Tuan Putri Marc Marquez Beda Pendapat Dengan Papa Joan Soal Motor Baru: Saya Lebih Suka Pakai Yang Lama
Papa Joan dalam konferensi persnya mengatakan sebenarnya dia kecewa karena berharap akan mengendarai prototipe sasis 2024 yang dia uji di #MisanoTest untuk digunakan dia #IndianGP sirkuit Buddh. Menurutnya itu prototipe yang perlu banyak diuji agar Jepang punya data untuk memperbaiki di tahun depan. Sayangnya karena g dapat di India, dia berharap bisa dapat tu sasis 2024 di #JapaneseGP Motegi Minggu depan. Sayangnya dia berbeda pendapat dengan tuan putri #JurdunCaper Marc Marquez yang menganggap mending dia pakai motor lama yang nyata-nyata ketahuan slaknya daripada coba-coba pakai sasis baru.
"Kami akan menggunakan motor yang sama dengan yang digunakan di balapan sebelumnya, karena motor itulah yang memberikan sensasi terbaik. Saya mencoba prototipe baru, tetapi pada akhirnya kinerjanya tetap sama dan dalam beberapa kasus bahkan sedikit lebih buruk. Saya melanjutkan membalap dengan motor yang saya tahu. Jika saya mencoba beberapa komponen baru di masa mendatang, mungkin saya akan menggunakannya, namun saat ini saya menggunakan apa yang saya miliki" katanya yang mengambil hasil bagus di #SanMarinoGP sebagai patokan (meski itu karena pake ori tapi kan emang dia dipatok).
"Hasil balapan di Misano positif, meski hanya finish ketujuh, tapi di satu bagian balapan, kecepatannya sangat bagus. Saya mampu menjaga kecepatan itu dengan start memakai ban soft dan mengerahkan banyak tenaga fisik. Kemudian menjelang akhir balapan terjadi penurunan dan saya merasa lelah, saya harus mundur selangkah. Saya lebih memilih menyelesaikan balapan dan tidak melakukan hal seperti di Le Mans, di mana saya terus berusaha dan terjatuh. Saya mengambil pendekatan yang sedikit berbeda. Namun, selama akhir pekan kami menunjukkan, setidaknya untuk beberapa lap, bahwa kecepatannya tetap ada" kata sang tuan putri mengakui perbedaan pendapat antara dia dan Papa Joan Soal sasis prototipe 2024.
"Dalam test kami dua lawan dua, dua pembalap lebih menyukai motor lama dan dua pembalap lebih menyukai motor baru. Dari apa yang saya lihat, sepertinya yang baru belum cukup untuk bersaing tahun depan. Kami butuh satu langkah maju, tapi bukan sepersepuluh, kami butuh lima hingga enam persepuluh detik lebih cepat per lap. Mengendarai sepeda motor yang selisihnya hanya sepersepuluh tidak membuat saya tertarik. Saya akan terus bekerja untuk meningkatkan dan mndukung team untuk berkembang" aku sang ketua geng Honda itu yang lagi-lagi nampaknya mulai enggan membuat pengumuman heboh seperti yang dia lakukan di Misano kemarin.
"Motor baru ini sedikit berbeda, karena posisi berkendara berbeda dan oleh karena itu perlu mengendarainya secara berbeda. Tapi saya tidak melihat perbedaan waktu lapnya, sama saja. Kami perlu meningkatkan diri saat keluar dari tikungan, sementara kami tidak terlalu buruk saat memasuki tikungan. Kami perlu berkembang dari tengah tikungan dan seterusnya, sehingga kami dapat memperbaiki waktu. Ide saya masih sama seperti sebulan yang lalu. Saya tidak punya berita apa pun saat ini" tutupnya menegaskan masa depannya. Sooo, kita liat Minggu depan apakah dia bakal pengumuman caper...?? Banyak journo #ABR yang ngebuzzer di Misano berusaha cari pembenaran soal mulai selownya si putri soal masa depannya. Katanya perkara hukum lah apa lah, karena kitinyi Marc sudah g percaya proyek Honda. Hilih ngeles. Aslinya mah dia emang g bakal hengkang. Caper doank. Apalagi sekarang dia terbukti beda pendapat dengan Papa Joan Soal pengembangan 2024. Klo dia hengkang, Papa Joan yang terbukti "lebih kuat" dengan cobaan. Ye kaaan...??
Kalo dia hengkang mah mikir2 dari mana pabrikan mau gaji segede hrc ekekekekek, menurut mbakyu honda ini pengembangan nya harus bijimana biar bisa bersaing top 3 lagi apa harus mengganti manager team eropa lain seperti kembalikan livio suppo?
BalasHapusKlo menurut gw HRC harus perbanyak insinyur Eropa untuk ngerjain prototipe dan part di Jepang. Suppo sudah bilang emoh balik lagi.
Hapus