Buzzer Ngumpul Sini...!!! Getir Yang Tertinggal Dari #MandalikaTest Yang Sirkuitnya Dipuja-Puji Dorna: Rider Minta Pengaspalan Total Sampai Sempat Minta Jadwal Ditunda
As first gw mo bilang podcast #MandalikaTest gw pending recording jadi besok. Hari ini gw hectic banget jadi mpe rumah dah pengen ngadem dulu.
So back to the lappie, gambar di atas adalah gambar para RD (Capirossi dan Uncini) plus sang putra mahkota ketua DPRD Tingkat Pusat, Carlos Ezpeleta dan orang sirkuit yang pada cungkil-cungkil aspal track #SirkuitMandalika. Di tengah puja-puji panci akun resmi MotoGP mengenai keindahan view dan layout sirkuit, adalah para rider sebagai pengguna track yang tergabung dalam Komisi Keselamatan memberi ultimatum kepada MGPA sebagai pengelola sirkuit untuk memastikan kebersihan sirkuit bila ingin mereka turun track dan membalap di #IndonesianGP bulan depan.
Gw bilang ini #SirkuitDrakor karena sejak pembangunannya sudah ada banyak drama dan tanpa disangka bahkan ketika para rider MotoGP yang ditunggu akhirnya turun ke track, drama kue lumpur muncul. Kenapa drama...?? Karena buzzer sok tau plus fans mangkage di luar sana sibuk ngamuk minta pemakluman. Drama berikutnya adalah hari kedua, perkara gravel nongol dan buzzer mulai bawa politik menuding siapa pun yang mencoba menjelaskan duduk perkara sebagai buzzer lawan (padahal fans MotoGP ngintillers gw itu isinya kedua kubu loh 🤣😂). Drama hari ketiga nampaknya makin memanas ketika rider mengeluh soal kerikil karena buzzer Mandalika menuduh itu hoax. Padahal klo mereka beneran di sama pasti liat tuh RD cungkil-cungkil aspal karena rider ultimatum itu kerikil akan membuat mereka menolak turun track.
So, ini dia daftar kegetiran yang tertinggal di #MandalikaTest dengan para rider berharap ini sudah diselesaikan saat mereka kembali untuk balapan #IndonesianGP bulan depan.
1. Tanah/lumpur yang masuk ke track saat hujan. Dari semua interview rider mereka mau jangan ada tanah masuk ke track saat hujan. Karena cipratan lumpur mengotori radiator dan helm ketika mereka berada dibelakang rider lain. Dan JANGAN PERNAH SURUH RIDER YANG BERSIHKAN...!!! Dan lumpur yang mulai mengering lebih parah lagi, menjadikan track licin dan membuat rider tidak bisa punya racing line sendiri plus mustahil menyalip. Kapan ban melenceng dari jalur hitam, dipastikan mudah untuk crash. Ada yang bilang klo perlu itu truck kuning bersihkan 10jam sepanjang malam terserah. Ada yang bilang sering suruh pegawai track atau orang sekitar keliling sirkuit pakai motor dan buat line sebanyak mungkin agar lebih banyak bagian yang bersih. Solusi gw ntar dibahas di podcast.
2. Gravel tajam. Ini keluhan hari kedua dari Martin dan Raul (yang satu ini off the record karena dia masih rookie). Gravel menurut mereka bentuknya tajam dan kurang empuk jadi sakit pas jatuh. Ini memang harusnya batu bulat seperti kerikil sungai dengan gradasi yang merata. Bukan batu pecah. Solusinya emang ya harus ganti gravel ke batu bulat dan rajin diaduk agar empuk.
3. Kerikil yang tercabut dari aspal. Ini yang benar-benar bikin rider komplain sampai hari terakhir test dihentikan pada siang hari selama 30 menit saat makan siang agar RD bisa keliling track ngecek keluhan rider soal kerikil di aspal terutama di tikungan 1. Rider mengatakan mustahil membalap dengan kondisi kerikil terlempar ke arah mereka dari motor di depannya. Makin banyak rider di depan mereka maka makin banyak kerikil yang terlempar. Mana itu sakit banget sampai bikin memar. Memang promosi MGPA adalah track sirkuit ini menggunakan aspal terbaik bla bla bla. Tapiii, kenyataannya toh terkelupas pas motor MotoGP yang pakai. Why...?? Karena MotoGP adalah motor prototipe dengan berat lebih, kecepatan lebih, panas mesin lebih dan ban spesifikasi lebih ngegrip.
Buzzer pada rame-rame nongol bilang pas WSBK semua baik-baik aja kok pas MotoGP dikomplain. Gw g terlalu tau WSBK karena gw bukan fans WSBK tapi yang pasti adalah:
1. Ban WSBK itu kurang ngegrip dibanding MotoGP. Karena ban MotoGP itu terutama #BanGhoib jaman now itu adalah ban prototipe yang makin kesini makin ngegrip karena grip bagus itu diperlukan untuk cetak waktu secepatnya mungkin saat time attack.
2. Berat motor MotoGP itu lebih dari motor WSBK jadi beban aspal yang dilewati 24 motor selama 3 hari dengan jumlah lap keseluruhan lebih dari 3000 lap di satu jalur hitam yang sama di kombinasikan cuaca panas terik Mandalika, what do you expect...?? Ya ambrol klo g bagus struktur tracknya.
