Para Rider Dilaporkan Kelelahan dan Memar Karena Kerikil Di Hari Terakhir #MandalikaTest dan Meminta Dorna Untuk Ujian Hanya 2 Hari Tapi Di Lebih Banyak Sirkuit



Pasca hari terakhir #MandalikaTest para rider dikabarkan dalam kondisi sangat kelelahan. Sebenarnya mereka sudah kelelahan sejak akhir hari kedua. Itulah alasan kenapa #JurdunDrakor telat nongol di track pada hari ketiga, dia telat karena ketiduran. Bahunya sakit sehingga dia sampai bilang berada dalam mode Bertahan Hidup saking kelelahan dan mengendarai motor lebih kepada menguji setup dibandingkan melakukan time attack di akhir hari.

"Saya menguji berbagai setup dan tidak melalukan time attack. Saya sedang melakukan bertahan hidup karena itulah yang kita harus lakukan. Saya kelelahan, bahu saya sakit sehingga memilih tidak melakukan time attack yang memerlukan banyak tenaga" kata Marc Marquez sang ketua geng. 

Aleix Espargaro sang wakil ketua geng yang memang sangat mengutamakan keselamatan rider mengatakan tiga hari ujian berturut-turut sangat menguras tenaga rider. Karena faktanya adalah para rider melakukan rata-rata 200 lap dalam 3 hari test dengan cuaca yang sangat panas membuat rider mengeluarkan tenaga ekstra untuk bertahan di atas motor. Kebanyakan rider memang terlihat semrawut merah lelah di sore hari terakhir test. Beberapa journo luar yang berada di bubble #MotoGP menyadari banyak rider yang terlihat lebih kurus di akhir hari #MandalikaTest.

"Saya tidak lebih kurus, ini masih proporsional karena saya tinggi. Tapi memang test dengan waktu 3 hari sangat melelahkan karena kami harus tetap di track untuk menguji motor sebanyak mungkin untuk mengumpulkan data. Saya rasa 2 hari test sudah cukup tetapi sebaiknya dilakukan di lebih banyak sirkuit yang berbeda (beda-beda karakter). Itu lebih baik dalam pengumpulan data" kata Papa Kembar.

Si kinyis Pecco Bagnaia juga mengaku kelelahan. Tidak membuat time attack bahkan selama #MandalikaTest karema menurutnya mempush hanya untuk catatan waktu akan lebih berbahaya ketika melakukan kesalahan di track Mandalika yang mengharuskan rider mengikuti jalur hitam tanpa kesalahan agar tidak crash. Untuk berada di belakang rider lain pun dia sulit karena kerikil di track Mandalika yang seperti peluru menyembur dari ban rider di depannya mengenai badan dan motornya menyebabkan luka memar. Perkara kerikil di track ini juga jadi keluhan snack Taro, Luca Marini dan Alex Marquez yang menderita memar di leher. Kondisi yang membuat Pecco menjadi rider yang memberikan ultimatum kepada MGPA selalu pengelola sirkuit "bersihkan atau kami tidak membalap".

"Motor sangat potensial saya lebih banyak fokus pada mencari potensi motor tanpa memaksakan time attack. Sulit untuk melakukan kesalahan saat time attack di sini. Juga ada kerikil di track yang cukup menyakitkan melayang ke arah saya. Itu cukup berbahaya karena sangat sakit dan akan merusak bila mengenai radiator. Tidak masalah bila Anda berada di depan, tetapi bila Anda berada di belakang itu akan sangat menyakitkan. Bila balapan dengan lima rider di depan Anda, dapat dibayangkan berapa banyak kerikil yang mengenai Anda. Mereka (sirkuit) sudah berjanji akan membersihkan track dalam rapat komisi keselamatan" kata si kinyis Pecco. Luca Marini juga memberi pernyatan soal kondisi kerikil track.

"Bila saya berada di belakang (rider lain). Kerikil itu menyembur ke arah saya. Ke helm, ke baju balap juga ke motor dan itu menyakitkan dan terkadang menyulitkan pandangan saya. Saya sampai harus mengganti helm dengan helm baru untuk hari berikutnya" kata Maro.

Jadi bila buzzer #MandalikaTest sibuk dalam penyangkalan diri bahwa rider MotoGP keberatan dengan kondisi track dan mengancam tidak akan membalap, maaf itu memang benar. Mereka memang mengancam tidak akan turun track bila track masih kotor dan membahayakan dan tidak akan mau disuruh membersihkan track lagi. Mereka lebih memilih tidak turun track dan bila itu terjadi jelang balapan maka itu artinya g membalap. Ingat rider bukan bawahan Dorna selaku penyelenggara MotoGP. Rider adalah pengguna track yang menjadi "kunci" homologasi track dari segi keamanan karena mereka hanya akan membalap bila merasa track aman untuk membalap. Mau Dorna sebagai penyelenggara MotoGP jungkir balik memohon klo komisi keselamatan katakan g aman ya g aman dan mereka sendiri yang memutuskan akan turun track atau tidak. Kalau Dorna g bisa memerintah apalagi sirkuit. Ingat kondisi dan keamanan track TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan keindahan sirkuit. Beda cerita beda hal beda homologasi. Dan akun MotoGP bukan akun rider, apa yang dinyatakan oleh MotoGP mengenai Mandalika adalah perkara view. Yang dinyatakan oleh rider selaku bagian dari komisi keselamatan adalah perkara keamanan track. BEDA YA BUZZER WESER WASIR...!!!

Kalian ngumpul di podcast gw selanjutnya,  gw ajarin lu bagaimana struktur di MotoGP dan seindependen apa rider dalam homologasi track. Gw akan usahakan pelan-pelan biar utek lu buzzer weser wasir bisa nambah kapasitasnya. Stop bawa-bawa nasionalisme dan politik ke masalah homolagasi track....!!!! 

#Mbak_Yu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP Live post blog at mbakyujalah.blogspot.com YouTube Channel at youtube com/c/mbakyuaja

Komentar

  1. Sebenernya dari awal gw lihat juga udah curiga sama gravelnya. Warna batu2nya lebih gelap daripada sirkuit2 lain. Dan ternyata bener. Bahaya banget kalau beneran seperti yg di katakan para pembalap. Apalagi sampai ada kerikil2 yg masuk track dan kelempar2 ke pembalap. Gw kena air ujan dimuka aja waktu naik motor gak enak rasanya. Ini pake motor dengan kecepatan 300km/jam dan ada kerikil beterbangan. Ngeri

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...