Pecco Bagnaia Soal Marc Marquez Yang Bilang Martin Unggul Darinya Lebih Dari 2 Poin Di Sprint Race Ujungnya Malah Crash: Pada Akhirnya Kita Bersekutu Dengan Rekan Senegara (Nationality Order), Saya Tidak Bisa Menyerah Pada Marc Meski Tau Dia Lebih Cepat Dari Saya
"Saya sangat bangga dan bahagia dengan team, saya ingin mendedikasikan kesuksesan ini untuk team saya. Pagi ini, setelah pemanasan, kami duduk untuk menganalisis apa yang terjadi karena saya kehilangan sesuatu saat pengereman dan saat memasuki tikungan. Team saya memiliki intuisi yang baik. Ini adalah kemenangan penting bagi kejuaraan, tapi yang terpenting dari sudut pandang mental, ini memberikan kepercayaan diri. Saya sangat senang" katanya menanggapi pancingan journo soal perkataan si culas Marc Marquez setelah Sprint Race bahwa manuver track limit Martin membuat Martin sebenarnya unggul lebih dari 2 poin dari Pecco.
"Pada akhirnya, kita menjadi sekutu di antara rekan senegara kita, meskipun cara kerjanya berbeda di Italia (sambil ngekek). Martin memperoleh 2 poin kemarin, tetapi itu karena kesalahan kami (salah ngitung track limit katanya bercanda), dan saya memperoleh 5 poin hari ini, tidak lebih. Secara mental, kemenangan ini penting bagi saya, Jorge tetap menyelesaikan balapan di posisi ke-2 di hari yang sulit. Situasinya mirip dengan tahun lalu di Jepang, ketika dia menang dan saya finish di belakangnya. Ini merupakan keberhasilan yang penting bagi kami karena untuk kesekian kalinya, meski dalam kesulitan, kami berhasil membuat perbedaan" kata Pecco tetap memuji Martin meski Martin sempat bilang dia g peduli dengan kotor atau tidak menyaip dengan menggunakan track limit dan dia masih akan melakukannya ke Pecco untuk bisa unggul. Pecco yang selalu tampak tenang di tengah tekanan sempat mengatakan tidak mau menang dengan cara kotor karena dia selalu dan akan begitu: bertarung adil dan bersih.
"Saya tidak membiarkan hasil mempengaruhi saya, saya tahu potensi saya dengan sempurna dan saya tahu bahwa kemarin di Sprint kami membuat kesalahan kecil yang tidak memungkinkan saya menjadi kompetitif seperti yang saya harapkan . Itu tidak akan terjadi lagi. Apa yang terjadi? Itu rahasia bertarung (katanya sambil ngekek lagi). Namun, saya tidak pernah menyerah, saya selalu yakin dengan potensi kami, saya percaya pada diri sendiri dan team saya. Kami adalah dua pembalap terkuat jadi, dalam kondisi terburuk, Anda akan finish di posisi ke-2 atau ke-3. Anda harus berusaha sekuat tenaga, saya tahu bahkan jika saya memenangkan semua balapan yang tersisa, dia akan tetap menjadi juara dunia dengan selalu finish kedua, tetapi saya ttidak melihat itu terjadi, baik untuk saya maupun dia (Dia belum tentu menang dan Martin belum tentu finish kedua). Kita akan lihat bagaimana kelanjutannya. Bagaimana saya melihat Jorge di akhir musim ini? Kuat seperti biasa" katanya yang mencatat kemenangan kesembilan musim ini. Dihitung dengan Sprnt hasilnya lebih banyak tapi dia lebih mikir klasemen dan bahwa akhirnya dia bisa menang di track basah untuk pertama kali dalam karir balapnya dibumbui dengan menang battle melawan si culas Marc.