3. Kecepatan MotoGP itu jauh di atas WSBK. Jadi klo mereka crash, maka cepatan jatuhnya juga jauh lebih di atas WSBK. Gravel aman, empuk tanpa melukai itu wajib untuk menahan tubuh mereka saat crash tanpa menyebabkan memar terutama saat crash di tikungan cepat.
4. Track MotoGP bukan hanya soal aspal/ter tetapi ada agregat (sorry gw mantannya anak sipil lumayan tau lah) yang kualitasnya pun harus standar MotoGP. Gosip berhembus sepoi-sepoi kerikil yang terlepas dari aspal track ternyata adalah batu pecah yang diproduksi secara lokal sehingga cengkraman dengan aspal g maksimal. Kemungkinan ada debu/tanah yang terikut dalam campuran atau suhu campuran yang kurang tepat sehingga daya ikat agregat dengan aspal menjadi jauh lebih rendah bila diterpa panas sirkuit digabung panas mesin dan panas ban motor MotoGP. Solusinya ya bongkar lalu aspal kembali.
5. Sirkuit MotoGP lain memang ada yang jarang digunakan. Adalah Sirkuit Losail dan Sirkuit Termas De Rio Hondo yang selalu berdebu kalau rider MotoGP nongol. Tetapi tidak ada satu pun dari sirkuit itu yang punya drakor kue lumpur bertopping kerikil. Debu tidak licin sehingga bisa disingkirkan tanpa resiko crash oleh ban motor saat melakukan sesi latihan. Sementara debu di track Mandalika adalah debu dari tanah sehingga licin bagi ban motor slick.
Posisi rider dalam homologasi sirkuit adalah memberi persetujuan terkait keamanan track untuk membalap, sedangkan RD selaku perwakilan Dorna dan FIM adalah yang memberi persetujuan awal apakah layak atau tidak sirkuit itu untuk mendatangkan para rider MotoGP. Approval para rider yang tergabung dalam Komisi Keselamatan tidak bisa diganggu gugat karena mereka berhak memutuskan tidak turun track atau tidak membalap bila aspek keamanan tidak memenuhi standar keselamatan mereka sebagai yang bertaruh nyawa di track.
Karena masalah kerikil ini sangat mengganggu para rider, gosipnya sempat ada wacana untuk menunda jadwal race ke akhir 2022 atau malah ke tahun depan 2023 karena rider meminta pengaspalan aka resurface total dari garis start sampai finish dengan kualitas track yang standar dan bila harus melakukan itu MGPA kekurangan waktu bila balapan digelar sesuai jadwal bulan depan.
Di sisi lain Dorna sebagai pemilik akun @MotoGP sudah kadung menghambur postingan yang selalu memuja-muji keindahan sirkuit tetapi g pernah membahas masalah track yang buruk. Pemunduran jadwal akan menjadi pertanyaan dan "aib" atas puja-puji yang kadung dihambur-hamburkan. Jadi Dorna menolak memundurkan jadwal dan meminta sirkuit menyelesaikan keluhan rider sebelum balapan dimulai terserah bagaimana caranya.
Tetapi mengingat mereka juga tahun lalu berani mengultimatum sirkuit kebanggaan Amerika Serikat untuk pengaspalan kembali, kalau COTA menolak mereka g akan turun track. Maka MGPA sebaiknya g memandang enteng ultimatum Komisi Keselamatan untuk mencegah para rider menolak turun track bila keluhan mereka diabaikan. Mereka g pernah peduli ada penonton atau g di sirkuit. Contoh di Silverstone beberapa tahun lalu, mereka memutuskan g membalap karena sirkuit banjir hujan deras. Membiarkan para penonton hujan-hujanan menunggu berjam-jam sebelum akhirnya diumumkan sirkuit batal gelar balapan. Jangan sampai itu terjadi di gelaran pertama yang dibangga-banggakan buzzer Mandalika.
Ben ga isin nemen2, alesan tingkat penularan dukur ae, tunda sek baru batal ����������
BalasHapusNampaknya ditunda ke jadwal akhir tahun akan lebih bijak.
BalasHapusPernah liat di youtuber2 sirkuit mandalika, tikungan pertama sewaktu WSBK derainasenya tidak maksimal, setelah ada prbaikan dan aspal tikungan prtama semacam ada pengaspalan ulang. Dan wrna aspal beda dengan aspal yg sudah lama di aspal duluan
BalasHapusSebenarnya beda warna gpp asal kualitas kekuatan tarmac sama. Karena memang tarmac itu kek beton. Klo baru pasang pasti masih item banget. Sedangkan yang lama itu ter-nya udah turun ke sela agregat karena kena panas biasanya. Gw g tau apakah pasirnya pakai pasir laut yang salinitasnya tinggi atau pakai pasir sungai atau pakai pasir batu pecah halus (klo ke tambang sirtu mereka punya gradasi pasir memang). Karena klo kadar garam tinggi di pasir dan batu atau pakai air laut wajar itu tarmac ambrol. Karena sifat garam itu menyerap air dan merubah kandungan kimia campuran jadinya tarmac lebih cepat "kering" dan lemah daya ikatnya. Sama lah pengaruh air laut ke campuran beton itu g sekuat campuran dengan air tawar. Gw anak kimia sih tapi ngerti dikit lah soal sipil dulu pernah ngerjain tugas akhir anak sipil soalnya. 😅😅
HapusWes jan diundur aja, ini semua demi KESELAMATAN para pembalap.
BalasHapus