Valentino Rossi: Sekarang MotoGP Penuh Politik Pembenaran. Masa Saya Di MotoGP Sudah Selesai Sekarang Terserah Mereka


Ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi saat ini kembali menikmati rutinitas barunya balapan mobil. Di Monza akhir pekan ini paddocknya penuh dengan para fans yang menantinya. Dia menjadi bintang yang menarik fans bagi olahraga balap mobil itu. Ayank bebeb Vale nampaknya enggan untuk serakah tetap bercokol di MotogP. Dia bahkan jarang ke sirkuit untuk menyaksikan langung para muridnya lebih kepada dia ingin mewariskan image MotoGP kepada murid-muridnya agar lebih dikenal publik terutama di Italia meski tetap ada VR46 sebagai tempat mereka dididik dan sebagai team.

"Sekarang di MotoGP kami memiliki banyak pembalap yang kuat, Bagnaia bisa menjadi pembalap (yang terkenal) setelah saya, balap motor sekarang kembali ke era sebelum saya: olahraga untuk para fans. Saya, entah bagaimana dan untuk beberapa alasan, berhasil membuatnya dikenal mulai dari para nenek hingga anak-anak kecil. Sejujurnya saya tidak tahu mengapa, mungkin itu kombinasi dari hasil dan karakter saya. Pada tahun 90-an, olahraga dipandang sebagai mitos, saya pikir Maradona atau Barry Senna, telah mengubah budaya. Siapa Senna-nya saat ini? Mungkin Hamilton, tapi itu bukan dia ketika muda. Sekarang apa pun yang Anda katakan muncul di 300 situs dan membuat Anda mendapat konsekuensi setidaknya selama dua minggu. Lakukan wawancara selama setengah jam lalu menjadi headline untuk diklik, ini menyebalkan. Apa yang terjadi? Ada politik pembenaran di antara para atlet, mereka semua berteman, jadi menerimanya. Apakah ini bagus? Saya lebih suka kondisi sebelumnya, ketika Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan. Adalah manusiawi bahwa Anda berada di dalam sebuah garasi melakukan hal yang sama, atau lebih baik dari Anda, tidak masalah jika Anda seorang dokter, koki pizza, rider. Kewajiban untuk menyembunyikan (apa yang ada dalam pikiran), selalu, membuat semua menjadi palsu" kata bebeb Vale agak ironis dengan kondisi di antara para rider saat ini.

Bebeb Vale sekarang menyerahkan tampuk warisan MotogP kepada para muridnya. Mereka yang akan bersaing satu dengan yang lain. Entah apakah nantinya akan sanggup membawa fans ke sirkuit dengan image yang mereka bangun sendiri atau bagaimana. Dia bahkan g mau pilih kasih kepada adiknya sendiri Luca Marini, yang somehow dia syukuri karena Luca g memiliki nama belakang Rossi karena itu akan jadi beban berat.

"Saya senang, Marco pantas mendapatkannya dan kami menginginkannya. Dia cepat, tapi hasilnya bagus. Ketika selalu ada sesuatu yang salah, selalu ada yang terasa belum selesai. Sekarang dia sudah siap untuk lebih kompetitif. Untuk Luca sedikit berat, tetapi dia telah memilih untuk balapan dengan motor mengetahui apa resikonya, dan saya kagum dengan pilihannya. Fakta bahwa dia bukan Rossi (beda bapak) membuat itu sedikit lebih ringan dan secara temperamen kami berlawanan. Dia memiliki kepribadiannya sendiri. Hasil yang saya peroleh dalam karir saya, membantu saya untuk tidak merasa melankolis. Kadang-kadang, ketika saya melihat GP di TV, saya seakan berada di sana, tetapi kemudian, saya pikir saya sudah selesai. Sekarang terserah mereka" tutup ayank bebeb Vale.

Sebuah pertanda bahwa sangat kecil kemungkinan bebeb Vale bakal kembali turun track di MotogP bahkan untuk sekedar wildcard. Membiarkan MotogP menanggung konsekuensi dari skenario ikan niu yang harus dibayar mahal dengan santan instan dan turun drastisnya popularitas karena par petinggi dan media #ABR yang merasa benci dengan "hate speech" di antara para rider yang justru saat ini melahirkan kemunafikan dan politik pembenaran membuat fans justru merasa balapan ini terlalu banyak drama palsu dengan mengorbankan para ridernya dibanding balapan penuh karakter.

Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar