Davide Brivio Resmi Berpisah Dari Team Alpine F1. Bakal Kemana...??



Pasca desas desus Papi Peri Brivio bakal bergabung ke Honda untuk menggantikan Papi Peri Puig nongol di #ValenciaGP, akhirnya Brivio mengumumkan perpisahan dengan Alpine F1.

"Merupakan sebuah kebanggaan dalam karir motorsport saya untuk terlibat di Formula 1 bersama Alpine. Saya mengucapkan terima kasih kepada Alpine atas kesempatan merasakan pengalaman Formula 1 yang merupakan keinginan saya, dan juga atas kesempatan untuk mewariskan sebagian pengalaman motorsport saya kepada para pembalap muda di Alpine Academy. Saya berterima kasih kepada Alpine karena memenuhi keinginan saya untuk mengejar peluang lain yang mungkin muncul di masa depan - dan saya berharap hal itu akan datang" kata Papi Peri Brivio dalam pernyataannya.

Sejauh ini Papi Peri Puig menegaskan masih ada kontrak dengan Honda tahun depan dan beberapa sumber mengatakan neking sponsor di belakang Puig membuat Honda harus membayar sangat mahal bila mau memutus kontrak Puig. Meski pasa akhirnya terkonfirmasi bahwa gosip soal Puig silang pendapat dengan petinggi Jepang soal Luca Marini. Puig ingin DiGia sebagai pion terakhir dengan kontrak setahun (yang didukung oleh si cemen Malin Kundang) pasca nego dengan Aldeguer gagal, namun HRC Jepang lah yang justru memutuskan merekrut Luca dengan kontrak 2 tahun yang mana kurang difavoritkan oleh Puig dan si cemen Marc Marquez.

Well fakta bahwa  adiknya sendiri Alex Marquez diveto oleh Yamaha Jepang justru berbanding terbalik dengan Luca Marini yang justru dicomot langsung oleh Honda Jepang. Salah satu bukti bahwa "dosa" si Malin Kundang ini ya ke Yamaha ya ke Honda ternyata g kecil seburuk apa pun hubungan Honda dan Valentino Rossi di masa lalu. Pirtinyiinnyi, Brivio gosipnya menjadi salah satu "pelicin" Honda untuk membujuk bebeb Vale menyetujui melepas Luca. .

Tetapi hal yang perlu di pertimbangkan Repsol jelas performa para rider Honda yang bukan lagi Marc Marquez. Papa Joan sebagai sebijinya rider #KtpS di Honda wajib diberikan support dan Papi Brivio adalah orang yang dekat dengan Papa Joan ketika di Suzuki, plus bebeb Vale juga kenal baik Brivio, plus Ken Kawauchi juga akan lebih mudah komunikasi karena mereka memang mantan Suzuki. Kepiawaian Brivio berkomunikasi dengan petinggi Jepang ketika di Suzuki berhasil mengantarkan team itu untuk jurdun, jadi di atas kertas Papi Peri Brivio adalah win win solution bagi semua pihak. Memang klo Repsol sebagai sponsor utama pengen manager #KtpS, Brivio memenuhi syarat itu, tapi di sisi lain hubungan erat Repsol dengan Puig gosipnya sangat kuat sehingga lebih mudah bagi Inggris menyingkirkan dan mengganti Perdana Menteri mereka daripada Honda menyingkirkan Puig dari kursi manager dengan putus kontrak.

Ada kemungkinan Honda tetap merekrut Brivio untuk menjadi manager yang membawahi para rider Honda seperti Pit Beirer bagi para rider KTM. Sementara Papi Peri Puig akan tetap disana mengurusi pabrikan secara umum layaknya Stefan Pieter bagi pabrikan KTM. Ini adalah ide si cemen Malin Kundang Marc Marquez tahun lalu di Austria yang saat itu Honda lebih memilih merekrut Ken Kawauchi sebagai direktur teknis.

PS: Gw off yak, mau ngirim file podcast ke admin. Gede banget karena panjang. Keknya bakal 2 part lagi.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Happy holiday mbakyu

    BalasHapus
  2. Tapi stefan pierer sangat jarang keiiatan di padock motogp

    BalasHapus
  3. harusnya repsol ikut cabut bareng si cemen, terus petronas masuk. tapi dunia ga berjalan semudah itu 🤭

    BalasHapus
  4. Udah gw duga dari awal, dia bakal gagal di F1 soalnya dia org dibalik layar, sukses di motor belum tentu sukses di mobil lagian gada pengalaman di mobil.

    BalasHapus
  5. Brivio ga berhasil di F1 balil ke MotoGP. Sebenarnya malu-maluin aja. Beda sama Massimo, berhasil di F1 dan berhasil di MotoGP.

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...