Manager Pramac Ducati Yang Masih Sakit Hati Kalah Jurdun Dan Sempat Minta Tanding Ulang Ke Papi Tardozzi: Ducati Memberi Semuanya Meski Beresiko Bagi (Team Pabrikan) Mereka, Kami Belajar Dari Kesalahan



Manager Team Pramac, Gino Borsoi mengaku masih sulit menerima kalah jurdunnya. Impian yang terenggut oleh sebuah crash yang enggan diakui sebagai kesalahan oleh calon ikan niu resmi gagal Jorge Martin. Martin yang sempat disoroti karena katanya mengeluarkan pernyataan diskriminasi pada homoseksualitas baru-baru ini, dalam wawancara terbarunya mengatakan hua ngango aka jumawa mulut besarnya yang bikin dia kalah jurdun. Well klo gw boleh jujur memang iya heheheheh. Gino pun mengakui bukan hal yang mudah ketika lu mulai berharap banget eeeeh malah gagal oleh sebuah crash.


"Sejujurnya saya mengira waktu akan membantu saya mencernanya, tapi semakin lama waktu berlalu, itu semakin mengganggu saya. Di Valencia, dengan begitu banyak tekanan, aku ingin ini berakhir dengan cara terbaik dan secepat mungkin. Ketika semua telah terjadi, saya kecewa tetapi saya juga memahami bahwa kami benar-benar team yang hebat dan kami berhasil membawa kejuaraan Dunia hingga balapan terakhir dengan pertarungan melawan team pabrikan. Pada Sabtu malam kami tidur dengan sangat bahagia, untuk kesekian selamanya kami berhasil memulihkan poin: kami terjatuh berkali-kali dan selalu bangkit kembali. Kami selalu berhasil memperbaiki keadaan dan ini membuat kami bahagia. Di mana team dan pembalap tidak pernah menyerah" katanya yang terus memikirkan apa yang salah sampai pembalapnya gagal jurdun.


"Ada dua detail yang mungkin akan mengubah nasib musim ini, Anda bertanya-tanya apakah Anda bisa melakukannya dengan lebih baik, di mana kesalahan Anda, apakah kami gagal menang karena saya, atau karena beberapa kesalahan, atau karena itu memang ditakdirkan seperti ini. Saya rasa tidak ada yang namanya nasib buruk. Namun jika kami gagal menang, itu berarti kami tidak mengatur semuanya dengan cara terbaik. Meski tidak bisa dibilang sempurna, ini adalah musim yang patut dikenang" tambah Gino yang kurang setuju pendapat Martin sendiri bahwa kesalahannya adalah terlalu sombong dan percaya diri yang entah kenapa dia merasa Gino Borsoi yang membuatnya seperti itu. Gino sendiri bagong jadinya karena g merasa.


”Bukan bermaksud sombong, tapi saya percaya bahwa semua bahan ada untuk memenangkan gelar tahun ini dan saya memikirkan dan memikirkan semua momen di semua balapan di mana saya melakukan kesalahan. Mungkin sebagian kesalahannya juga ada pada saya. Kata-kata Martin mengejutkan saya karena saya tidak mengalami momen seperti itu dan jika itu terjadi seperti yang dia katakan, mungkin saya tidak bisa membuatnya memahami hal-hal tertentu dengan baik. Itu adalah sebuah kesalahan dan kita harus mengambil pelajaran untuk mengelola situasi dengan lebih baik di masa depan" kata Gino Borsoi yang tetap membela cara "kotor" Martin yang ngintil (dan jadi santan instan terbesarnya sampe gagal jurdun sepedis itu?).

"Saya melihat mereka terus saling menyapa dan menghormati satu sama lain dan itu adalah sesuatu yang perlu digarisbawahi, kemudian di track semua orang memikirkan diri mereka sendiri, sebagaimana mestinya. Bagi saya itu cara terbaik untuk memperjuangkan Kejuaraan Dunia. Kalau ada yang suka melihat pertupahan darah, itu bukan keinginan saya. Itu adalah musim yang sangat indah dan sulit, namun fakta bahwa para pembalap memiliki rasa hormat satu sama lain berarti ada juga rasa hormat di antara kedua team" belanya. Well faktanya Martin g punya rasa hormat pada Pecco maupun Papi Tardozzi ketika di Valencia. Dan Gino saking g terima ridernya gagal jurdun sepedis itu kabarnya sampai minta tanding ulang ke Papi Tardozzi. Ujungnya dia mengaku hanya bercanda.

"Ketegangan tidak membuat saya menikmati semua yang kami lakukan. Itu hanya sekali dan semua baik-baik saja. Kami belajar dari kesalahan, tapi jika kami mengulanginya kami akan menjadi orang bodoh. Kami harus berterima kasih kepada Ducati yang selalu berperilaku sangat baik dengan kami. Mereka memberi kami segalanya tanpa pernah menahan diri, memberi kami kesempatan untuk bersaing meski itu adalah risiko bagi mereka. Mereka selalu hadir, angkat topi untuk Dall'Igna, Domenicali, dan seluruh Ducati" tambahnya yang merasa wajar bila Martin ditukar guling dengan Enea bila saja g gagal jurdun kemarin.


“Perasaan saya campur aduk, saya ingin menang, tapi saya tahu jika kami berhasil, Jorge akan pergi, itu akan menjadi kegembiraan di satu sisi dan kesedihan di sisi lain. Kalau dipikir-pikir, jika dia memenangkan Kejuaraan Dunia, sudah sepantasnya dia pergi ke team pabrikan yang merupakan tujuan setiap pembalap. Menahannya tidaklah adil" tutup Borsoi.

Hmmmmm... Jangan lupa 2024 dia juga mesti saingan sama si cemen mentor dia buat seat pabrikan 2025...

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...