Sirkuit Spesialis Red Flag, Red Bull Ring Lebih Gercep dari Mandalika Soal Keamanan: Merubah Layout Sirkuit



Sirkuit spesialis Red Flag yang sudah 2 tahun banjir kritik (meskipun view sirkuitnya indah karena mistik banget feelnya gegara gunung-gunung banyak) setelah dua tahun berturut-turut T3 yang fenomenal nyaris bikin ayank bebeb Vale ilang kepala dan bikin rider imut Dani Pedrosa bakar-bakar motor di tengah track, akhirnya mengubah layout mereka.




Tahun lalu, perkara layout ini sempat bikin perdebatan antara para journo, pengamat, rider dan sirkuit saking sudah g ada space untuk mengubah layout T3. Namun nampaknya mereka punya solusi yang meskipun g bisa merubah T3 tetapi bisa memperlambat kecepatan rider memasuki T3. Mereka menempatkan chichane di antara T2 dan T3. Jadi mereka akan terapkan gaya sirkuit Catalunya ala layout lama: untuk #F1 akan gunakan layout asal, sedangkan untuk #MotoGP pembalap akan menggunakan jalur chichane.




So far Aleix Espargaro yang 2 tahun berturut-turut ngamuk sama RD perkara track Red Bull Ring (yang 2020 perkara penalti Zarco dan yang 2021 perkara #JurdunDrakor bebas penalti sebelum red flag) senang dengan perubahan layout itu karena menurutnya motor perlu "dipaksa" melambat sebelum masuk ke T3.

Korban insiden 2020, si cool Morbidelli mengaku senang akhirnya layout ada perubahan. Kemungkinan crash masih tetap bisa terjadi tetapi kecepatan motor sudah bisa dikontrol oleh chichane.

Adalah #JurdunTakDianggap Joan Mir yang lebih suka layout lama meskipun g menolak chichane baru itu. Tapi gw sih yakin semua orang puas dengan itu chichane. Daripada #AustrianGP tahun ini red flag lagi ye kan. Mending klo red flag sekali, hobby red flag 2 kali saking drakornya.

#Mbak_Yu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP Live post blog at mbakyujalah.blogspot.com YouTube Channel at youtube com/c/mbakyuaja

Komentar