Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia Yang Menyamai Rekor Kevin Schwantz Disebut Rider Paket Komplit Oleh Opa Pernat: Menyamai Rekor Schwantz..?? Gila, Dia itu Legenda...!!
Kemenangan di #AustrianGP kemarin membuat si kinyis raja Ducati Pecco Bagnaia tercatat sebagai salah satu dari Top 10 pembalap tersukses dalam balap motor kelas para raja dunia menyamai rekor legenda MotoGP Kevin Schwantz. Pecco masih dengan rendah hatinya balng menyamai rekor seorang legenda adalah hal gila dan toh dia sukses hanya dengan sedikit keunggulan jadii itu bukan hal yang bikin dia patut besar kepala.
"Anda tumbuh dengan mitos, legenda, dan sekarang melihat nama saya di samping nama mereka sungguh gila. Musim ini saya menyamai rekor para permbalap terbaik, namun saya hanya unggul 5 poin di klasemen. Jadi masih banyak yang harus dikerjakan. Itu buka berarti saya kesal. Kesal tidak ada gunanya, lebih pada kesadaran kehilangan poin di Sprint, di mana Jorge membuat perbedaan. Dalam beberapa balapan terakhir kami menemukan konsistensi tertentu yang saya hilangkan di Silverstone ketika saya crash. Tapi kami tahu di mana kami harus bekerja" kata Pecco yang sempat bilang battle dengan Martin itu sama seperti pertandingan tinju yang haru dimenngkan ronde demi ronde.
"Di sini saya seperti bermain di rumah, saya langsung merasa cepat, mulai hari Jumat. Jorge juga demikian, namun saya berhasil membuka celah di pertengahan balapan dan itu tidak mudah karena ban belakang yang aus. Tapi saya punya kepercayaan diri yang besar dengan bagian depan dan ini memungkinkan saya untuk mengimbanginya. Saya hanya mencoba menunggu sampai saya menemukan traksi, kalau tidak bagian belakang akan terlalu tergelincir. Kami banyak mengerjakan bagian elektronik akhir pekan ini dan menghilangkan banyak kontrol traksi, agar mampu mengontrol lebih banyak dengan pergelangan tangan membuat pengelolaan lebih mudah" kata Pecco yan dipuji oleh team karena ketika mengalami kendala, dia selalu menemukan solusi yan ternyata bekerja dengan baik sesuai rencana.
"Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik, rencana adalah sesuatu yang mengarahkan Anda tetapi tidak selalu berhasil. Di sini saya tahu pentingnya untuk langsung berada di depan dan saya mencobanya. Hari ini Jorge lebih tenang, menurut saya karena apa yang terjadi padanya di Sprint. Saat memimpin saya berusaha mengerem sekuat mungkin agar tidak disalip dan mengatur ban belakang semaksimal mungkin. Itulah yang menyelamatkan saya di pertengahan balapan, ketika Martin menaikkan waktunya, saya bisa mengendalikannya. Kehilangan konsentrasi ketika balapan...?? Tidak, sulit bagi saya untuk kehilangan konsetrasi. Saya hanya mencoba melakukan semuanya dengan sempurna. Tapi ada satu momen ketika saya kesal karena saya tidak bisa menghilangkan noda di visor helm, ada serangga yang tersangkut tepat di tengahnya" kata Pecco mengingatkan gw ketika di jalan pas long trip motoran lha rambut gw ngeribetin mata gw. Ekekekekek. Cara Pecco yang memperlakukan Martin dengan baik sejak tahun lalu ketika Martin sangat sengit menghadapinya membuat beberapa pihak bertanya, kenapa dia bisa woles sama pesaingnya. Sedikit berbeda dengan sikapnya ke si culas.
