#CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta Yang Resmi jadi Rookie Of The Year Tapi Pulang Dengan Nol Poin Meski Start Dari Pole: Saya Tergoda Untuk Mengejar Pecco

Ketika dia crash lagi di balapan panjang #JapaneseGP gw akhirnya menyimpulkan dia bukan bodoh atau teralu ambisius. Tapi itu membuktikan bahwa motor KTM memang bukan tandingan Ducati di balapan meski bisa sedikit melawan dalam hal kecepatan di kualifikasi. Di hari Sabtu dia mencoba menambah gap karena sadar Desmo GP milik sang raja Ducati pasti akan ngejar dia. Dia sadar kemampuan Desmo dan dia mencoba memaksa motornya karena dia g tau limit motor dia ketika balapan di kondisi grip bagus. Crash, dia pikir dia yang salah, mulai dari nol di balapan Minggu. Di balapan Minggu, Pecco memakai mode hemat ban di awal balapan sehingga sedikit tampak lelet (maklum KW2 kak) dan itu menggoda pikiran anak muda yang ingin memberi lebih bagi KTM. G ada yang salah dengan itu karena dia rookie, dia juga g ada tanggung jawab memberi poin. Jadi dia melakukan apa pun yang dia mau lakukan dalam proses belajarnya. Klo kata bebeb Vale: "What If I Had Never Tried It". So he tried it. Nothing to lose. He is a rookie tho.

" Itu adalah akhir pekan yang paling menyedihkan dan paling menyakitkan sejak awal musim, namun saya tetap kompetitif tidak seperti sebelumnya, tetap konsisten di lima besar, jadi kami harus mengambil sisi positifnya" katanya tersenyum karena dia toh g dimarahi olehKTM... Karena dia pole aja, KTM sudah bangga sama dia. Heheheh. Akhirnya dia ditanya kenapa bisa crash lagi Dia bilang dia bikin sesuatu yang tampak omong kosong.

"Itu seperti omong kosong. Saya sudah dekat (dengan Pecco), saya melihat Bagnaia cukup kuat dari tikungan 6 hingga 10, jadi saya mencoba memulihkan di sektor terakhir untuk menyerangnya di tikungan  5. Tapi ketika saya mulai berbelok dan menginjak gas mungkin terlalu cepat dan saya kehilangan kendali bagian depan. Ini adalah hal-hal yang bisa terjadi dan harus diterima" katanya yang puas karena mencoba. Dia blang dia sudah melakukan yang harus dia lakukan. Karena yang jadi masalah adalah emang motonya g bisa ngejar Ducati.

"Bagaimanapun, saya mencoba untuk mendapatkan kecepatan. Saya percaya bahwa bahkan dengan lebih banyak pengalaman hal itu akan terjadi. Sayang sekali karena ini adalah hari yang baik. Dalam hal klasemen, itu adalah akhir pekan terburuk saya, tetapi juga yang terburuk di mana saya merasa saya bisa melakukan lebih banyak perbedaan. Saya berharap untuk merasakan hal yang sama di Australia . Apakah kecemasan akan kesuksesan pertama membebani saya? Saya rasa itu bukan alasannya, saya melihat peluang dan saya mencoba" katanya tanpa penyesalan.

"Jelas bahwa kami tertinggal, tetapi sekarang sudah sedikit tertinggal dan mereka sepertinya tidak lagi tidak dapat diganggu gugat. Tidak baik untuk terjatuh, tetapi bahkan berada di posisi keempat pun tidak dapat membuat saya menang dan memperjuangkannya. Kami harus terus mempush meski mereka masih punya margin. Tidak ada yang salah dengan pemilihan ban. Motornya lebih stabil. Memang benar bahwa dengan ban Soft Anda memiliki grip yang lebih baik, tetapi sejak sesi pemanasan kami tahu bahwa kami akan memilih itu" katanya yang juga g bangga dengan gelar Rookie Of The Year karena dia satu-satunya rookie tahun ini jadi pasti dapat tu gelar.

"Tidak ada persaingan dalam gelar (ROTY) ini , jadi tidak ada yang berubah bagi saya. Kami harus fokus pada tujuan besar dan mungkin meninjaunya kembali. Hari ini saya hanya ingin menjadi kompetitif, tetap di depan dan mengumpulkan informasi mengenai pengaturan motor ini. Apakah saya harus puas dengan menjadi KTM ada di 10 besar? Itu positif terutama dengan jumlah GP yang tersisa . Kesenjangan antar motor tinggi dan menjadi sulit untuk menguji dan membuat perbandingan" katanya yang keknya memang mengambil pelajaran dari crashnya sebagai test pembanding motor dan setup dengan neng Desmo GP24 milik Pecco.

Kenapa dia lebih berakal di Mandalika...?? Karena Mandalika kurang grip. Dengan sekian banyak yang crash, tujuan dia emang cuma finish sebaik mungkin terutama ketika dia hampir crash ketika mengejar. Untk kasus Acosta gw sedikit setuju sama si culas, mungkin grip bagus bikin dia g terlalu waspada sementara ketika grip jelek dia lebih waspada.

Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP