Brad Binder Yang Gigit Jari Merelakan Podium Dua Hari Beruntun: Dua Kesalahan Berulang Pada Akhirnya Saya Adalah Orang Idiot, Saya Minta Maaf Kepada Team

 


Yang ngitil gw di Twitter @mbakyuaja pasti sudah tau penjelasan panjang gw kemarin malam soal penalti Binder dan Martin emang sudah penerapannya. Meskipun penerapan ini masih ada kasus menggantung soal LLP rider di kelas lain (Pedro Acosta, Moto2) yang entah penonton atau justru RD yang picek matanya. Tetapi untuk area green tracksepanjang pinggir track itu memang ada sensor di sana makanya peringatan track limit selalu muncul secara otomatis. Klo lu g tau ini berarti lu fans baru ekekekek karena gw sudah pernah bahas bertahun-tahun lalu. So meski para fans Binder yang kebanyakan adalah fans KTM dan fans negara Afrika Selatan bergabung dengan #ABR karena pembandingnya adalah calon ikan niu (batal) gagal Jorge Martin, Binder mengakui bahwa dia sebagai rider memang mengetahui aturan itu. Itulah kenapa dia menyesali keslahan kecilnya itu harus dibayar dengan hibah podium kepada rider lain di belakangnya yang gegara tu rider dia sampai melanggar green area demi bisa mempertahankan posisi. Gw sengaja bilang seperti itu biar kalian tau kenapa dia layak dipenalti.

"Hari ini saya memutuskan untuk menggunakan ban soft. Awalnya saya agak kuatir, karena track cukup licin, tapi lap demi lap saya berhasil semakin percaya diri. Saya mencoba mengatur ban sebaik mungkin, tetapi ada keausan yang parah di tahap akhir. Sayang sekali, karena kami berhasil membuat langkah penting di balapan, tapi manajemen ban tetap menjadi titik lemah kami" kata Binder perkara kenapadia akhirnya keteteran di akhir balapan sehingga rela melanggar green track saat ditekan oleh Papa Kembar dan Jorge Martin di belakagnya.
 

“Saya tidak menyadarinya pada awalnya. Kemudian, ketika Aleix menunjuk area hijau selama lap setelah finish dan kamera merekam saya, saya menyadari itu bukan pertanda baik. Begitu saya sampai di garasi saya kemudian melihat pesan pelanggaran dan penalti. Saya minta maaf kepada seluruh team saya atas kesalahan di lap terakhir itu. Saya benar-benar minta maaf, karena kami membuang dua podium. Saya benar-benar minta maaf, tetapi peraturan adalah peraturan dan hanya sedikit yang dapat Anda lakukan. Tempat keempat bukanlah hasil yang buruk, tetapi podium pasti akan lebih baik" kata Binder yang memang sadar dia salah tanpa meributkan penalti Martin karena dia tau apa aturan penalti untuk rider dengan gap rider di belakangnya lebih dari 0.5 detik

“Saya bekerja sangat keras akhir pekan ini dengan team dan itu mengganggu saya karena saya melakukan kesalahan yang sama dua kali. Ketika saya melihatnya, saya mengutuki diri sendiri. Sayang sekali, bagaimanapun, kepuasan dengan pekerjaan yang dilakukan dan pertumbuhan tetap ada. Yang pasti ini adalah motor terbaik yang saya miliki di tahun-tahun ini, tetapi kami harus menemukan sesuatu untuk melangkah lebih jauh di paruh kedua musim ini. Ducati kuat, terutama pada gigi satu dan tikungan sempit, karena mereka bekerja sangat baik dengan bagian belakang. Kami tidak memiliki akhir pekan yang hebat, karena kami sial pada hari Jumat, tetapi kami berhasil berkembang pesat meskipun pada akhirnya saya adalah seorang idiot" tutup sang pangeran KTM.

Gosip sepoi-sepoi KTM kehabisan opsi untuk "merescue" Acosta yang gosip spoi-spoi ditawar oleh Honda mengendarai RC213V tahun depan mengingat mereka sudah enggan memaksa tuan putri #JurdunDrakor Marc Marquez bekerja dalam kondisi g bahagia. Sudah gw bilang motor Honda g seburuk itu karena selama si tuan putri absen, Papa Lucas berhasil podium dan cenderung finish bagus. Sampai ketika si tuan putri kombek hure-hure dari cedera lalu lolos penalti dan semua rider utama Honda malah jadi amburadul patah sana-sini ujungnya malah motor Honda yang disalahkan. Klo secara analisa, mending Honda ngetrack tanpa si tuan putri. Ye kan...??

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar