Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Dan Masalah Teknis Yang Tidak Bisa Dibicarakan Di Sprint Race #QatarGP: Saya Melakukan Kesalahan Di Kualifikasi, Tetapi Jika Tidak Mencoba Saya Tidak Akan Pernah Mencobanya
Tidak berdaya di hari Sabtu #QatarGP di irkuit favoritnya sendiri. Hal yang udah gw duga sejak postingan alokasi ban hari Rabu, dia bakal di jatah apes. Tetapi di saat yang sama itu adalah ban apes pertama di musim ini dan sama seperti pendapat gw, dia mengambil itu sebagai data untuk dipelajari. Hal yang mungkin harus dia sesali tapi dia tidak sesali adalah kesalahan di sesi kualifikasi. Dia mencoba strategi saat Q1 #ThaiGP dengan time attack lebih awal untuk menghindari Yellow Flag trap dan para rider yang akan berbaris mencuri kintil di akhir sesi. Gw ngerti bahwa dia, emak Alex dan rider cool Morbidelli (berdasarkan hasil hari Jumat) adalah incaran semua rider untuk curi kintil. Cukup ironis bahwa DiGia adalah salah satu yang mencoba untuk mencuri kintilnya mengingat DiGia punya ego besar terhadap tetangga paddocknya rider cool Morbidelli (yang lihat Sprint COTA pasti tau ini perkara). Semoga gw salah itulah awal Pecco menjadi mencoba melepaskan diri dari siapa pun yang mau mencuri kintilnya dengan melakukan manuver yang akan sulit diikuti oleh siapa pun yang ngintil dia di belakang: memotong tikungan lebih dalam dengan kecepatan lebih tinggi. Hal yang belum pernah dia coba dan sekali dia mencoba dia tau dia gagal. Lesson learnt karena dibayar mahal dengan start dari grid ke empat yang bisa dibilang mustahil memenangka race dengan Marquez company di barisan depan.
"Hari ini sangat disayangkan karena pagi ini saya langsung merasa baik, bahkan dengan ban bekas saya bisa merasakan sensasi yang luar biasa dan saya senang. Sayangnya, pada sesi kualifikasi, pada usaha pertama saya tidak merasakan sensasi yang sama. Namun, dengan ban kedua, ya, saya langsung merasa lebih baik, di sektor pertama saya sudah unggul setengah dari sepersepuluh detik (0.005 detik maksudnya), sayangnya saya masuk sedikit lebih cepat di tikungan keempat, saya kehilangan kendali bagian depan setelah kehilangan kendali bagian belakang dan berakhir di gravel. Itu kesalahan saya , karena pada usaha pertama saya tidak mampu menyelesaikan lap yang bagus, mungkin saya seharusnya melakukannya dengan lebih tenang dan bergerak lebih maju. Namun, jika Anda tidak mencoba pada saat-saat itu, pada akhirnya Anda tidak akan pernah mencoba... Saya membuat kesalahan" katanya simply mengaku salah tetapi g terlalu menyesal di saat yang sama. Dia sadar ada harga mahal yang dia bayar dari percobaannya yang berakhir gagal itu: start dari P11 yang bukanlah hal bagus baginya karena akan jauh perjalanan untuk bisa ke depan. Dia hanya punya waktu 11 lap di Sprint Race ditambah dia sendiri punya masalah teknis dengan paket motornya.
"Sayangnya, kami sudah melakukan sprint selama tiga tahun dan ketika kami start dari belakang dalam sprint, kami tidak bisa menyalip. Saya tidak bisa mendekat dan agresif dalam pengereman seperti yang saya inginkan, jadi saya kehilangan banyak waktu. Hari ini seperti itu, saya sebenarnya berharap lebih, bahwa saya akan lebih tajam tetapi saya tidak berhasil melakukannya dan saya terus kehilangan waktu di belakang berbagai situasi. Ketika akhirnya saya menemukan diri saya sendiri, saya mulai bangkit kembali tetapi dengan susah payah. Sayang sekali karena saya memiliki kecepatan untuk bertarung, menurut saya podium bisa dicapai bahkan saat memulai dari posisi kesebelas, tetapi saya tidak memanfaatkan paket yang saya miliki. Besok saya tahu bahwa situasinya akan berbeda, seperti biasa dalam balapan panjang, di mana saya bisa lebih agresif dalam pengereman dan lebih cepat" katanya yang seperti biasa menjadikan balapan Sprint sebagai "data pengamatan" untuk balapan panjang.
