Marc Marquez Mengakui Membuat Kesalahan Di Sprint Race dan Nyalahin Lubang Di Kualifikasi Sebagai Penyebab Crash
"Itu kesalahan saya. Pada lap pertama saya sudah sedikit menyentuh pinggir track dan saya merasa hampir terjatuh, tapi saya mengambil line itu karena saya mempertahankan diri dari serangan. Namun pada lap kedua, saya tertinggal di belakang yang lain. Saya kehilangan titik masuk, saya tahu saya akan menabrak kerb tetapi saya tidak menduga akan sekeras itu. Motornya melompat dan saya kehilangan bagian depan. Itu adalah kesalahan yang membuat saya marah pada diri saya sendiri karena seharusnya saya bisa menghindarinya" kata si culas soal DNFnya di Sprint Race.
Di balapan yang sama "teman ributnya" di Kualifikasi 2, Papa Kembar juga berakhir DNF tetapi justru crash di lap terakhir. Si culas lalu menjelaskan apa yang terjad di Kualifikasi 2 ketika Pecco dengan cerdas memilih ngetrack ketika semua ider masuk pit dan cetak rekor sementara rider lain termasuk Papa Kembar dan si culas yang nampaknya sedang menunggu siapa pun yang punya kintil untuk dicuri.Sayangnya di Q2 juga berakhi dia makan batu setelah mengganggu Papa Kembar lagi flying lap dengan motor Aprilianya yang g bisa dibilang cepat itu bersiap masuk ke tikungan (persis sama dengan Pecco di Mugello, ngerem untuk masuk tikungan). Tapi tumben alih-alih nyalahin Papa Kembar seperti yang dilakukan oleh para fansnya yang kurang ngutek, dia malah nyalahin lubang.
“Saya sedang melakukan flying lap dan belum berpikir untuk menyalip pada saat itu, yang mana itu sangat cepat. Aleix, bagaimanapun, sedang mengerem untuk bersiap menghadapi tikungan dan saya masuk ke dalam karena itu adalah satu-satunya solusi. Saya tidak terlalu cepat dari biasanya, tapi ada lubang kecil di sana, lubang yang sama yang menjatuhkan Fernandez dan banyak pembalap di Moto2. Saya beruntung saya tidak mencelakai diri sendiri"akuya yang menanggapi beberapa journo yang mempertanyakan kenapa RD g lakukan apa pun untuk rider (termasuk dia) yang rame- rame ngetrack dengan lambat demi bisa curi kintil di sirkuit Assen yang memang bukan sirkuit mudah. Dan dia mengaku dia g bermaksud curi kintil ketika keluar di Q2 dan insiden dengan Papa Kembar.
"Semua orang menunggu slipstream dan ketika saya keluar dari garasi saya tahu akan seperti ini. Tetapi saya tidak mempush pada saat itu karena saya berada di posisi ke-4 dan yang lainnya tertinggal. Itu normal, ini bukan pertama kalinya mereka melakukannya pada saya atau saya melakukannya pada seseorang. Di sirkuit tertentu, seperti di sini dan Phillip Island, begitulah akhir pekannya. Hari ini banyak yang mencoba mengikuti saya, dimana tahun lalu saya yang melakukannya. Pecco membuat strategi yang sempurna, sebaliknya Martin berhasil mengambil referensi yang sempurna. Jika kamu tidak mengganggu orang lain (yang dicuri kintil g keberatan dan g merasa terganggu)... Kamu harus bertahan hidup" katanya mendukung curi kintil yang memang jadi penyakit utamanya bahkan setelah berada di Ducati ketika di Barcelona dia memutuskan mncuri kintil adiknya karena adiknya ikhlas kintilnya dicuri katanya.
Sudah gw bilang curi kintil itu berbahaya tapi yaaah karena si culas ini DPRDtigkat Pusat dan LM sebagai bahan cawe-cawe. Selama dia etap mendukung, RD akan tutup mata. Kecuali dia akhirnya celaka gegara curi kintil, baru tuh RD ribut. Btw buat yang naya kenapa Martin bisa tetap bagus meski ban jatahnya KW2 ke bawah: Di anatara apes pasti ada KW2 dan harus gw akui mental dia kuat banget sejak sesi kualifikasi yang berbeda ketika hari Jumat dia masih agak down.
hm q2 n sprint kek keliatan efek lost control karena lengan udah gk kuat kendaliin desmo23 yang terkenal liar dan harus smooth,
BalasHapusWaktu di podium sprint si martin liat motor nya tahun depan tapi papa nina ngeliat motor desmo keknya kepengen ke ducati
BalasHapus