Pecco Bagnaia Menyalahkan Batu Gravel Sirkuit Portimao Dengan Banyaknya Crash Mengerikan Di Sana: Saya Kuatir Dengan Pol, Sejak Dulu Saya Sudah Komplain Dengan Kerikilnya

Sejak pertama kali di adakan di Portimao #PortugueseGP memang jadi bahan diskusi kontroversial di antara para rider. #JurdunKonspirasiGagal Pecco Baganaia adalah salah satu yang paling kritis dengan kondisi sirkuit selain wakil ketua geng yang juga kakak dari Pol Espargaro, Aleix Espargaro. Dalam kejadi crashnya Pol Espargaro kemarin, Pecco menyalahkan gravel besar sirkuit Portimao sebagai biang keladi. Nampaknya cedera yang di derita Pol menag karena gravel gagal menghentikan motor sehingga turut terseret ke pagar bersama Pol Espargaro dan membentukan dada dan punggung sang rider ke pagar setelah menyebabkan rahangnya patah (gw rada concern sama helmnya klo soal rahang). Di #PortimaoTest kemarin Fabio Digiannantonio memang mengkritis gravel yang "memakan" setengah motornya. Ukuran kerikil terlalu besar dan kurang empuk sehingga kurang bisa menghentikan laju motor yang crash di gravel. Jadi memang bukan tanpa alasan rider yang berhasil melakukan super save kemarin itu kembali membahas kerikil gravel meski katanya pihak sirkuit sudah mengganti gravel. Kemungkinan tidak diganti seluruhnya.

"Pertama kali kami datang ke sini pada tahun 2020, saya mengirim foto gravel untuk memberitahu mereka bahwa kerikil memiliki bentuk yang kurang bagus dan terlalu besar. Tahun lalu saya kembali ke paddock dengan batu gravel dan semua orang mengolok-olok saya (masih ingat kan ketika dia kasih batu ke Papi Peri Gigi?). Tahun ini, setelah dua crash yang parah, akhirnya mereka memutuskan untuk mengubah sesuatu. Tapi itu tidak cukup, perubahan itu tetap hanya sedikit. Sehingga hal ini sangat berbahaya, sayangnya" argumen #JurdunKonspirasiGagal.

"Pada T1 saya berada di bawah standar catatan waktu, dan kemudian saya membaik. Namun, saat ini hal itu penting untuk berada Top10. Pastinya ini bukan debut musim yang mudah, latihan bebas kedua telah memakan waktu lebih dari dua jam karena dua bendera merah. Hal ini membuat saya kuatir dengan Pol, yang mendapat benturan keras yang cukup kuat. Selalu masalah gravel, sayangnya. Pada waktu itu saya sudah menempatkan kedua ban soft, dengan di tikungan pertama dan terakhir saya nyaris beresiko crash dan saya berhasil melewatinya. Saya memilih untuk segera mengganti (ban) dengan yang baru dan kemudian kami keluar ke track red flag berkibar. Ketika kami kembali, saya memakai ban bekas, namun, hal itu berjalan dengan baik, saya puas" kata Pecco.

Gosip berhembus sepoi-sepoi Papa Kembar yang memang sejak Kamis sudah sinis soal Sprint Race kemarin meminta untuk Sprint Race dipertimbangkan mengingat dampak tekanannya pada para rider dan kondisi sirkuit dengan cedera sang adik sebagai contoh buruk. Tapi sepertinya Ketua DPRD Tingkat Pusat tetap keukeuh sesuah format awal dan jadwal, karena menurutnya crash Pol g ada hubungan sama Sprint Race.

 

Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar