Pecco Masih Dengan Ketenangan Yang Menakjubkan: Saya Ingin Pertarungan Adil Dan Bersih, Saya Ingin Agresif Hanya Bila Itu Tanpa Kontak. Track Limit Martin? Mungkin Saya Salah Hitung
Gap melebar jadi 22 poin dan si raja Ducati masih dengan ketenangan yang menakjubkan mengatakan P3 adalah maksimal yang bisa dia hasilkan di Sprint Race #ThaiGP. Meskipun dia sebenarnya menghitung berapa kali Martin menyalip dia sampai harus keluar track tetapi ternyata teteup lolos penalti Long Lap karena track limit ke-empat kitinyi g memicu sensor. Ketika semua orang berharap dia mempertahankan jurdunnya, dia yang kemarin bilang mental dia masih tetap sama di awal musim, bahwa dia akan jurdun klo ditakdirkan jurdun karena dia melakukan yang terbaik yang dia bisa selama itu ada dalam kendalinya.
"Kami berada dalam situasi di mana kami tidak bisa kehilangan poin dan sore ini saya kesulitan. Saya tidak memiliki kepercayaan diri yang saya miliki pagi ini dengan ban depan dan saya tidak mampu melepaskan diri dengan kuat, terutama di sektor 1 dan 3. Namun pada akhirnya, saya finish ketiga, saya tidak bisa berbuat lebih dari itu, sementara Martin lebih baik dalam memanfaatkan situasi. Start yang agak kacau. Martin keluar track menyalip saya, kemudian bergabung kembali dengan memotong lline, namun harus menutup gas karena Marquez ada di sana dan dia melakuka slipstream. Di tikungan 3 saya menyalip Marc, tapi dia menutup. Menurut saya tidak ada yang berbeda dari biasanya. Terkadang kekacauan terjadi" kata Pecco yang sempat mengira Martin akan dipenalti karena klo ada yang bilang mestinya dia mempush Martin agak kena penalti track limit, dia memang sudah menghitungnya Dia cukup kaget Martin lolos penalti untuk track limit ke-empat. Sampai dengan tersenyum bilang bahwa mungkin dia yang salah hitung.
“Ya, hari ini kami memiliki kecepatan yang luar biasa. Menurut pendapat saya, dia menyentuh green sebanyak empat kali. Saya pikir mereka menghukumnya, sebenarnya saya mulai menghitung, tapi mungkin saya membuat kesalahan. Saya juga tidak bisa menyerang Enea, karena saya tidak bisa memanfaatkan ban depan. Saya berpikir untuk mengejar Enea, tapi saya tidak bisa menutup kesenjangan, persis seperti di Phillip Island. Saya berhasil menutup gap 7 persepuluh detik, tetapi tidak bisa lebih lebih jauh. Saya tidak bisa cepat dan Martin kemudian melewati saya, bahkan dengan memasuki area hijau, karena sulit untuk menyalip di sini. Cara Jorge menyalip? Saya pikir keadaannya lebih buruk di tikungan pertama, mengingat menyalip di Buriram sangatlah sulit. Faktanya hari ini dalam balapan kami sangat cepat dengan kecepatan 1'29”. Martin juga menyentuh area hijau sebanyak 4 kali karena kami selalu berada di limit. Saya pikir dia akan dihukum, tapi mungkin saya salah dalam menghitung, padahal saya selalu menghitung semuanya" katanya tersenyum meski di atas kertas Martin hanya perlu finish kedua di setiap balapan untuk kunci jurdun di Valencia. Dengan tenang dia bilang apa pun bisa terjadi. Dan dia g akan mengubah pendekatannya dalam bertarung gelar sebagai kader sejati Ducati: Pertarungan adil dan bersih, menyalip clean tanpa kontak bila harus agresif (mengingat Martin gampang mewek klo diajak battle). Seperti kata Marc, dia lebih tertata mentalnya.Menurut gw, dia lebih siap kalah jurdun karena toh dia melakukan semua yang terbaik tanpa pernah mau melanggar prinsip bertarungnya.
“Untuk balapan besok, saya hanya ingin mendapatkan kembali kepercayaan diri yang saya miliki pagi ini di tikungan 1 atau 3, karena di Sprint saya sanga tkesulitan. Saya pikir masih ada 5 balapan tersisa dan Martin tidak akan selalu finish kedua di semua balapan berikutnya. Dia bisa menang sekaligus finish keenam atau crash. Yang penting kami bisa kompetitif, mengingat sore ini saya kesulitan dengan pengereman, dan saya juga kesulitan di sektor kuat saya yaitu 1 dan 3. Ini (upaya mempertahankan jurdun) akan sulit, tapi saya yakin kami harus bekerja keras. menjadi kuat dan kompetitif. Saya tidak ingin bantuan dari siapa pun. Saya tidak pernah memintanya, apalagi menginginkannya. Saya selalu menginginkan pertarungan yang bersih dan adil di track. Memang bisa agreif, tapi tanpa adanya kontak dan hal-hal seperti itu" kata raja Ducati memegang teguh prinispnya yang bikin dia berhasil pertahankan jurdun tahun lalu.
Gw tau ada yang mikir apa dia g mau jurdun lagi. Menurut gw dia tetap mau jurdun, tetapi tanpa merubah caranya meraih jurdun: Tanpa kontroversi, tanpa merugikan dan bikin g ikhlas lawan, dengan adil dan bersih. Dan untuk prinsip itu dia siap kalah jurdun karena dia tau dia lakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan dalam batas prinsipnya. Di titik yang bikin gemes ini, lu tau kenapa mindset dia memang layak jadi raja dan kenapa mindset Martin (yang sempat sedikit kotor tahun lalu sampe ribut sama Papi Tardozzi) ditolak oleh Ducati untuk jadi adipati. Mari kita lihat apakah calon adipati tahun depan bisa mengikuti prinsip itu di track. Tapi jujur prinsip Pecco ini ngingetin gw seorang raja berjenggot yang duduk di singgasana yang memutuskan apa pun sambil mengelus jenggotnya tanpa emosi. Vibenya ngena banget wkwkwkwkwkwk.
Raja ducati yg bijak yg bertarung secara adil dan bersih, semoga hal baik selalu datang buat pecco
BalasHapusOrang baik pasti jalannya baik yaa mbak,,klo kotor buat naik jd raja pst nti kena karmanya,,pecco tuh positive vibe bgt,,2 tahun lolos di jegal klo skr jurdun sih bonus luar biasa ya
BalasHapusBerharap nya jurdun tahun ini sampe seterusnya berturut turut seperti sang guru, kalo thn ini g jurdun dan thn dpn jurdun lagi jadi lebih mirip siculas dimana 2x jurdun berturut sekali ga jurdun berikutnya jurdun lagi
BalasHapusSalut sama mentalitasnya Pecco. Cuma bisa berdoa semoga langit masih berpihak padamu. Wish you all the best yaa for this championship. Makin dipikir makin cape, lah dia malah sewoles itu. Ikutan ngunyah kuaci aja dah bareng Mbakyu
BalasHapus