Hasil Kurang Memuaskan Tidak Sepadan Dengan Resikonya, Snack Taro Lantang Menentang Sprint Race (Atas Nama Free Speech): Kami Adalah Korban Keputusan Dorna, Di Titik Tertentu Balapan Itu Akan Menyebabkan Insiden Serius

 

 

Setelah Papa Kembar yang lantang menentang Sprint Race, pada akhirnya kemarin harus senggol bacok sama team mate sendiri, Papa Nina. Sekarang #JurdunBelagu Snack Taro yang lantang menentangnya atas nama kebebasan berbicara. Meski di FP3 kemarin dia tampak bagus dengan setup Sprint Race,namun pas race beneran semua malah amburadul. Yamaha jadi sebijinya pabrikan yang pulang tanpa poin di Sprint Race kemarin.

"Saat start, saya punya masalah dengan launch control. Saya kehilangan banyak posisi ketika saya berpindah ke gigi kedua. Lalu saya ditabrak oleh Mir dan berakhir di barisan belakang. Kecepatan saya sangat baik. Kami mengumpulkan beberapa informasi yang berguna. Kita perlu meningkat di flying lap jika kita ingin start jauh lebih ke depan di grid. Saya bisa  menganalisa apa kelemahan kami. Di beberapa temapt, kita tidak buruk, tapi kami tidak dapat mengambil keuntungan dari manfaat di track ini" kata Sack Taro soal Sprint Race-nya yang amburadul kemarin. Terlalu pendek waktu untuk bisa mengendalikan motor lebih baik ditengah resiko senggol bacok demi dapat poin membuat Snack Taro sangat concern dengan Sprint Race ini.

"Saya tidak terlalu menyukai ini (Sprint Race). Pada tingkat ini, kita akan berakhir dengan kecelakaan serius. Hari ini tampak seperti hutan (referensi lagu Welcome To The Jungle). Kita ini bukan mobil Formula 1 di mana kita bisa melanjutkan balapan bahkan setelah kontak tabrakan mobil dengan mobil. Hari ini terjadi padaMarini dan Bastianini. Di masa depan, kita akan memiliki lebih banyak crash. Anda harus agresif. Itu bukan masalah. Pada akhirnya, faktanya, Marquez dan saya saling senggol beberapa kali. Begitulah balapan. Saya sedang berbicara tentang lap pertama, yang adalah luar biasa gila. Sementara kita mengendarai motor secara berbeda dan sulit untuk mengontrol. Saya tidak terkejut dengan adanya perilaku tertentu (senggol bacok atau bahkan sengaja menjatuhkan lawan di Sprint Race). Bahkan jika itu sulit secara fisik untuk tujuan keselamatan, balapan yang ideal adalah bersaing dalam beberapa balapan dengan masing-masing dua puluh sampai dua puluh lima lap. Jadi, jika anda ingin, anda memiliki lebih banyak waktu untuk memulihkan diri (entah comback entah berusaha mengendalikan motor yang salah start). Pada balapan Sprint Race, Anda bisa saja justru mengacaukannya" kata Snack Taro panjang lebar. Yang akhirnya mengkritisi Dorna sebagai penyelenggara, yang memutuskan format Sprint Race secara sepihak tanpa persetujuan Komisi Keslamatan (catatan: ketua geng doang yang setuju atas nama fans kitinyi, lalu langsung dah diumumkan di Austria).

"Kami tidak ada hubungannya (dengan keputusan Sprint Race ini). Siapa yang memutuskan? Mereka (Dorna) yang melakukan. Kita baru bisa melakukan banyak hal, selalunya setelah terjadi perubahan. Pada akhirnya, itu tidak berguna. Saya bebas untuk berbicara, kan" kata Snack Taro sinis senada dengan Papa Kembar yang bilang sudah g berguna protes karena toh DPRD Tingkat Pusat selalu punya alasan untuk memaksakan format ini jadi ya cuma bisa menghadapinya dengan optimisme dan profesionalisme sebagai rider.

Apakah kitaakan melihat briking nius santan instant di Sprint Race lain dalam waktu dekat...?? Semoga gw salah.

Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar