Maverick Vinales Kembali Mengenang #TeamDrakor Yamaha: Hanya Sedikit Orang Yang Tau Cerita Sebenarnya



Gw bilang team pabrikan Yamaha adalah #TeamDrakor karema emang team ini sepertinya gagal memanage ridernya. Sejak awal drama keributan antara neng Vina dan Yamaha di #DeutchsGP Sachsenring terkait performa yang tiba-tiba memburuk menjadi pemicu bahwa ada yang tidak biasa dalam cara team pabrikan menangani ridernya.

Ketika tiba-tiba di #DutchGP Assen gosip berhembus sepoi-sepoi neng Vina mempertimbangkan putus kontrak. Gayung bersambut, gosip itu disambar Yamaha bagai bensin untuk mengobarkan api dalam sekam. Yamaha mengeluarkan pengumuman putus kontrak dari neng Vina dengan embel-embel alasan yang sangat memojokkan Papa Nina. Beberapa rider bahkan menganggap alasan dalam pengumunan itu terlalu lebay untuk diumumkan. Waktu itu gw bilang kan, tujuannya di bawah kertas adalah agar tidak ada team yang mau merekrut neng Vina karena dia seolah punya nafsu membunuh orang lain. 

Lumayan telak hal itu memukul neng Vina. Aprilia sampai sempat mundur dari negosiasi, hanya rekomendasi papa Kembar, Aleix Espargaro yang membuat Aprilia kembali ke meja negosiasi dan menyelamatkannya dari nganggur. 

Gw sempat membahas hal itu setelah race sebelum Yamaha mengeluarkan pengumuman putus kontrak. Suasana tidak kondusif dalam team dan bahwa seolah dia "dijebak" agar menghancurkan karirnya semdiri dengan bantuan gorengan media sempat gw posting. Pada akhirnya Om Lin Jarvis yang memang menurut gw emang muka dua karena sempat memanjakan Lorenzo lalu mengkritiknya, memuji Vale lalu mengkritiknya, sempat menganggap neng Vina lebih baik dari Vale, sempat dikabarkan menangis waktu tau neng Vina minta putus kontrak, tapi akhir tahun lalu mengkritiknya soal itu. Saat launching #MotoGPUnlimited neng Vina mengatakan dia lebih baik diam soal kritik Lin Jarvis. Tetapi membenarkan apa gosip gw: Ada yang sengaja ingin neng Vina g betah di team. 

"Saya pikir diam adalah jawaban terbaik. Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Sangat sedikit orang yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saya telah bertemu banyak orang jahat di sana, tetapi juga orang baik. Pengalaman yang membuat saya sedikit lebih dingin dengan orang asing" kata neng Vina. Orang luar yang dimaksud adalah Galbusera. Crew chief yang "dipaksakan" oleh Yamaha via Meregalli yang bahkan bebeb Vale pun sempat kaget dengan hal itu karena Yamaha "izin" mengambil Galbusera dari teamnya terakhir kali adalah untuk team test Eropa.

Target nengVina sekarang adalah tampil baik dengan Aprilia. Di atas kertas dia nampaknya bisa beradaptasi di test pramusim, tapi tentu saja balapan yang menentukan. Memecah rekor menang di 3 pabrikan adalah impiannya, belum ada yang bisa memecahnya bahkan seorang ayank bebeb Valentino Rossi. Makin cepat tembus rekor itu, makin bagus baginya (pengen bungkam Yamaha keknya). Menang di Qatar adalah bidikannya karena tahun lalu dia juga menang di sama.

"Menang di Qatar akan menjadi prestasi terbesar saya. Tetapi tentu saja saya harus realistis" katanya soal keinginan pecah rekor. Kalau dibantu KW1 sih bisa. Pirtinyiinnyi kan belum tentu KW1dia yang pake 🙄🤔. Eniwei soal manajemen #TeamDrakor keknya emang ada masalah yak...?? Tahun lalu neng Vina yang mengeluh, tahun ini snack Taro yang ngeluh. Dan cara bicara Meregalli memang agak-agak nyebelin sih. 🙄

#Mbak_Yu #MaverickVinales #MotoGP Live post blog at mbakyujalah.blogspot.com YouTube Channel at youtube com/c/mbakyuaja

Komentar