Papi Peri Puig Yang As Always Jadi Bumper Untuk Marc Marquez: Dia Tidak Berniat Menyalip, Tidak Mudah Mengendarai Motor Dengan Masalah

 


 Sebenarnya saat Sprint Race #JurdunBelagu Snack Taro sempat bilang dia disenggol oleh #JurdunDrakor beberapa kali. Tapi memang senggolan dengan #JurdunTakDianggap Mir yang bikin dia tercecer ke belakang. Jadi sebenarnya senggolan itu sudah "terniat" oleh #JurdunDrakor. Dia tau motornya bermasalah dengan rem sepanjang akhir pekan tapidia membiarkannya karena merasa bisa mengendalikannya (dipake buat nyenggol-nyenggol orang). Misilihnyi dengan Papa Alice jadinya kebablasan. Mana itu rider akamsi. Masih untung itu akamsi Portugal,klo itu rider akamsi Indonesia, bisa-bisa telat masuk bandara dia karena belum tentu perjalanannya lancar dan #ABR akan dipertanyakan nasionalismenya bila berani membela si biang kerok satu itu.

Dia menggunakan alasan rem rusak dan ban terkunci sebagai "alibi meringankan" untuk kesalahanHal yang dia g duga adalah Papa Alice tiba-tiba nongol nutup line dia di tikungan, tepat ketika dia sebenarnya g ngerem demi menjaga kecepatan di tengah tikungan. Alasan dia doang tuh rem ban depan ngelock. Ekekekekek. Papi Peri Puig as always jadi bumper dia.

"Dia keluar dengan bandepan hard, mungkin, atau mungkin juga tidak, ban belum pada suhu yang tepat. Dia mengerem, tetapi ban depan terkunci, dan ketika dia melepas rem, motor tak terkendali dengan kecepatan penuh dan tidak bisa menghindari tabrakan. Bukan niatnya untuk menyalip, tapi ketika bagian depan terkunci semua menjadi sulit, dan itulah yang terjadi. Itu sebuah kesalahan, hal-hal seperti ini terjadi dan roda depan terkunci… Itu adalah ban hard dan ini bisa terjadi.  Maaf untuk rider lain yang terlibat. Kami ingin meminta maaf kepada Aprilia dan Oliveira, karena bukan niat Marc untuk menabrak (niatnya nyenggol doang cuma kebablasan jadi nabrak). Hal-hal tertentu bisa terjadi dalam balapan” kata Puig membela Marc.

Irresponsible riding tidak hanya terjadi ketika rider tidak berniat menyalip. Karena tidak ada yang bisa melihat niat. Tetapi fakta bahwa lu kagak ngerem, membuat kontak dan merugikan rider lain, itu pasti keliatan di kamera dan telemetri. Seperti kata PapaKembar, sekaran ada ratusan kamera mengawasi rider sejak insiden #SepangClash yang dituding ada tendangan tapi g ada satu pun kamera menunjukkan kaki menyentuh apa pun di motor atau rem atau muka lawan. Sudah sulit bikin alasan mengada-ada sekarang.


Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar