Jorge Martin Mengakui Kesalahan Adalah Karena Santan Instan Jumawa Huangango: Saya Terobsesi Untuk Menang Dan Team Menjadi Pelampiasan Kekesalan Saya





Sejak paruh musim kedua ketika di jeda musim gw bilang Pecco bakal mulai boncos karena calon ikan niu keknya diskenariokan batal gagal, gw sudah bilang hanya santan instan yang akan menentukan siapa yang jurdun tahun ini. Bahkan waktu itu pasca #IkanNiuDiliarRencana terkapar di #CatalanGP menghabiskan semua saldo karma baiknya untuk bisa lolos tanpa cedera berat, gw bilang ni anak bisa beneran batal gagal karena saldo santan instan baik Pecco dihitung mulai dari nol lagi kek SPBU. Tapi pada akhirnya dia justru nabung santan instan buruk ketika Pecco bahkan berusaha sebaik mungkin menambah saldo santan instan baiknya sedikit demi sedikit. Santan instan paling banyaknya adalah koar-koar huangango.

"Di seri terakhir itu ada banyak penggemar dan setelah kemenangan sprint pada hari Sabtu semua orang bernyanyi "ya, kami bisa melakukannya". Ini merupakan tahun yang rumit, saya tidak memulainya seperti yang saya harapkan, namun kemudian saya mendapatkan ritme yang sesuai. Lagipula, tujuan saya di awal tahun adalah finis di posisi 3 besar, jadi sebenarnya saya cukup senang dengan apa yang berhasil saya capai" katanya mengenang musimnya. Namun dia sadar kesalahan terbesarnya adalah meremehkan lawannya, #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia.

"Saya datang ke Valencia setelah periode sulit dari Thailand hingga Qatar, setiap saat ada sesuatu terjadi yang tidak berhasil, saya sangat tegang. Pada bulan Oktober saya benar-benar terobsesi dengan gagasan bahwa saya harus menang. Merasa superior saat itu, ingin "mempermalukan" lawan saya, boleh dikatakan, membuat saya gagal. Yang masih menyakitkan saya adalah balapan di Indonesia. Saya memimpin dengan keunggulan tiga detik dan dengan hasil itu, mungkin, saya akan memenangkan kejuaraan dunia" katanya mengakui kesalahannya dimulai sejak seri #IndonesianGP Mandalika.


"Dibandingkan tahun lalu saya merasa sudah melangkah maju, dulu saya sering terjatuh, kini saya menjadi lebih konsisten. Jadi saya memutuskan bahwa saya akan menikmati balapan finalnya, terlepas apakah saya menang atau berada di posisi kedua, itulah filosofi saya. Ketegangan saya limpahkan pada team, saya memahami bahwa itu bukan sikap yang baik, itu pelajaran penting. Melampiaskannya pada team Anda sendiri adalah hal terburuk, karena mereka seperti keluarga Anda. Namun dalam beberapa balapan terakhir tekanannya sangat tinggi dan apa pun yang salah menjadi beban bagi saya. Itu bukanlah periode yang membahagiakan" katanya mengakui sikap buruknya kepada team. Ini sempat dibahas oleh Gino Borsoi yang memilih untuk berpikir bahwa Martin menyalah artikan perkataannya dibanding membantah tuduhan kekesalan Martin kepadanya dan team di wawancara sebelumnya.


"Tahun depan saya melihat diri saya berjuang untuk kejuaraan. Saya ingin memenangkan gelar, tetapi ini memerlukan penggabungan banyak hal. Level di MotoGP sangat tinggi dan meningkat setiap tahunnya, gelar adalah sesuatu yang diperoleh dengan kerja keras dan dedikasi. Yang jadi salah satu kelebihan saya adalah saya orang yang sangat kompetitif, saya harus mengalahkan semua orang... Dalam logika tertentu. Setelah masalah ban di Qatar saya finish  di posisi kesepuluh dan itu bukan momen yang mudah, saya berkompetisi untuk kejuaraan dunia, tapi sayalah yang menyemangati team saya dan ini adalah kejutan yang positif. Saat berada di lintasan ada ribuan hal yang harus dipikirkan, tidak hanya soal tancap gas, juga tentang manajemen dan strategi. Itu berbeda dengan sprint, yang murni soal kecepatan dan insting (ini sudah gw bahas dari awal musim)" katanya yang juga sadar dia kalah strategi dengan Pecco yang lebih santai saat balapan Sprint tetapi biasanya kuat di balapan panjang yang punya poin penuh.


"Saya punya gaya berkendara tertentu karena tubuh saya kecil dan saya tidak bisa melakukan hal yang orang lain lakukan. Jika saya ingin motornya berbelok, saya harus sangat rebah. Semakin cepat Anda berbelok, semakin cepat Anda berakselerasi" tambahnya yang akhirnya membahas soal sapu jagadnya kepada #JurdunMalinKundang Marc Marquez. Dia lolos penalti karena pasa akhirnya mereka atur damai. Well, toh itu jurus juga ajaran si Malin Kundang. Dan Marc Marquez mengatakan pada Martin dia akan melakukan hal yang sama (sapu jagad orang demi bisa nyalip). 



"Ini pertama kali saya mengenang kecelakaan itu lagi. Itu adalah momen yang rumit, saya mengendarai motor di tikungan dan menyentuh bagian belakangnya hingga terjatuh ke tanah. Setelahnya saya merasa tidak enak karena ini adalah balapan terakhirnya bersama Honda. Namun saya sangat terkejut dengan sikapnya, karena dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan melakukan hal yang sama bila ada d posisi saya. Dia mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir karena jika dia harus bersaing memperebutkan gelar juara, dia juga akan berusaha menyalip. Saya ingat saat itu saya mempunyai gagasan yang jelas. Yang ada di kepala saya hanya pertaruhkan semua atau tidak sama sekali, entah saya akan menang atau saya akan terjatuh. Jika itu terjadi pada saya, saya tidak tahu bagaimana reaksi saya, juga karena alasan ini Marc adalah yang terbaik dalam sejarah, selalu ada suasana baik bersamanya. Pada akhirnya kami malah bertukar helm dua hari kemudian" kata si calon ikan niu resmi gagal merasa lega.

Pada akhirnya keduanya bakal bestie tahun depan di Ducati. Si cemen jelas g bisa marah karena Martin bakal mentor dia buat menguasai Nemg Desmo GP23 buat bisa dapat target jurdun tahun depan. Kalaaaau bisa balapan penuh dan g ada halangan. Semoga gw salah. Ekekekekek.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. nah ini nih yg gua suka ada kata "kalaaaau" nya ini. yg membuat orang bertinyi-tinyi ada apakah gerangan.

    BalasHapus
  2. Semoga mbakyu bener biar tambah seru ekekekekekek

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...