi mengatakan g ada team order bahkan untuk anak VR46. Well memang Bez lama banget tahan Pecco d belakang sebelum akhirnya harus bayar penalti (diwarning terakhir RD baru dia bayar), Morbi malah nyaris nyenggol Pecco.

Jadi memang yang seolah dapat team order justru si culas Marc Marquez, meski faktanya kata Papi Tardozzi g ada team order dan Pecco g mau ada team order. Cukup menarik karena setau gw #NationalityOrder sudah turun sejak Martin blunder di Misano 1 (yang bikin Dorna kalang kabut ngetest radio halo-halo). Sejak itu Marc bilang mengunggulkan Martin untuk jurdun. Tetapi kemarin skenario pengawalan amburadul ketika Marc memaksa Martin untuk battle yang sebenarnya cukup beresiko untuk bikin Martin crash.Gw g tau apakah manager dia mendapat telepon dari seseorang di negara S untuk mengingatkan kembali soal order itu. Krena gelar ini sangat pentiing untuk #KtpS sebagai gelar pertama mereka sejak 2020 yang mana gelar itu g terlalu dianggap mengingat ada nengnongna dan si culas absen nyaris semusim gegara bayar santan instan 2015. Jadi ini adalag gelar jurdun yang sangat penting untuk #NationalityOrder terlepas apakah si culas bisa kasih jurdun untuk negaranya lagi tahun depan atau 2 tahun depan. Mari kita lihat apakah dia masih tetap akan ngerecokin Martin di sisa musim setelah keberanian melawan #NationalityOrder di balapan kemarin.




Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Mungkin si culas di janjikan sesuatu oleh papi peri atau ducati atau juga audi untuk tahun depan makanya dia ngerecoki secara halus

    BalasHapus
  2. Mungkin gk kalo si culas bantu pecco akan di undang ke ranch vr 46 lgi gak ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...