Raja Ducati Pecco Bagnaia Yang Mengakui Tidak Tertarik Psy War Untuk Membuat Media Tertarik Membahas Perebutan Gelar: Saya Dan Jorge Tau Apa Yang Harus Kami Lakukan, Battle Enea Vs Marc Akan Ikut Meramaikan Pertarungan Kami




Raja Ducati ternyata ikhlas bahwa dia g akan mendapat sasis baru yang dia sukai di #MisanoTest karena Papi Peri Gigi menolak memberikan atas nama kebenarandan keadilan dalam perebutan gelar jurdun 2024. Meski dia dengan bercanda bilang sebenarnya pengen Ducati membantu dia demi menjaga nomor #1 tetap berada di motor Ducati.

"Saya harap begitu! (sambil ngekek) Saya pikir jika mereka ingin membantu saya, mereka bisa melakukannya dengan memberi saya sasis baru yang telah saya uji di test Misano, tapi sasis tersebut belum siap untuk semua orang dan kami tidak akan menggunakannya. Gigi selalu jelas dan benar tentang hal-hal ini, terlebih lagi dalam dua musim terakhir: Paketnya sama untuk semua orang. Ini adalah strategi yang berbeda, namun juga merupakan strategi yang menempatkan Ducati pada posisi ini, kami juga sangat kompetitif karena alasan ini. Saya rasa tidak akan ada perubahan sejak seri ini dan Valencia" katanya yang enggan menanggapi kritik Papa Kemabr yang bilang bahwa perebutan gelar jurdun tahun ini kurang "panas" dibanding tahun lalu yang penuh dengan koar-koar dan pst war (terutama dari teman dia, Jorge Martin). Kedewasaan Martin membuat koar-koarnya jauh lebih berkurang tahun ini. Apalagi bila dibandingkan dengan keributan tahun 2015, ooouhh berisik dan ributnya kalah jauh.


"Saya tidak peduli apa yang orang pikirkan karena saya tahu apa yang saya dan Jorge lakukan, dan apa yang dilakukan orang lain jauh lebih baik. Kita harus mempertimbangkan bahwa ada orang yang (masih) memikirkan masa lalu dan bahwa tidak mudah. mengalahkan masa lalu" kata Pecco yang males banget psy war. Dia lebih ingin fokus ada klasemen dengan berhati-hati karena rivalnya punya motor sama persis dengannya  Hal ini membuatnya g mau sembarangan apalagi nambah-nambahin dengan gerakan g perlu seperti psy war. Ditambah lagidia punya dua Ducati lain yang lagi rebutan P3 di akhir musim yang terntu saja akan turut menentukan jurdun bila mereka ternyata bisa merecoki perebutan jurdun dengan alasan keukeuh dengan battle P3 klasemen mereka (ini terjadi antara Enea dan Pecco tahun 2022). Tapi dia nampaknya siap dengan segala kemungkinan termasuk keributan perebutan P3 klasemen ala Sprint Race Motegi yang battle rada pedas. Katanya makanan yang pedas itu enak (hah...??)

"Apa yang saya pikirkan dan pahami adalah tidak wajib untuk berada di puncak klasemen saat ini. Jika itu harus terjadi, itu akan terjadi, tetapi mendapatkan atau kehilangan beberapa poin akhir pekan ini tidak menjadi masalah, karena saya mengerti perebutan gelar berakhir di Valencia. Akan sangat rumit untuk terlalu memikirkan menutup masalah poin ini terlalu berlebihan. Saya akan berusaha meraih hasil maksimal, meski hanya menempati peringkat ke-2, namun saya juga tahu bahwa saya punya potensi untuk menang dan saya akan berusaha meraih poin seperti di Thailand. Lalu ada perebutan posisi ke-3 antara Marc dan Enea. Saya pikir itu akan benar-benar seperti yang terjadi di Jepang. Yang pedas (battle seru) pasti enak, ditambah Bastianini dan Marquez cukup kuat untuk melawan kami. Saya yakin pertarungan mereka akan bercampur dengan pertarungan kami" katanya tersenyum.


Martin sendiri mengatakan dia berharap bahwa Ducati membantu Pecco tidakpernah terjadi meski dia sendiri g mengert harus ngapain karena itu bukan hal yang berada di tangan dia tapi di tangan Ducati. Dia cuma mau fokus balapan dengan kesalahan sesedikit mungkin agar bisa sampai di Valencia dengan keunggulan.


Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Kalo dilihat martin jarang dapat apes saat balapan minggu

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...