"Lima belas kemenangan sebenarnya dengan Sprint, tapi saya masih tertinggal 17 poin. Yang penting adalah klasemen. Saya selalu kekurangan sesuatu untuk berhasil menang di track basah, bahkan jika saya sudah hampir meraihnya (Misano 1). Setelah dua puluh tahun saya akhirnya berhasil melakukannya (ngekek lagi). Hujan adalah alarm saya pagi ini, yang berbunyi di atap hotel. Dalam perjalanan ke sirkuit saya berharap akan berhenti, tetapi tidak berhasil dan saya harus menerimanya. Saya memulai balapan dengan percaya diri, pemanasan berguna untuk memahami situasi dan mengambil langkah maju. Pada tahap kejuaraan ini, saya tidak boleh melakukan kesalahan apa pun, itu tidak mudah dan bahkan lebih buruk lagi di kondisi basah. Saya tetap fokus dan membatasi risikonya" katanya yang mengaku saking pentingnya poin dia sampai harus keukueh melawan yang kata #ABR rajanya track setengh basah, si culas Marc Marquez untuk bisa meraih kemenangan track basah pertama kali.
"Saya tahu seberapa kuat dia di kondisi basah, tapi saya juga punya potensi bagus dan keunggulan dalam hal traksi pada tikungan pertama dan ketiga. Crash dia juga membantu saya menang (katanya tersenyum mengatakan bahwa crash Marc bukan cuma membantu Matin karena dia memang kerepotan oleh Marc). Bertarung dengan Marc tidaklah mudah, juga karena dia lebih cepat dari saya, namun kemenangan hari ini terlalu penting. Saya mengerem sangat keras pada tikungan terakhir agar dia tidak mempunyai banyak peluang untuk menyerang saya. Saya telah melihat Martin kehilangan ban belakang, saya menjaga sedikit margin, sehingga dia bisa mendekat. Marc sangat dekat, saya bisa mendengar suara mesinnya, tapi di tikungan 90° tidak berbahaya melewati garis hijau untuk menyalip. Saya langsung mengetahui dia crash dari layar besar di pintu keluar tikungan 9 dan saya melihatnya di gravel. Hal pertama yang saya pikirkan adalah saya tidak bisa mengurangi gap 9 poin dari Martin. Saya tahu Marc lebih cepat dari saya, tapi saya harus mencobanya. Saat itu kami berdua berusaha keras dan di beberapa tikungan ban depan benar-benar mencapai batasnya" tutupnya yang bilang kunci gelar di Valenia akan menarik karena 2022 Martin kuat, 2023 dia kuat dan 2021 mereka sama-sama crash.
Kalo tahun depan nationality seperti apa ya hehe
BalasHapusNationality order akan tetap ada.
HapusMarq membantu pecco dpt 1 poin dari martin, pace marq yg tercepat saat race. Seandainya dia ga jatuh, pasti dia yg juara race dan selisih pecco diurutan 2 dan martin posisi 3 cuma 4 poin. Jd ada keuntungan jg marq crash bagi pecco
BalasHapusMakanya dia blang crash Marc membantu dia. Tapi jelas bukan dari poin karena beda 4 sama 5 cuma sebiji. Dia sebenarnya ngarep bisa nutup 9 poin karena tau Martin sulit ngejar Marc tapi klo menutup 9 poin itu beresiko dia crash karena Marc ngerecokin melulu selama balapan (biasanya Marc nyerang 5 lap terakhir jadi tumben dia nyerang cepat banget), mending bawa pulang cover 5 poin dah. Itu matematika dia sampai mikir Marc crash itu membantu dia untuk menang dengan tenang. Karena direcoki baru setengah balapan itu serius bikin repot. Dia lebih siap klo Marc nyerang 5 lap terakhir (khas mereka berdua klo battle sebenarnya), tapi klo setengah balapan sudah nyerang, sepanjang sisa balapan dia bakal repot karena dia juga harus menang untuk cover gap poin.
HapusApakah Pecco nyerang 5 lap akhir itu terinspirasi dari Marc? Apa kebetulan aja sama, mbak?
HapusKlo menurut gw sih itu dia pelajari dari si culas karena sering battle sama dia dan strategi itu cocok untuk menghemat ban dia terutama klo dapat KW2.
Hapus