Si Cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez Yang Semakin Semangat Berburu Seat Adipati Ducati: Saya Harap Gigi Melihat Data Saya
Drama kesulitan sejak sesi Pra Kualifikasi dan gagal lolos ke Q2 meski sudah cui kintil adiknya sepanjang sesi Q1, pada akhirnya berbuah manis setelah Turn 5 memaen para rider pemimpin Sprint Race #CatalanGP. Strategi menyerang di lap terakhir nampaknya adalah strategi barunya untuk mencegah rider yang disalipnya balik menyerang. Akhir pekan yang sulit ditambah dia grasak-grusuk di awal balapan yang berbuah dia kehilangan wingletnya. Untungnya crash 3 rider di depan membuatnya berhasil naik podium setelah menyerang #CalonIkanNiuBaru Pedro Acosta di lap terakhir.
"Iya, entah kenapa perbedaan ban baru dan bekas buat saya sepertinya lebih kecil. Hari ini di Q1 sama, memang benar saya mengikuti Alex, kemarin dia mendatangi saya dan mengatakan kepada saya bahwa saya bisa mengikutinya karena dia tidak rugi apa-apa, dan kalau saya lolos di Q2 akan lebih penting bagi team, tapi meski begitu kami gagal lolos” katanya mengaku memang sengaja curi kintil adiknya demi lolos ke Q2.
"Sebenarnya saya tidak suka mempersulit hidup saya. Di lap pertama sensasinya bukan yang terbaik, dan ketika saya kehilangan winglet, motor bergoyag-goyang. Ketika saya menemukan diri saya di posisi keempat dan Pecco terjatuh, saya menyadari saya berada di posisi podium, kemudian saya melihat bahwa saya memiliki lebih dari Acosta dan saya mencoba menyerangnya untuk terakhir kalinya. Itu lebih baik daripada di Le Mans, kami menyelamatkannya hari ini juga, saya senang dengan hasilnya tentu saja tapi jika saya ingin menjadi kompetitif setiap akhir pekan. Kami harus meningkatkan diri di kualifikasi. Di Jerez saya cepat tetapi saya tidak memiliki kepercayaan diri dan pengetahuan tentang motor yang saya miliki hari ini . Tujuan hari ini adalah finish di urutan ke-6 atau ke-7, dan jika tidak ada cras (di depan), hari ini saya akan finis di posisi ke-5 dan ke-6, itu juga akan menjadi target optimis untuk besok" katanya yang meski berhasil finish podium dari P14 dia merasa Pecco dan Martin lebih konsisten di akhir pekan.
"Hari ini ya, saya adalah Ducati terbaik dalam sprint, tapi Martin dan Bagnaia lebih cepat dan konsisten. Saya rasa hari ini akan menarik bagi Gigi dan teamnya untuk menganalisis data karena tanpa winglet saya berkendara dengan baik tanpa terlalu banyak masalah, meskipun ini mengubah keseimbangan motor. Namun, memang benar bahwa adaptasi adalah salah satu kekuatan saya, saya merasa masih memiliki ruang untuk perbaikan, dan kecepatan kami sangat dekat dengan Pecco dan Martin. Kami juga telah bekerja dengan baik pengaturan motornya, yang merupakan salah satu keunggulan yang kami miliki dari beberapa pembalap kompetitif di Ducati, terkadang saya mengikuti data (rider) yang lain, terkadang tidak dan saya menemukan data saya sendiri" tambahnya yang sengaja mengikuti Pedro Acosta karena ingin melihat riding style si #CalonIkanNiuBaru itu yan konsisten sepanjang akhir pekan bersama Papa Kembar.
"Dia berkendara dengan cara yang sangat berbeda, Aleix adalah salah satu yang ekstrim, Pedro adalah yang berikutnya, menurut saya berada di tengah . Kecepatannya memasuki tikungan sangat tinggi, itu mengesankan. Tapi saya tidak melakukannya karena tahu berapa banyak risiko yang dia ambil untuk mendapatkan performa seperti itu, dia banyak bergerak dengan tubuhnya tetapi dia cepat dengan gaya berkendara seperti itu di sirkuit seperti ini. Saya mencoba menirunya selama beberapa lap tetapi saya melihatnya mengambil terlalu banyak risiko dan saya akhirnya melanjutkan dengan riding style saya" katanya yang senang karena berada di all Spanish podium dengan para rider tertua dan juga termuda di track.
"Saya mengatakan kepada Aleix bahwa itu adalah podium yang bagus, karena dia memenangkannya sebagai rider (yang akan jadi) masa lalu bersama (rider) masa depan. Saya seorang realis, dalam olahraga setiap orang memiliki momennya masing-masing. Saya akan mencoba untuk memperpanjang momen saya sebanyak mungkin, tapi masa depan MotoGP adalah anak laki-laki berusia 20 tahun itu (Acosta), bukan anak laki-laki.. Well, pria berusia 31 tahun. Jadi dia mendapat kemenangan bagus, dan dia melakukannya di track home race dia" tutupnya.
Untuk pernyataan terakhir gw spukat. Mengharukan melihat #CalonIkanNiubaru Pedro Acosta merayakan ulang tahunnya sebagai rider termuda di track bersama rider tertua di track yang baru saja mengumumkan akan pensiun, di depan fans akamsi. Papa Kembar memang mengagumi si rookie sejak mereka ada di track #SepangTest ketika Papa Kembar ngetrack di belakang dia.Vibe hure-hure podium Sprint kemarin berasa banget untuk dua rider beda generasi itu dan gw senang banget liatnya. Ekekekekek.
Melihat datanya buat apa ? Sepertinya setiap ia naik podium pasti pikiran nya berubah seperti mau ke pabrikan ekekekekekke
BalasHapusKarena gosipnya Pramac enggan ambil dia. Dan klo mau motor full gratis yaaaa ke team pabrikan. Pramac even klo stay di Ducati akan terima g pakai motor pabrikan daripada mungut dia. Gosipnya gitu.
Hapus