"Itulah yang sedang kami coba cari solusinya. Kami mungkin harus mengganti jenis tangki, tetapi itu adalah sesuatu yang harus saya kerjakan sendiri, karena yang lain tidak merasakan hal yang sama dan berhasil memanfaatkan tangki mereka dengan cara terbaik, sementara jika saya tidak memulai dari depan, saya akan mengalami kesulitan yang lebih besar. Dalam kasus saya, keseimbangan pengereman berubah, yang merupakan aspek yang saya gunakan untuk membangun performa saya, bagian depan cenderung menutup dan karenanya itu sangat membatasi saya. Masalah teknis...?? Saya tidak bisa membicarakannya" katanya singkat pada jelas untuk pertanyaan masalah teknis. Artinya Ducati tampaknya sudah memberi wakti-wanti untuk g membahas ban apes, di poin ini gw ngerti kenapa.
"Jujur saja, saya tidak sabar menunggu besok. Kami tahu betapa pentingnya meraih poin, kami mendapat dua poin, tetapi bisa saja kami tidak mendapat poin (bayangkan Martin aja bisa nyalip dia saking leletnya dia). Kami tidak bisa melakukan lebih dari itu, tahun lalu saya kalah dalam kejuaraan dunia dengan selisih sepuluh poin, jadi setiap poin penting. Kami tidak boleh kehilangan poin seperti ini melawan pebalap seperti Marquez yang kami tahu kompetitif. Kami harus lebih menguasai bola, lebih berhati-hati, saya pasti akan melangkah maju dalam hal ini. Saya tidak sabar menunggu besok karena saya tahu potensi untuk berjuang demi kemenangan ada di sana , kami hanya perlu memanfaatkan lap pertama dengan lebih baik. Ya, saya belajar dari kealahan. Tetapi ada beberapa hal yang tidak bisa saya kendalikan. Crash di kualifikasi pasti (kesalahan dia), tetapi untuk Sprint saya tidak bisa berbuat banyak (karena masalah teknis paket motornya yang tidak bisa dibicarakan)" tutupnya.
Di atas kertas si culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez akan menang mudah terutama dengan adanya #TuanJuaraDua yang jadi jongos sekaligus adiknya, emak Alex untuk saling jaga posisi di belakangnya. Dan P11 Pecco dikombinasi ban jatah jelas g bisa diharapkan menang terlalu banyak secara logika. Itu skenarionya... Mari kita lihat plot twist apa yang akan nongol kali ini. Apakah Pecco sudah bisa dapat solusi dari data jatah apesnya di Sprint kemarin, atau ada plot twist baru yang g melibatkan crash. Semoga gw salah karena gw sering salah dan gw juga g terlalu suka klo Pecco terlihat bagus hanya karena lawannya yang culas crash. Buat yang nanya apakah dia bisa pakai Soft di balapan, lha itu di Sprint aja ban Soft amburadul apalagi di balapan panjang.
Si jongos keliatan benar jadi jongos waktu kualifikasi 2x run keluar bersama, fans nya si culas bangga benar karena si culas pecahin rekor padahal.bukan usaha murni dari diri sendiri tapi hasil towing.semoga race panjang Pecco bisa podium
BalasHapusMakanya gw ngekek... Itu catatan waktu semua hasil towing dia demi tetap dapat perhatian dan dibilang hebat. Kadang gw pikir dia ini serakah emang. Mabuk popularitas yang dipaksakan karena dia g mau rider lain mencuri spotlight dari dia...??? Tapi semoga gw salah. Karena itu artinya dia punya "perjanjian" dengan beelzebub, dan itu bayarannya mahal banget mengingat level iblis satu ini hanya dibawah lucifer. Tapi semoga gw salah. Semoga gw salah banget karena gw sering salah.
Hapus