Raja Ducati Dipancing Oleh Media Soal Buka-Bukaan Valentino Rossi Di Kasus 2015 Pasca Fansnya Dituding Mengejek Marc Marquez: Saya Juga Di-Boo Di Barcelona (Dan Media Tdak Peduli?). Ini Bukan Urusan Saya Karena Saya Belum Balapan Di Tahun Itu







Sebenarnya perkara di-boo tampaknya bukan hal yang pernaah diributkan oleh Raja Ducati #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia. Karena dia juga pernah di boo oleh fans SparoNyolong dan tidak ada media yang membahasnya dan tentu dia juga tidak membahasnya karena itu adalah bagian dari resiko. Jadi ketika media pemuja Marc Marquez justru blunder menuduh bahwa fans Vale yang mem-boo sesembahannya di #SanMarinoGP Misano berujung Vale malah membahas kasus 2015 dengan beberapa tambahan detail, dia mengatakan konflik rider lain bukanlah urusan dia terutama karena dia juga belum balapan di MotoGp tahun-tahun itu. Seperti biasa, raja yang tenang, terkontrol dan fokus pada urusannya sendiri. Morbidelli yang jadi sasaran kebencian fans Marc Marquez saat mengalami masa sulit di Yamaha bahkan di Ducati dan juga sebagai murid paling senior VR46 riders Academy memberi wejangn pada raja Ducati itu.


"Saya keluar dari hal-hal tertentu (konflik rider lain). Saya tidak balapan di MotoGP tahun itu dan saya ingin menghindarinya (membahasnya), itu bukan sesuatu yang menjadi perhatian saya. Morbidelli mengatakan bahwa mereka yang membenci akan selalu membenci dan saya setuju denganny. Bagi saya itu adalah kurangnya rasa hormat, sesuatu yang saya tidak mengerti, kami selalu memberikan yang terbaik. Namun, hal tersebut tidak hanya terjadi di Italia, hal yang sama juga terjadi pada saya ketika saya menang di Barcelona. Itu adalah sesuatu yang sulit untuk dihentikan" kata Pecco kalem sedikt heran dengan oang-orang yang membesar-besarkan hal itu. Karena menurutnya ketika lu punya fans maka lu harus bersiap punya anti-fans,. Karena lu g punya fans pun, lu kadang justru malah punya anti-fans seperti yang dikatakan rider cool Morbidelli padanya. Dia lebh fokus pada poin klasemen pasca performa kurang maksimal di Misano 1 gegara dilindes oleh adik Marc Marqez di Aragon yang membuat dia kehilangan banyak poin.


"Saya sudah mencoba untuk menang, tapi itu tidak mungkin. Martin di Sprint dan Marc di GP lebih cepat dan saya tidak bisa menemukan kesempatan untuk menyalip mereka. Tentu saja pada hari Minggu, setelah kesalahan Jorge masuk pit untuk mengganti motor, ketika saya menyadari bahwa akan sulit untuk mengalahkan Marquez, saya memikirkan tentang poin. Sekarang saya berada di gap -7 poin, saya bisa saja berada di depan tanpa apa yang terjadi di Aragon (dilindes Alex)" katanya yang jika dia menang bersama Ducati, maka itu akan jadi GP ke-100 untuk dia di MotoGP dan kemenangan ke-100 untuk Ducati juga. Milestone special bila berhasil, tapi itu ternyata  bergantung pada banyak faktor, teruama Martin sebagai rival head to head dia.

" Itu tergantung, tentu saja apakah Jorge mendukung saya (rela dia menang)... Saya hanya tahu bahwa saya akan melakukan segalanya untuk menang, juga karena ini akan menjadi Grand Prix ke-100 saya di MotoGP dan ini akan menjadi kemenangan ke-100 bagi Ducati. Saya pastinya tidak akan mengambil terlalu banyak risiko, saya akan selalu wasada dengan klasemen" katanya lebih memikirkan klasemen dan gelarnya daripada mikirin hure-hure kemenangan Ducati 100th di GP 100th dia. Dia juga ditanya apakah dia berniat pindah pabrikan soal kemungkinan dia dikontrak seumur hidup oleh Ducati seperti pembalap Ducati di kelas lain.

"Saya suka Ducati, tapi jangan pernah mengatakan tidak akan pernah. Kita semua mengira Marquez akan selalu bersama Honda setelah menandatangani kontrak 4 tahun (bahkan pernah bilang mau pensiun di Honda) dan kemudian kita lihat apa yang terjadi (jadi Malin Kundang). Saya sudah jatuh cinta dengan Ducati sejak saya masih kecil, tapi itu tergantung apakah ada perubahan di masa depan. Saat ini, mentalitas saya adalah terus bersama mereka sepanjang karier saya" kata Pecco yang sejauh ini pengen tetap sama ducait meski g menutup kemungkinan dia akan pindah pabrikan. Terakhir dia mengenang Luca Salvadori, rekan rider Ducati yang mungkin dia akan lega bila seri Indonesia bisa batal supaya dia bisa lebih lama di Italia untuk menghadiri pemakaman sebelum langsung ke Motegi. Karena dia jelas g punya pilihan mengingat klasemen sangat penting baginya dan Ducati.


"Kita telah kehilangan orang hebat, seorang sahabat. Kami pergi makan malam bersama beberapa kali, kami sering mengobrol dan dia orang yang baik. Semua orang menyukainya karena dia memiliki hasrat yang besar dan ini mendorongnya untuk mencoba pengalaman apa pun. Saya suka menonton videonya karena dia mengajak Anda bersamanya dan berkomunikasi dengan cara yang hebat. Dia adalah pria yang sangat positif yang mengirimkan vibe baik kepada Anda, saya akan berusaha untuk selalu mengenangnya" kata Pecco sedih.


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Selalu kalem jgn terpancing suasana

    BalasHapus
  2. Kenapa media leboh buli Pecco daeipada Marc? Apa jumlah media Spanyol lebih banyak daripada Italia?

    Oia mbak, yg P1 klasemen Moto3, David Alonso. Dia tinggal di Colombia kah? Soalnya orang Colombia. Jarang aja gitu rider dari bedua Amerika banyakan Italia dan Spanyol.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa. tp dia lahir dan besar di madrid spanyol

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...