Ketika ada rasa hormat, pertarungan hanya di lintasan. Kami sudah saling kenal sejak lama dan saya tidak pernah memahami para pembalap yang mengubah sikap mereka sepanjang musim (nyindir niih...?? Ekekekekek). Benar bahwa ketika Anda bertarung memperebutkan gelar, segalanya akan sedikit berubah, namun rasa hormat harus tetap ada, seperti tahun lalu" kata Pecco yang lebih kenal sifat Martin dan tetap menghormatinya karena Martin g pernah berubah dan g pernah mencla-mencle, sifat itulah yang Pecco suka dari Martin. Pecco juga mengaku meski sang guru ayank bebeb #Mbak_Yu Valentino Rossi hadir di track, dia malah cenderung dicuekin bebeb Vale. Ekekekekek.
"Selalu penting untuk memiliki Vale bersama kami, tapi kami banyak berbicara ketika dia di rumah karena saya perlu tahu sudut pandangnya. Ketika dia berada di sirkuit, dia lebih fokus pada teamnya, tapi di malam hari kami bertemu satu sama lain. Sebelum balapan dia hanya menyuruh saya untuk mengulangi apa yang dilakukan kemarin, sementara setelahnya dia senang, juga karena Celestino telah memenangkan GP pertamanya tahun ini dan setelah berada dalam momen yang sulit. Saya pikir ini adalah akhir pekan yang luar biasa bagi Akademi" tambahnya yang sempat ditanya keluhan rider culas #MalinKundangPerebutHakOrang Marc Marquez yang mengalami holeshot nyangkut g lepas-lepas dan bikin dia diseruduk oleh rider cool Morbidelli dari belakang. Dia bilang dia seriing mengalami dan pada akhirnya menemukan solusi.
"Masalahnya adalah pengaturan suspensi yang lebih keras: Anda harus agresif saat melakukan pengereman untuk mengaktifkannya (melepas holeshot otomatis), tetapi kemudian lembut saat melepaskan tuas rem, jika tidak maka akan sulit. Kemarin, sebelum Sprint, saya harus mengulangi manuver tersebut sebanyak 3 kali untuk memblokirnya dan hari ini 3 kali, pada saat-saat itu Anda merasa gugup karena waktu yang Anda miliki sedikit waktu untuk melakukannya. Hanya Jorge yang melakukannya setiap kali start pertama di grid start dan saya kuatir padanya" katanya sambil tertawa dan mengatakan bahwa di test Misano yang biasanya menjadi tempat pertama pengujian prototipe jeroan motor tahun depan, Ducati tidak akan menguji motor baru hanya marteri aka part lama yang perlu diuji berkelanjutan untuk mendapatkan data lebih banyak.
"Kami akan memiliki sesuatu untuk diuji, menurut saya ini bukan sesuatu yang baru, tapi ini adalah materi yang perlu kami uji lebih jauh untuk memahaminya dengan lebih baik. Motornya tetap sama sejak awal musim" kata Pecco soal test Misano yang akan diadakan setelah #SanMarinoGP. Dia memang adalah rider pengembang neng Desmo sehingga data dan masukan darinya sangat penting bagi Ducati karena dengan bantuan masukan dan datanya, Papi Peri Gigi berhasil bikin moor Ducati jadi rider friendly bagi para rider Ducati lainnya. Opa Pernat memberi pujian untuk Raja Ducat satu ini pasca #AustrianGP.
"Menurut saya ini harus dianggap sebagai Grand Prix Pecco Bagnaia. Dia tentu saja memberikan satu demonstrasi lagi, bagi segelintir orang yang masih menginginkannya, menjadi pembalap terlengkap dari semuanya dan tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Dia memimpin dalam balapan ini dan dia tidak membuat kesalahan apa pun, jika ada yang mendekat dia akan menjauh, dia dalam performa yang luar biasa" kata Opa Pernat memuji dominasi Pecco.
performanya mengingatkan kita saat awal vale dimotogp era 4 tak, mosak masik ekekekekek
BalasHapusEkekekekek...
Hapus