Ayank Bebeb Valentino Rossi Buka-Bukaan Soal Permusuhannya Dengan Max Biaggi: Kami Memang Berkelahi Dan Itu Awalnya Salah Saya Karena Saya Fans Capirossi



Perkelahian fisik antara bebeb Vale dan Max Biaggi adalah sesuatu yang hanya jadi gosip tanpa ada klarifikasi jelas di antara keduanya dan terutama karena jaman dulu belum ada media live seperti jaman now yang segala sesuatu dijadikan bahan. Jadi dalam sebuah podcast bebeb Vale berbicara terbuka soal permusuhannya dengan Biaggi dan bagaimana dia (ternyata) berkali-kali berkelahi dengan Biaggi. Bebeb Vale mengakui bahwa permusuhan itu adalah salahnya karena berawal dari dia yang simply ngefans sama Capirossi jadi g suka sama Biaggi dan mengatakannya dnegangamblang di depan media.



"Melihat kembali apa yang terjadi, itu adalah kesalahan saya. Saya tidak menyukai Biaggi. Kami hampir semua orang Emilia Romagna (negara bagian Italia tempat sirkuit Misano berada), lalu ada dia yang berasal dari Roma dan saya tidak suka dia karena cara dia melakukan wawancara. Saat itu saya adalah penggemar berat Capirossi dan saya sangat menyukai Romboni. Saya tiba di kejuaraan dunia dan dalam wawancara yang mereka berikan kepada saya, saya mengatakan hal-hal ini. Saya membayangkan dia berkata 'Ini siapa?' (maksudnya lu siape..??). Dia adalah pembalap sepeda motor Italia terbaik, saya bergabung (jadi rookie) dan berkata bahwa saya sangat tidak menyukainya. Dari situlah hubungan langsung dimulai dengan buruk. Tapi itu salah saya" kata bebeb Vale mengaku salah karena dia adalah fans Capirossi yang otomatis anti Biaggi (ternyata bebeb Vale sudah merasakannya gw kira cuma para fans jaman now aja akakakakak).


Jaman itu bebeb Vale masih sangat muda di saat yang sama bebal dan pecicilan g ketulungan sehingga saking g suka sama Biaggi dia suka nyeletuk yang g perlu di depan media yang bikin Biaggi hlang muka dan murka. Kisruh sudah berawal bahkan sebelum bebeb Vale bergabung ke kelas utama. Di Motegi mereka betemu di restoran Italia dimana Biaggi menjamu para journo dan bebeb Vale nongol. Pada dasarnya Biaggi mungkin ingin memuji dia, tetapi bebeb Vale membalas dengan celetukan yang tentu bikin Biaggi marah,

"Sesuai katanya, dia yang membuat saya tutup mulut. Namun sudah di Suzuka pada tahun 1997, di awal musim, kami bertemu di sebuah restoran Italia tempat semua orang datang dan pada saat itu makan malam bersama jurnalis adalah hal yang wajar. Biaggi bersama mereka, saya masuk dan lewat, dia berkata: 'Itu Max Biaggi dari 125' (memuji). Saya menjawab: 'Anda akan menjadi Valentino Rossi 250' (ngejek). Dia sangat marah di depan para jurnalis" kata bebeb Vale tersenyum mengingat betapa bebal dia dulu di usianya yang sudah 46 tahun ini.Gegara itu Biaggi ternyata ngejar dia ke lift dan perkelahian terjadi, lebih tepatnya Biaggi mengintimadasi dia klo g mau dibilang membully.


"Saya memasuki lift dan saya sendirian. Biaggi dan Marino Laghi, yang merupakan fisioterapisnya, datang. Itu adalah saat ketika kami saling melontarkan kata-kata buruk di depan jurnalis. Dia berkata kepada saya: “Mengapa kamu mempemalukan saya seperti itu? Apa yang sedang kamu lakukan?' . Saya tidak ingat apa yang saya jawab kepadanya, tetapi saya membuatnya melakukan hal itu. Di sana dia meletakkan kakinya di atas kepala saya, dia menyudutkan saya. Sejak saat itu saya selalu sangat berhati-hati di dalam lift..." kata bebeb Vale yang sempat trauma masuk lift sendirian gegara dibully Biaggi. Pada akhirnya bebeb Vale sukses di MotoGP, bukan hal yang bikin senang Biaggi memang yang ujungnya mereka kembai terlibat perkelahian. tetapi kali ini bebeb Vale memutuskan melawan balik karena Biaggi menyikut dan menampar managernya.

"Di Suzuka pada balapan pertama dia mencoba mengusir saya, saya menyusulnya dengan memberinya jari tengah dan menang di depannya. Kami berduel hingga Barcelona, ​​​​di mana saya berada di pole dan mendapat start yang buruk. Di tikungan pertama saya bertabrakan dengan Criville, saya melorot di posisi kelima belas dan Biaggi di posisi pertama. Saya pulih sampai saya mendapatkannya, kami bertarung habis-habisan dan saya menang. Ketika Anda menaiki tangga untuk menuju podium, ada semacam ruangan (ini ruangan belakang podium yang sekarang tempat para podium nonton race berjalan). Saya sedang berbicara dengan Gibo, manajer saya, yang berada di tengah. Biaggi datang dan menyikutnya atau mendorongnya dengan kuat" kata bebeb Vale yang kaget managernya dikasari oleh Biaggi secara otomatis bereaksi marah.


"Gibo bertanya kepadanya apa yang dia lakukan dan Max menamparnya, membuat kacamatanya terbang. Lalu dia menaiki tangga, lalu saya bertanya, 'Apa yang kamu lakukan?' dan dia menjawab 'Ayo naik, ada sesuatu untuk kamu juga'. Wajahnya merah padam, kesal seperti hyena, dan ada seringai di mulutnya. Saya ikut naik ke atas, kami terlibat sedikit perkelahian. Dia sedikit melompat ke arah saya, kami setengah mendorong satu sama lain, saya juga memakai helm (untuk memukul) dan saya membuatnya setengah terjatuh... Bukannya kami (sengaja) berkelahi, tapi itu benar-benar perkelahian . Fiorani, yang bertubuh besar, juga datang dan Biaggi juga menyikutnya. Setelah itu kami berdebat dan itu saja. Itu adalah persaingan yang bagus" tutup bebeb Vale tersenyum.


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. di autobiografi nya vale cerita juga yg jotos jotosan setelah race (lupa race mana). pas post race conference mukanya pada merah 🤣🤣

    BalasHapus
  2. Apa karena kejadian sama Biaggi ini yg menyebabkan santan instan yg bikin Vale gagal jurdun ke 10?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi... Kualat mah emang nyari gara-gara... Ekekekek...

      Hapus
  3. gara2 46 motogp jdi lebih di kenal luas, tpi gara2 93 yang katanya icon motogp, eh malah dijual.

    BalasHapus
  4. Padahal sesama italian yak tapi serasa seperti sparonyolong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena jaman itu Emilia Romagna munta diakui sebagai negara bagian tersendiri oleh Roma (Italia). Ini sama dengan konflik Catalan dan Spanyol beberapa tahun lalu. Catalan menolak disamakan dengan Spanyol.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...