Si Cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez Mengakui Nyontek Data Pecco: Dia Juara Dunia Tiga Kali Tetapi Saya Selalu Belajar Sesuatu Setiap Race
Gw tau pic artikel dan judul adalah sesuatu yang bikin #ABR meradang karena sibuk halu hure-hure kombek yang ternyata faktanya itu adalah hal yang biasa buat gw dan juga buat sesembahannya.
"Sebenarnya, saya tidak merasa terlalu bangga dengan gelar ini. Melakukan comeback ini berarti kita memulai dari kesalahan. Mulai dari posisi keempat belas saya merasa memaksa saya untuk menggunakan ban belakang Soft, saya tidak tahu apakah itu pilihan positif atau negatif, tapi itu memberi saya grip bagus di lap pertama untuk melakukan menyalip sejak awal. Di lap terakhir tidak mudah untuk mengatur keausan ban tapi saya berhasil bertarung dengan Aprilia milik Aleix yang menggunakan ban medium dan memiliki sesuatu yang plus. Jadi secara keseluruhan saya senang, secara historis di sini saya selalu mengalami kesulitan sepanjang akhir pekan, dengan team kami memberikan podium yang fantastis" kata si cemen #JurdunMalinKundang Marc Marquez yang memutuskan memilih ban Soft karena menyontek setup Martin dan Pecco dan memutuskan mencontek setup hemat ban ala #IkanNiuDiluarRencana Pecco Bagnaia dan mencontoh gaya berkendara Martin agar bagus saat menggunakan gas keluar tikungan.
"Saya melakukannya dengan melihat data Pecco kemarin (sambil senyum penuh pengakuan). Dia memiliki manajemen ban yang lebih baik dan ketika Anda bisa mengamati pembalap di depan Anda, Anda mencoba menirunya. Salah satu kelebihan saya di Honda adalah tikungan panjang ke kanan, dan sekarang sulit untuk mengubah gaya berkendara Anda, tetapi saya mencoba. Dengan cara yang sama saya mencoba memahami gaya berkendara Jorge, saya meniru bagian terbaik dari masing-masing gaya mereka yang berkendara selama bertahun-tahun lebih lama dari saya. Dia (Pecco) juara dunia tiga kali, tetapi di setiap race saya belajar sesuatu yang baru (darinya)" aku si cemen Marc Marquez yang nampaknya mulai memberi respek kepada si raja Ducati itu.
Sooo #ABR. Hitung-hitunganny tanpa sekian banyak kegagalan di Sprint Race, Pecco sebenarnya akan memimpin klasemen dan sejauh ini dia adlaah rider Ducati paling sukses karena paling banyak bertenger di puncak podium sejauh musim ini berjalan. Jangan lupa, dia yang mengembangkan motor terbaik di track itu, yang sangat rider friendly sehingga Martin, Bez, DiGia bahkan sesembahan lu bisa berkendara dengan bagus sehingga bukan cuma dia sendiri yang bersinar dari pabrikannya. Jadi klo kalian bilang Pecco adalah rider yag layak disingkirkan dari singgasananya. Gw tau bahkan sesembahan lu g mau Pecco tersingkir karena diajelas bukan rider yang bagus dalam pengembangan dan dia butuh motor hasil kembangan Pecco klo mau Desmo yang ditungganginya tetap kompetitif. Tolong klo halu utek tetap dipakai ya #ABR... Kita akan bahas di podcast. Veris KTM, Yamaha Honda bakal part 2 karena mereka anyep setelah gagal bersinar paalagi Honda yang dipermalukan rookie di barisan belakang.
dari era dani pedrosa di repsol udah kayak gitu sih ya, motor ready, dia tinggal improve sesuai gaya berkendaranya sendiri, begitu motor hasil pengembangan dia sendiri malah ambyar
BalasHapusNah itu... #ABR koar2 seolah2 sesembahan dia pinter ngembangin motor dan Pecco cuma jurdun gegara motor. Justru kebalik, Pecco jurdun karena berhasil kembangin motor dia sendiri (Dovi pergi dia kembangin dari awal semua base motor). Sedangkan si cemen jurdun emang karena mitor dia bagus hasil kembangan Daped. Karena klo emang dia bisa kembangin motor dia sendiri, dia g bakal kabur dari kontraknya.
HapusMbakyu jika diliat desmo gp23 lebih besar dan panjang ketimbang honda rcv213 versi 2023 soalnya diliat dari kamera atas sicemen seperti menunggangi badak ekekekekek
BalasHapusOooh itu karena dia pake fairing upsate Desmo GP24. Jadi mesin Desmo GP23 tapi fairing dan part update sama dengan punya pabrikan.
Hapus