Papa Kembar Sebagai Rider Aprilia Yang Habis Sabar Melihat Marc Marquez "Dimanjakan" Oleh RD: Dia Seharusnya Dilarang Untuk Satu Race, Minimal...!!!!
Pabrikan Aprilia adalah yang paling murka dengan kelakuan Marc Marquez kepada Papa Alice. Rupanya kemurkaan mereka bukan cuma karena crash itu, cara RD tebang pilih dalam memberikan penalti rupanya menjadi bahan pembicaraan mereka di pagi hari pasca Warm Up. Dan lambatnya penalti yang diberikan kepada Marc Marquez, itu pun setelah para fans motobini menyeret-nyeret ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi untuk menuntut dia dihukum (#ABR dan manager barunya gosipnya menggunakan segala cara report untuk membungkam akun-akun yang vocal meminta dia dihukum karena kelakuannya sejak #SepangClash), membuat Papa Kembar mempertanyakan kenapa Marquez Brothers ini selalu lolos penalti dan kritik saat melakukan hal-hal yang melanggar etika di track. Bahkan si #JurdunDrakor masih sempat ngedrakor keluar track dengan tangan dibebat, padahal pas ke paddock Papa Alice tangan dia g kenapa-napa. Hukuman double long lap penalty menurut Papa Kembar terlalu ringan.
"Bagi saya, mereka harus melarangnya untuk satu balapan, minimal. Seperti Takaaki Nakagami di Barcelona. Tapi toh bukan saya yang membuat aturan. Saya hanya berharap Miguel baik-baik saja. Kecepatan tabrakannya bisa menghancurkan lutut Anda. Brad pernah menabrak lutut saya dan saya kesakitan selama satu tahun. Jadi saya harap Miguel baik-baik saja" kata Papa Kembar yang berargumentasi g masuk akal RD g bisa menganalisa apa yang terjadi.
“Kita memiliki sejuta kamera di motor. Mengapa mereka tidak bisa melihat kamera ini dan menganalisisnya? Kami hanya 20 rider, bukan 100. Aksi antara Joan dan Fabio (ada kontak, penalti), dan Luca dan Enea (tidak ada kontak, no penalty). Mengapa Joan mendapat penalti tapi Alex Marquez tidak? Saya tidak mengatakan Joan harus mendapatkan penalti. Tapi jika yang satu mendapat penalti, yang lain harus" kata Papa Kembar kembali mempertanyakan RD itu ngapain aja sebenarnya.
"Saya melakukan start yang baik kemudian Binder menabrak saya. Saya tidak tahu mengapa dia tidak menerima penalti. Saya harap dia bisa menerima penalti. Juga, saya tidak mengerti mengapa aksi (di Sprint Race Sabtu) antara Alex Marquez dan rekan seteam saya tidak mendapat penalti" lanjut Papa Kembar soal ganjilnya cara RD memperhatikan alasan menghukum rider lalu membicarakan sulitnya format baru musim ini pasca operasi arm pump beberapa hari sebelum akhir pekan #PortugueseGP dimulai.
“Saya sangat senang dengan kondisi fisik saya. Saya ragu karena di Malaysia saya merasa tidak enak badan, saat test saya mengalami masalah dengan lengan saya. Di lap terakhir saya agak relax, orang-orang di depan lebih lambat tapi saya tidak bisa menyalip. Tapi secara mental? Format baru ini sulit. Hal ini karena formatnya berbeda sehingga kita harus terbiasa. Setiap sesi itu penting, satu-satunya sesi bebas tekanan adalah 20 menit pada hari Sabtu (FP3). Sesi terpenting yang bisa membuat race tidak berguna: kualifikasi. Ini bukan tentang kecepatan. Jika Anda tidak bisa melakukan kualifikasi dengan baik, tidak ada yang bisa Anda lakukan di race. Posisi saya di balapan adalah kesalahan saya karena saya gagal saat kualifikasi" tutup Papa Kembar.
Jadi ingat ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi yang selain baru-baru ini mengkritik RD perkara jawaban dia soal tudingan #SepangClash di dokumenter All In, 2-3 tahun lalu bebeb Vale juga pernah mengkritik betapa "lambatnya" RD bereaksi memberi hukuman: "Mereka adalah orang-orang yng paling cepat pulang dari track bahkan ketika seharusnya mereka menjalankan tugas mereka menginvestigasi para rider".
Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP
Yg diundang dipodcast ya mbak yu, dah nnton tpi puyeng subtitle nya juga itali hihi
BalasHapusAda kok sub Inggris di postingan Twitter gw @mbakyuaja. Scroll turun aja 2 hari lalu gw posting pas habis race.
Hapus