Marc Marquez Ditengah Isu Rescue Ke KTM Dan Mentalitas Baru Setelah Cedera Baru Mendera: Saya Kehilangan Motivasi Tetapi Menghadapinya Dengan Semangat Pengorbanan. Saya Akan Berkendara Untuk Mengumpulkan Informasi

 

Banyak yang menjadi pertanyaan kenapa dia tetiba memutuskan mundur dari #GermanGP Sachsenring ketika dia dinyatakan FIT To Race oleh Medis MotoGP. #ABR dan para journonya menuding itu salah medis MotogP yang merusak image si tuan putri #JurdunDrakor Marc Marquez dengan memberi dia FIT To Race sehingga seolah dia "pengecut" untuk balapan setelah crash berkali-kali di Sachenring. Setelah kembali dari Sachsenring pergelangan kakinya bengkak (tanpa retak atau patah), jempol kiri yang patah (hasil X-Ray patahannya kecil banget makanya dapat FIT To Race), dan menurut pernyataannya di Assen dia mengalami patah tulang rusuk kedua (sama seperti Papa Kembar di Sachsenring juga retak dua tulang rusuk pasca crash di FP1 tapi tetap balapan). Tetapi dia sadar dia adalah romusha yang sudah dibayar paling mahal di grid, yang klo bukan untuk jurdun ya paling g buat ngider ngumpulin data demi pengembangan motor tahun depan.

"Saya telah bekerja dengan baik selama tiga hari ini di Madrid dengan staf medis dan dengan fisioterapis untuk pulih dari semua benturan yang saya alami. Pergelangan kaki adalah yang paling mengganggu saya karena ada peradangan hebat, lalu saya mengalami patah tulang pada ruas terakhir dari jempol, tapi saya rasa kedua hal ini bukan masalah utama dalam balapan seri kali ini. Apa yang paling membuat saya kesulitan adalah patah tulang rusuk kedua, saya pikir saya akan merasakannya ketika bergerak. Saat-saat buruk yang Anda hadapi dengan usaha dan pengorbanan, bukan dengan motivasi. Anda harus terus bekerja. Jika kami ada di sini, itu adalah untuk terus menawarkan bantuan saya pada proyek dan untuk peningkatan kata #JurdunDrakor Marc Marquez. Yang menjelaskan apa yang terjadi di Sachsenring.

"Ketika Anda crash saat Anda mempush itu masih bisa diterima, seperti yang terjadi pada saya di kualifikasi. Namun, dalam sesi pemanasan, saya tidak melakukannya, saya menikung dengan ban baru berarti saya melaju perlahan, tetapi saya justru crash. Ketika itu terjadi, adalah hal yang paling sulit diterima untuk seorang pembalap. Tahun ini belum berakhir dan kami terus bekerja. Tentu Anda tidak dapat memikirkan untuk memenangkan gelar atau berada di 3 besar atau 5 besar, kecuali untuk terus terlibat (bekerja). Tidak ada motor yang lebih baik atau yang lebih buruk, kecuali motor yang semakin maju dan yang lainnya mengalami di mana perkembangan tidak berjalan seperti yang Anda harapkan" katanya yang g berniat untuk menyerah, tetapi sekarang dia g berniat untuk panen crash lagi. Sebuah perubahan mentalitas yang lumayan besar setelah sejak seri Mugello koar-koarnya makin g enak.

"Habis-habisan, atau saya tidak akan berada di sini di Assen. Jika saya berpikir setelah semua crash di Sachsenring saya diam di rumah memikirkan musim panas, ini bukan gaya saya. Secara logika saya tidak termotivasi saat ini, kecuali menghadapinya dengan semangat pengorbanan, bersikeras untuk peninkatan. Kita lihat saja, di Mugello, dan di Sachsenring fisik saya bagus, dan saya memang sudah melewati limit (di sana), tetapi setelah 5 kali crash (dalam satu akhir pekan), saya merasa tidak siap untuk melakukannya lagi (sudah ogah crash). Saya hanya akan berkendarai dan mengumpulkan informasi. Mungkin dengan gaya berkendara yang lebih lembut, saya akan lebih cepat, siapa tahu. Saya hanya tahu bahwa saya tidak merasa siap untuk mempush seperti di Jerman, dan saya juga sudah melakukannya (selama ini)" tambahnya yang lalu berbicara soal isu rescue  ke KTM yang gosip spoi-spoi sedang digodok oleh KTM sehingga dia punya seat bersama Pedro Acosta yang memutuskan akan balapan di kelas motobini tahun depan dengan atau tanpa KTM. Marc merasa itu bukan urusan dia (urusan manager lah) bahkan dia g mau bertanya soal apa yang diaminta dari motor Honda tahun depan.

"Keinginan saya untuk terus bekerja dengan Honda untuk merevolusi proyek, untuk mencoba hal-hal baru di mana besok saya akan memiliki frame baru yang sama dengan yang saya miliki di awal musim. Saya tidak perlu bertanya, saya harus tetap di track untuk memberikan 100% dan memberikan pendapat saya tentang seua part yang saya coba, yang pada akhirnya sama dengan semua pembalap Honda lainnya, tidak seperti yang Anda yakini (beda-beda part, faktanya 4 rider Honda memakai 3-4 sasis berbeda). Kami (para rider utama) semua menderita tetapi di bidang yang sama. Saya pikir ini dapat memfasilitasi pekerjaan, tetapi saya bukan seorang insinyur, saya tidak memiliki pengetahuan untuk mengatakan bagaimana itu harus menjadi rangka atau motor. Saya adlah ridernya, mereka yang mengubah komentar saya menjadi part baru" tutupnya.

Perlu 5 kali crash, satu jari tengah, mundur dari balapan dan setumpuk cedera baru untuk membuat tuan putri ini berhenti koar-koar dan cari ribut di track meski kondisi motornya g memenuhi syarat buat ngajak ribut. Klo kek gini kan adem. Klo ngeluh ya ngeluh sendiri g usah ngajak ribut orang di track. Noh si #JurdunBelagu, ngeluh ya ngeluh tapi dia g ngajak ribut orang di track. Biar klo dia mau hengkang dari Yamaha, ada pabrikan lain yang mau buka pintu buat dia. Eh gw ember bocor pulak.

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Pinisirin pabrikan mana yg udah open the door buat si #jurdunbelagu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Honda... Dana berlimpah, gaya kerja hampir sama hanya mendengarkan masukan rider utama.
      Aprilia... Papa Kembar berencana pensi tahun 2025 setelah kontrak habis 2024, pengembangan aero yahud, cuma resiko ribut sama mantan team mate lagi karena Aprilia adil sama semua rider.

      Hapus
  2. Bahas yang tuan putri ngosor bestie dong mbakyu. Ehehe pasti malu banget itu ke gep ngintil.

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...