Papi Peri Ducati, Gigi Dall'Igna Memberi Headshot Kepada Para Pabrikan Jepang: Kesalahan Orang Jepang Adalah HANYA MENDENGARKAN SATU RIDER. Ducati Adalah Red Bull-nya MotoGP

 

Bukan salah-salah gw mengatakan Papi Peri Gigi Dall'Igna adalah orang paling jenius di dunia balap motor saat ini. Motor hasil kembangannya menguasai MotoGP, WSBK, WSSP, MotoE dan rencananya akan OTW ke Moto3. Saking jeniusnya, bahkan tanpa kehadirannya di paddock, 8 rider Ducati berhasil mematahkan mitos Sachsenring #GermanGP dengan mengisi Top9 dengan 5 diantaranya mengisi Top5 dengan menyajikan duel-duel anti membosankan yang jarang terjadi di sirkuit yang selama ini dikuasai oleh #JurdunPutriFucek Marc Marquez bersama Honda. 

Kegagalan Honda dan Marc Marquez mendapat hasil maksimal di sirkuit kekuasaan mereka membuat panik para media dan jouno #ABR karena itu membuktikan bahwa sang raja sudah bukanlah raja lagi baik secara mental maupun secara fisik saat ini meski bergelar King of Ring. Tentu saja mereka menuding Honda yang bisa dibilang sangat kehilangan muka pasca tragedi jari tengah dan keputusan mundur sang tuan putri dari balapan meski sudah dinyatakan fit to race oleh medis MotoGP. Sang papi peri Gigi tentu saja bangga bahwa motor yang dia bangun dengan susah payah berhasil "berdiri tegak dengan bangga" nyaris tanpa tandingan dan tanpa ada satu rider yang terlalu mendominasi layaknya pabrikan saingan di jaman dulu sehingga bahkan para ridernya menjadi pesaing untuk titel jurdun.

"Dulu persaingannya lebih rendah (hanya ada satu rider mendominasi per pabrikan), hanya ada Honda (yang paling kuat). Sekarang saingannya sangat banyak (bahkan rider satelit pun jadi saingan), jadi kami harus merasakan kepuasan atas apa yang kami lakukan. Saat ini kami benar-benar memainkan peran Red Bull di MotoGP. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya harus bangga dengan apa yang kami lakukan, tidak normal mendapatkan hasil seperti itu. Ini jarang terjadi, terutama dalam kategori kompetitif seperti MotoGP, mereka terus mendapatkan hasil yang luar biasa. Penghargaan saya berikan kepada semua rider, orang-orang yang bekerja di pabrikan, kepada team, kepada staf Ducati di track. Mereka semua bermain dengan cara terbaik, menjadi contoh" kata sang papi Peri Gigi (alasn kenapa gw pake kata Peri adalah karena namanya Gigi ekekekek).

Yang ngintil gw di Twitter @mbakyuaja pasti tau gw sempat bilang klo Yamaha, Honda bahkanAprilia pengen bagus performanya, maka bermohonlah pada sang Papi Peri Gigi karena dia adalah "dewa" motor balap saat ini. Dan tentu saja papi peri Gigi memberi jawaban atas doa tersebut meski sedikit berupa "headshot" karena yang dia katakan adalah fakta tak terbantahkan.

"Kesalahan strategis pabrikan Jepang adalah hanya mengikuti arahan satu rider, yang mendasarkan pengembangan pada pergerakannya sendiri, pada hasil dan perasaan rider protagonis (utama) dari masing-masing pabrikan, seperti Fabio Quartararo untuk Yamaha dan Marc Marquez untuk Honda. Seringkali apa yang diberitahukan kepada Anda oleh rider mulai dari saran, misalnya, itu bukan kebenarannya karena bakatnya adalah menutupi masalah yang Anda derita mengenai motor dan bukan soal (kondisi) motornya. Paradoksnya adalah untuk mengembangkan proyek yang bagus, Anda harus tetap menemani dan mendengarkan semua suara, semua rider" kata papi peri Gigi yang memang bahkan untuk seorang Alex Marquez pun dia bersedia menemani dan menerima masukan ketika baru pertama kali bergabung dengan Ducati dan menaiki Neng Desmo.

Dia lalu menjawab soal isu gorengan journo dan media #ABR untuk mengkritik Pecco yang sebenarnya hanyalah becandaan #JurdunKonspirasiGagal Pecco Bagnaia ketika ditanyakan bagaimana bila akhirnya dia harus bersaing ketat dengan calon ikan niu (batal) gagal, Jorge Martin.

“Saya mencintai semua rider saya dan saya berharap mereka semua mendapatkan kepuasan yang pantas mereka dapatkan, tetapi jelas bahwa pada akhir tahun hanya satuorang yang akan menjadi juara. Yang penting itu adalah duel yang adil dan berjalan dengan adil, itulah yang paling menarik minat saya. Jika salah satu rider kami berjuang untuk kejuaraan melawan saingan dari pabrikan lain, kami akan mencoba melakukan segala yang mungkin untuk membantunya (team order akan dijalankan). Sebaliknya, jika kita mencapai akhir tahun dalam situasi yang mirip dengan saat ini (pada-pada Ducati yang rebutan jurdun), masing-masing rider Ducati akan memiliki kebebasan untuk memainkan kartu mereka (tidak akan ada team order)" kata papi peri Gigi tegas jelang #DutchGP Assen.

 .. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar